Liputan6.com, Jakarta Pendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Kawanjuang GP menyambangi Pondok Pesantren , Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta pada Kamis (12/10/2023).
Acara yang dihadiri oleh sejumlah Kiai, santri, dan simpatisan Ganjar Pranowo ini bertujuan untuk bersilaturahmi dan membangun komunikasi dengan pondok pesantren di Jakarta dalam memperkuat dukungan untuk Ganjar Pranowo.
Baca Juga
Dalam pertemuan ini Kawanjuang GP bersama para kiai juga berdoa bersama demi kelancaran pesta demokrasi pada Pilpres 2024 mendatang dan mendoakan Ganjar Pranowo agar menjadi presiden 2024.
Advertisement
“Alhamdulillah kami kawanjuang GP dapat berkomunikasi dan bersilahturahmi dengan pondok pesantren di Jakarta, kenapa kami melakukan ini karena kita tahu Bapak Ganjar Pranowo sangat mencintai dunia pesantren dan Pak Ganjar pun merupakan keluarga dari kalangan santri, atas dasar itulah kami ingin memperkuat tali silaturahmi dengan pondok pesantren di Nusantara dan malam hari ini khususnya di Jakarta”, ucap Ketua Kawanjuang GP Dimas dalam keterangannya.
Pengurus pondok pesantren di Jakarta Timur Gus Ali menyampaikan dengan tangan terbuka menerima kehadiran Kawanjuang GP dan juga menginginkan Indonesia mendapatkan sosok Presiden yang sangat perduli dengan dunia pesantren.
“kami ucapkan terima kasih atas kehadiran Kawanjuang GP di Pondok pesantren kami. Kita tahu bahwa bapak Ganjar sangat perduli dengan dunia pesantren kami harapkan aspirasi kami dapat disampaikan kepada bapak Ganjar pranowo ”, kata Gus Ali.
Peduli Pertanian Juga
Bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menyinggung soal informasi di dunia pangan dan pertanian. Terutama, kata dia terkait produksi pangan nasional.
Hal ini disampaikan Ganjar dalam diskusi Jaringan Indonesia (Jari) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Kamis (12/10/23).
"Hari ini kita mendapatkan cerita macam-macam dari dunia pangan dan pertanian kita. Enggak usah dibahas (kasus eks Mentan Syahrul Yasin Limpo). Kita bicara yang produksi saja," kata Ganjar Pranowo.
"Berdebatlah kita habis-habisan. Satu sisi mengatakan beras kita banyak, tapi berikutnya turun," sambung dia.
Padahal, kata Ganjar, data mengenai ketahanan pangan Indonesia bisa dirumuskan secara pasti. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi antarelemen.
"Kalau ini kita kerjakan, kita bagi aja yuk, ada lembaga riset, kampus, perusahaan. Jadikan satu grup, kami tugaskan, kemudian minta bereskan itu. Targetnya dua tahun semua sistem mesti settle," tuturnya.
Advertisement
Manfaat Teknologi
Selain itu, menurut Ganjar, teknologi artificial intelligence (AI) juga bisa dimanfaatkan untuk merumuskan data ketahanan pangan secara nasional. Mulai dari stok, komponen cuaca, hingga terkait kondisi alam yang berubah-ubah.
Lebih lanjut, dia menyebut pentingnya dilakukan modernisasi dalam aspek pertanian di Indonesia. Mengingat lahan yang semakin sempit dan teknologi yang makin tinggi.
"Distribusi dengan digitalisasi saya kira akan jauh lebih gampang melakukn kontrol termasuk industrilisasi wabilkhusus bibit pupuk. Pupuk ini masalah terus sampai hari ini. Maka DPR jadi kena terus lemparannya," kata Ganjar.