Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menilai Menteri BUMN Erick Thohir menjadi pilihan tepat untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Apalagi, menurut Surokim, jika pertimbangan utama adalah ingin memenangkan suara di wilayah Jawa Timur (Jatim) yang menjadi basis utama Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga
"Jadi Prabowo kalau pertimbangannya wilayah Jawa Timur, ia harus memilih tokoh-tokoh nahdliyin yang punya kekuatan struktur seperti Erick Thohir," ujar Surokim melalui keterangan tertulis, Kamis (12/10/2023).
Advertisement
Dia menjelaskan, seperti diketahui, Erick Thohir merupakan bagian dari keluarga besar NU. Ia adalah Anggota Kehormatan Banser yang aktif berkontribusi untuk NU.
"Keterlibatan Erick Thohir kepada warga NU sangat jelas terlihat. Seperti banyak memberikan bantuan kepada pondok pesantren seperti acara selawatan hingga penyantunan anak yatim," ucap Surokim.
Selain itu, lanjut dia, Erick Thohir mengajak kalangan perempuan atau Fatayat NU untuk bersama-sama mendorong perkembangan ekonomi kerakyatan.
Erick Thohir percaya perempuan memiliki potensi yang cukup besar untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Atas kontribusinya terhadap nahdliyin, Erick Thohir mengemban amanah sebagai Ketua Steering Committee (SC) Panitia 1 Abad NU. Tentu ini menjadi daya tarik pemilih NU terfokus pada pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi tersebut," papar Surokim.
Â
Raih Elektabilitas Tinggi
Menurut Surokim, hal itu dibuktikan melalui survei Poltracking Indonesia periode September 2023 bertajuk 'Peta Kekuatan Elektoral Capres-Cawapres di Provinsi Penentu dan Terpadat Kedua Jawa Timur'.
"Berdasarkan organisasi Islam di Jawa Timur menunjukkan nama Erick Thohir menduduki posisi teratas sebagai cawapres dengan hasil 20,8 persen. Erick Thohir berhasil mengalahkan kandidat cawapres lain Menpolhukam Mahfud MD sebesar 17,2 persen, Ketum PKB Muhaimin Iskandar 16,7 persen dan Gubernur Jawa Timur Khofifah 13,7 persen," ucap dia.
"Erick Thohir bisa jadi pertimbangan yang tepat untuk Prabowo, jika melihat pengalaman selama ini pemilih Jawa Timur kan selalu menjadi penentu," pungkas Surokim.
Sebelumnya, Poltracking Indonesia baru saja merilis hasil survei terbaru pada periode 3 hingga 9 September 2023 yang bertemakan 'Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres dan Cawapres 2024'.
Dalam survei tersebut, preferensi pemilih capres terdapat nama yang unggul seperti bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Preferensi pilihan cawapres berdasarkan pilihan capres, pemilih Prabowo Subianto masih cenderung kepada Erick Thohir, pemilih Ganjar Pranowo masih cenderung kepada Sandiaga Salahuddin Uno, dan pemilih Anies Baswedan preferensi terkuatnya masih kepada AHY," ujar Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi dalam keterangan tertulis, Sabtu 7 Oktober 2023.
Â
Advertisement
Survei Poltracking Pemilih Capres-Cawapres di Pilpres 2024: Prabowo-Erick, Ganjar-Sandiaga, Anies-AHY
Berdasarkan survei yang dilakukan yang dilakukan oleh 1.220 responden secara nasional ini, menunjukkan sebesar 25,2 persen pemilih capres Prabowo menginginkan Erick Thohir sebagai bakal calon presiden (cawapres).
"Sementara, pemilih Ganjar menginginkan Sandiaga Uno sebesar 24,5 persen, dan pemilih Anies lebih besar AHY sebesar 30,7 persen ketimbang Cak Imin hanya 17,7 persen," papar Arya.
Menurut dia, kemantapan pilihan bisa saja berubah nanti pada masa kampanye. Namun, kata Arya, sebagian besar responden ingin kandidat-kandidat tersebut menjadi pasangan di kontestasi demokrasi mendatang seperti Prabowo dan Erick Thohir.
"Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada September 2023. Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung dinamika elite dan koalisi jelang Pilpres 2024," ungkap Arya.
Arya menilai, banyak publik yang berharap Prabowo Subianto memilih Erick Thohir sebagai pendampingnya. Sebab, Ketua Umum (Ketum) PSSI ini punya modal yang kuat untuk mampu menjadi pelengkap untuk menteri pertahanan tersebut.
"Erick Thohir ini memiliki kepemimpinan yang inovatif sekaligus inisiatif untuk meningkatkan kinerja pemerintahan. Seperti di perusahaan-perusahaan pelat merah, Eks Presiden Inter Milan ini telah menerapkan berbagai transformasi untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," jelas Arya Budi.