Liputan6.com, Jakarta Bakal calon wakil presiden Mahfud MD menceritakan soal detik-detik menjelang deklarasi dirinya menjadi pendamping Ganjar Pranowo. Mahfud mengaku pada Selasa, 17 Oktober malam, ia menemui Ketua Umum Megawati Seokarnoputri dan membicarakan soal masalah hukum dan korupsi.Â
"Karena untuk saya itu tugasnya yang pokok pembenahan hukum dan korupsi," kata Mahfud di Kantor KemenkoPolhukam, Rabu (18/10/2023).Â
Baca Juga
“Saya masuk ke situ menjadi cawapres disetujui oleh partai Koalisi, tidak mengeluarkan uang sepeser pun," sambungnya.Â
Advertisement
Mahfud membantah isu bahwa untuk menjadi cawapres membutuhkan uang yang sangat banyak. Â
"Kan dulu rame isunya 'wah ndak bisa, ndak punya uang enggak bisa jadi cawapres, enggak bisa jadi capres, harus nyetor ke pimpinan partai'. Ini sepeser pun sungguh tidak," kata dia.Â
“Jadi partai ini memang memilih kualitas, tidak menentukan berdasarkan isi tas," sambung Mahfud.
Menurut Mahfud, partai politik (Parpol) justru bertanya kepadanya apa saja yang dibutuhkan untuk keperluan kampanye nanti.Â
"Saya tidak ditanya apa uang kampanyenya, bagaimana uang, bagaimana, nda ada. Malah ketua partai itu you perlu apa bilang, biar kami yang ngurus karena ini keperluan negara," ujar Mahfud.Â
Â
Mahfud Bantah Ada Kesepakatan Politik Khusus
Selain itu, Mahfud membantah ada kesepakatan politik khusus terkait penunjukkan dirinya sebagai cawapres. Menurutnya kesepakatan hanya terkait menjalankan konstitusi.Â
"Kesepakatan politik lain enggak ada, kesepakatan politik yang lain ya jaga konstitusi itu, itulah kesepakatan politik yang berlaku paling tinggi," pungkasnya.
Di sisi lain, saat prosesi wawancara khusus dengan Pimpinan Redaksi Liputan6 SCTV Retno Pinasti, Mahfud Md menjawab pertanyaan soal bagaimana memperebutkan suara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang merupakan cawapres Anies Baswedan.
Mahfud mengaku tak mempermasalahkan soal basis dukungan NU dengan Cak Imin. Mahfud mempersilakan Cak Imin untuk menarik suara NU, begitu pula dengan dirinya yang akan berusaha mengambil hati warga NU.
"Enggak apa-apa, kampanye saja. Itu kan biasa saja kontestasi seperti itu," ujar Mahfud, Rabu (18/10/2023).
Mahfud mengaku dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat yang tergabung dalam organisasi NU untuk memberikan dukungan kepada dirinya atau pasangan capres-cawapres lainnya.
"Saya dorong Cak Imin kampanye. Saya juga kampamye, tinggal nanti siapa yang mendatangkan dukungan," ucap dia.
Selain itu, Mahfud Md memastikan dirinya tak mengeluarkan uang sepeser pun saat diminta menjadi bakal cawapres. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu kini sudah diumumkan menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
"Mungkin anda tidak percaya, tapi saya jujur, saya tidak keluar uang sepeserpun, saya tidak diminta uang juga," ujar Mahfud Md.
Advertisement
Hanya Bawa Badan dan Ide
Menurut Mahfud, Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri saat meminta dirinya mendampingi Ganjar Pranowo sempat membahas soal bantuan logistik politik. Menurut Mahfud, saat itu Megawati menyarankan dirinya menerima sumbangan hanya dalam bentuk barang, bukan uang.
"Bu Mega ekplisit, Pak mahfud kalau ada yang mau menyumbang atau apa, itu suruh bentuk natural saja seperti kaos, atau nyumbang acara dangdutan, kalau soal yang laen bendahara sudah yang atur. Bapak ini kerja saja kalau perlu uang minta saja," kata dia.
"Saya bawa badan dan bawa ide saja," Mahfud menandaskan.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengumumkan Mahfud Md menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
"Saya dengan mantap mengambil keputusan untuk bangsa dan negara dengan mengucapkan bismilah, maka cawapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md," ujar Megawati di DPP PDIP, Rabu (18/10/2023).