Sukses

TPN Minta Relawan Lupakan Gibran Anak Jokowi, Fokus Menangkan Ganjar-Mahfud

Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPNGP) meminta seluruh relawan yang tergabung dalam Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) untuk fokus memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Liputan6.com, Jakarta Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPNGP) meminta seluruh relawan yang tergabung dalam Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) untuk fokus memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Hal itu disampaikan Deputi Politik 5.0 TPNGP, Andi Widjajanto dalam acara konsolidasi bersama sejumlah organisasi relawan di kawasan Jakarta Pusat, Kamis malam (26/10/2023).

"Enggak usah terlalu khawatir tentang sebelah. Baik sebelah yang sana maupun sebelah yang sini. Enggak perlu tahu," kata Andi dalam sambutannya.

Andi percaya program delapan gerak cepat yang diusung pasangan Ganjar-Mahfud merupakan kunci untuk mencapai 'Indonesia Unggul' yang jadi salah satu poin visi pasangan tersebut.

"Kita harus meyakini itu. Di sana misalnya menawarkan A atau menawarkan B, nanti teman-teman melihat bahwa secara teknokratif kita sudah memikirkan bahwa program kita lebih baik dari mereka. Tapi enggak perlu dipikirkan, fokus saja memenangkan Ganjar-Mahfud ya," ujar Andi.

Bahkan, mantan Gubernur Lemhanas itu menyindir soal paslon sebelah yang yang salah satu kandidatnya anak seorang pejabat negara. Ia meminta kepada seluruh relawan agar melupakan soal anak pejabat tersebut. 

"Kalau bisa lupa, lupakan bahwa di sana misalnya ada anak pejabat, lupakan. Bahwa di sana mengartikan lain pada saat kita ingin menyelesaikan masalah dengan prinsip kekeluargaan. Tiba-tiba prinsip kekeluargaan itu di otak kita sekarang artinya lain," kata Andi.

Diketahui, anak pejabat negara yang maju dalam pilpres 2024 adalah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi. Saat ini diketahui, hubungan keluarga Jokowi sedang renggang dengan partai yang membesarkannya, PDIP. Gibran maju menjadi cawapres Prabowo.

Partai pimpinan Kaesang Pangarep, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menjadi pendukung Prabowo-Gibran. Sementara, saat ini Jokowi belum juga mengarahkan dukungan ke Ganjar-Mahfud, yang merupakan pasangan dari koalisi PDIP. Kemungkinan besar, Jokowi akan mendukung putranya di pilpres 2024. 

"Dulunya kalau kita bilang kita mau selesaikan secara kekeluargaan, itu silaturahmi, ramah tamah, nyaman mencari solusi. Sekarang ya agak lain tuh, ya tentang itu. Tapi kita lupakan saja hal-hal seperti itu, kita lupakan hal-hal seperti itu," sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Imbau Relawan Ganjar Tidak Terpancing

Andi mengimbau agar para relawan mulai mengkampanyekan sebuah ajakan yang positif. Sehingga, tidak menciptakan kekeruhan atau bahkan konflik di masyarakat

"Jangan terpancing untuk membuat kampanye yang keruh. Pada saat kita memulai kampanye yang keruh maka secara strategi di media saat itu juga kita membagi sel of voice kita dengan mereka ya," ucap Andi.

Lantas ia pun mengingatkan soal waktu yang hanya tinggal menghitung hari sampai momentum pencoblosan agar semua relawan bersiap memberikan dukungannya kepada pasangan Ganjar-Mahfud.

"Setelah konfigurasi pasangannya sudah tampak, jawabannya anteng, satu kata sangat tenang jawaban itu adalah tempur. Tapi nadanya kayak saya tadi, tempur enggak ada ledakannya, tidak ada emosinya," ucap Andi.

3 dari 5 halaman

Gibran Langgar Aturan PDIP

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun menegaskan bahwa putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bukan lagi anggota PDIP, usai menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Menurut dia, Gibran telah melanggar aturan partai yang menegaskan bahwa kader PDIP dilarang melakukan manuver.

Komarudin menuturkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga telah berkali-kali melarang kadernya ada di dua kaki.

"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari KIM (Koalisi Indonesia Maju)," jelas Komarudin dikutip dari siaran persnya, Kamis (26/10/2023).

Dia menyebut hal biasa dalam organisasi partai apabila ada anggota yang keluar, pindah, berhenti, dan beralih ke partai politik lain.

4 dari 5 halaman

PDIP Singgung Etika Politik Gibran

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan bahwa sikap Gibran Rakabuming Raka yang memilih untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) Prabowo Subianto erat kaitannya dengan etika politik.

Situasi tersebut menampakkan bahwa anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut telah keluar dari partai berlogo banteng moncong putih itu.

"Bagi PDI Perjuangan, kalau pertanyaannya kenapa tidak diberhentikan? Maka sesungguhnya dalam konteks etika politik, rakyat telah menganggap Gibran keluar dari PDI Perjuangan," tutur Basarah di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Menurut Basarah, dalam berorganisasi tentu ada aturan main alias rules of the game, termasuk dalam kepartaian. Sudah seharusnya Gibran Rakabuming Raka mengetahui konsekuensi dari berseberangan dengan perintah partai.

Usai menetapkan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md sebagai capres dan cawapres, maka seluruh kader PDIP wajib mematuhi serta mendukung keputusan resmi tersebut.

"Maka ketika Mas Gibran mengambil pilihan lain yaitu mencalonkan dirinya sebagai calon wakil presiden, bertentangan dengan garis keputusan politik partai, maka dengan sendirinya dia keluar dari aturan main kepartaian. Maka setelah dia mengambil sikap keluar dari aturan resmi partai, yang tersisa dari Mas Gibran itu adalah sebuah etika politik," jelas Basarah.

"Harusnya dia mengundurkan diri secara resmi ketika dia mengambil keputusan politik keluar dari keputusan PDI Perjuangan melalui hak prerogatif Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri," sambungnya.

Basarah menyebut, semua pihak dapat melihat tanggapan masyarakat mengenai sikap Gibran Rakabuming Raka. Untuk itu, tanpa harus diberhentikan secara resmi sebenarnya Wali Kota Solo itu sudah dianggap keluar dari PDIP.

"Kita lihat bagaimana etika politik Mas Gibran untuk menunjukkan itikad baiknya ketika dia secara resmi mengambil keputusan yang berbeda dari garis politik resmi partai yaitu mengusung Mas Ganjar dan Profesor Mahfud Md," Basarah menandaskan.

5 dari 5 halaman

Jawaban Gibran soal Statusnya di PDIP

Gibran pun santai menanggapi reaksi PDIP. Dia menganggap hal itu sudah clear dan tidak perlu diperdebatkan.

"Itu sudah clear lho. Sudah clear," ujar Gibran Rakabuming Raka usai menjalani tes kesehatan sebagai calon wakil presiden di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Kamis sore (26/10/2023).

Saat dipertegas maksud dari kata clear, Gibran juga tidak menjabarkan. Termasuk saat ditanya soal kapan berpamitan kepada PDIP usai resmi menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto di pilpres 2024.

"Sudah saya jawab itu lho, kan sudah saya jawab, dari minggu lalu, dari minggu lalu. Sudah dari minggu lalu," ucap Gibran.

 

Reporter: Bachtiarudin alam

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.