Liputan6.com, Jakarta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Relawan Pro Jokowi (Projo), pada esok hari, Sabtu (14/10/2023) akan mengumumkan dukungan resmi untuk bakal calon presiden (capres) 2024.
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menyatakan, deklarasi akan dilakukan usai pembukaan dan pidato oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia meminta awak media bersabar terkait siapa yang akan Projo dukung.
Baca Juga
"Tanpa mendahului teman teman, kita tunggu besok. Jam 16.00 WIB setelah pembukaan rakernas, peresmian rakernas, kita tunggu," kata Budi Arie di Kompleks Istana, Jumat (13/10/2023).
Advertisement
Rencananya, lanjut Budi, Jokowi akan berpidato sekitar pukul 14.00 WIB. Selain Jokowi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, hingga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dipastikan hadir.
"Besok presiden jam 14.00 WIB, (Prabowo) hadir, (Gibran) datang," kata Budi.
Selain Prabowo, Budi juga mengundang seluruh para ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Kita undang semuanya," ucap dia.
Sementara, Ganjar Pranowo dan Koalisi Perubahan menurut Budi tidak diundang. "Enggak, KIM (yang diundang)," kata Budi.
Selain itu, Budi menyebut Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tak bisa hadir dalam acara Rakernas Projo besok.
"Mas Kaesang lagi ke Manado," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Bapilpres Projo, Panel Barus mengatakan, untuk cawapres, nama Erick Thohir menjadi nama yang sedang digodok oleh para relawan.
"Memang nama Pak Erick itu ada dalam diskusi kami," kata Panel dalam keterangannya, Kamis (12/10/2023).
Dia mengatakan elektabilitas Erick Thohir yang tinggi tidak dapat diabaikan begitu saja. Menurutnya, elektabilitas tinggi Erick Thohir menjadikannya sebagai salah satu cawapres potensial.
"Nama Pak Erick ada dalam diskusi cawapres potensial,” ucap Panel.
Prabowo Nyatakan Siap Hadir di Rakernas Projo
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan siap hadir di acara Rakernas VI Relawan Pro Jokowi (Projo), yang akan menggelar pada 14-15 Oktober 2023 di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Prabowo mengaku akan hadir bila resmi diundang. “Kalau diundang datang,” kata Prabowo di Kertanegara, Jaksel, Kamis (12/10/2023).
Adapun Projo pada Rakernas besok akan menyampaikan sikap politik resmi terkait dukungan capres dan cawapres di Pilpres 2024.
"Acara ini juga kami rencanakan untuk menjawab berbagai rasa penasaran dari berbagai pihak selama ini tentang siapakah capres cawapres yang akan didukung oleh Projo," ujar Sekjen Projo Handoko.
Projo mengirimkan 200 undangan kepada tokoh-tokoh nasional. Sejauh ini yang sudah mengonfirmasi bakal hadir adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Sementara, apakah Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo akan hadir, bakal menjadi kejutan.
"Ya tentu tokoh-tokoh diundang termasuk Pak Prabowo. Rencananya juga hadir. InsyaAllah hadir juga Mas Gibran InsyaAllah hadir juga mas Kaesang. Kita undang semuanya, mudah-mudahan mereka hadir dan sehat walafiat bisa hadir di acara sehingga acara berlangsung dengan sukses," kata Handoko.
Relawan Pro Jokowi atau Projo akan menyelenggarakan rapat kerja nasional (Rakernas) ke-6 pada 14 dan 15 Oktober 2023.
Advertisement
Gibran Didorong Jadi Cawapres, Projo Bantah Langgengkan Dinasti Politik Jokowi
Relawan Pro Jokowi atau Projo mengakui, aspirasi akar rumputnya mendorong sosok Gibran Rakabuming Raka untuk dapat dipasangkan sebagai calon wakil presiden (Cawapres) di Pemilu 2024.
Menurut Panel Barus selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Projo, dorongan itu disebabkan keinginan masyarakat melihat tokoh muda yang merepresentasi lebih dari separuh daftar pemilih dari kalangan milenial dan Gen Z.
Pemilu 2024 ini adalah pemilunya anak muda, 52 persen pemilih ini adalah milenial dan gen z, tentu keterwakilan anak muda ini menjadi penting sehingga nama Mas Gibran ini menjadi kuat,” kata Panel saat jumpa pers di Metro Cafe Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Panel menegaskan, munculnya nama Gibran bukan soal melanggengkan dinasti politik dari Presiden Jokowi. Dia menilai, tidak tepat di alam demokrasi yang liberal menyebut upaya mendorong Gibran sebagai calon pemimpin negara adalah bagian dari pelanggengan dinasti politik Jokowi.
"Bull Shit kalau ada dinasti politik, itu omong kosong tidak ada dinasti poltik pada alam demokrasi liberal,” tega Panel.
Panel beralasan, apabila Gibran akhirnya bisa maju dan terpilih maka hal itu menjadi kehendak rakyat. Sebab di alam demokrasi semua kehendak ada di tangan rakyat.
“karena semua yang menentukan rakyat rakyat yang pada akhirnya menjadi memutuskan siapa yang ada di hatinya. Jadi saya rasa tidak tepat narasi dinasti politik itu,” jelas dia.