Liputan6.com, Jakarta - Polda Jawa Tengah (Jateng) akan melakukan koordinasi lintas sektoral, mulai dari pengawalan logistik pemilu, pengamanan pelaksanaan, hingga penempatan personel di tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, pihaknya tengah melakukan koordinasi guna menempatkan tiap personel di 117.000 TPS yang ada di Jawa Tengah.
Kesiapan Polda Jateng dalam menyambut Pemilu 2024 ini pun turut menuai apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Politikus NasDem tersebut menilai, penempatan personel kepolisian di tiap TPS dapat menjaga kondusifitas di lapangan.
Baca Juga
“Komisi III mengapresiasi Kapolda Jateng yang sudah ‘curi start’ maksimalkan kesiapan pengamanan hari H Pemilu 2024 nanti. Ini bagus, dan tiap tahun Polri kan memang menempatkan anggota di berbagai titik TPS. Nah kalau bisa 2024 nanti, mau itu daerah (TPS) yang kategorinya rawan, sedang, maupun aman, tetap ditempatkan personel di sana. Sebab Polri miliki peran strategis dalam wujudkan pemilu kondusif,” ujar Sahroni dalam keterangan (27/10).
Advertisement
Lebih lanjut, hal ini Sahroni utarakan lantaran dirinya berharap agar, Pemilu 2024 dapat berlangsung kondusif tanpa adanya intrik di bawah. Sebab menurutnya, konflik di lapangan kerap menjadi salah satu faktor yang turut mengganggu jalannya proses pesta demokrasi elektoral tersebut.
“Jadi ini untuk jaga kondusivitas, keamanan, dan berikan rasa nyaman bagi para pemilih nantinya. Karena khawatir kalau ada konflik-konflik di TPS, jadi mengganggu para pemilih. Kan kalau ada aparat di tiap titik, minimal masyarakat jadi agak lega soal potensi hal-hal yang seperti itu,” tambah Sahroni.
Untuk itu, Sahroni ingin tiap Polda turut melakukan persiapan guna memaksimalkan persiapan menjelang Pemilu 2024.
“Polda lain juga bisa lakukan persiapan mulai dari sekarang, biar hasilnya maksimal saat pelaksanaan nanti,” demikian Sahroni.
Ciptakan Ruang Digital Sehat untuk Pemilu Damai 2024
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi mengajak, semua elemen masyarakat mewujudkan Pemilu Damai 2024 dengan menciptakan ruang digital yang sehat.
Hal ini disampaikan Budi Arie saat menghadiri Forum #YukPahamiPemilu – Google Indonesia di Thamrin Nine, Jakarta Pusat.
"Kementerian Kominfo hadir mendorong agenda Pemilu Damai 2024. Agenda ini akan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam 13 bulan ke depan, dengan tujuan mewujudkan Pemilu yang damai, bermartabat, dan berkualitas, sebagai tolak ukur kedewasaan demokrasi, dengan menciptakan ruang digital yang sehat," kata Budi Arie dilansir dari situs kominfo.go.id, Sabtu (23/9/2023).
Budi Arie menekankan, arti penting ruang digital yang sehat karena adanya peningkatan penetrasi internet yang mencapai 78 persen penduduk Indonesia.
"Di mana 150 juta pengguna internet yang berusia 18 tahun ke atas menggunakan media sosial sekitar 6 jam. Pemilu 2024 akan semakin melibatkan pemanfaatan internet," ucap dia.
Menurut Budi Arie, pelaksanaan agenda Pemilu Damai 2024 akan dilakukan melalui kerja sama dengan platform digital, penyelenggara pemilu, pengawas pemilu, serta kementerian dan lembaga strategis lain.
Advertisement
Tiga Strategi Utama
"Secara umum, untuk merespons dinamika dan tantangan penyelenggaraan Pemilu, khusus dengan platform digital, kami akan melaksanakan tiga strategi utama, yaitu memperkuat moderasi konten negatif, kampanye literasi digital bersama stakeholders strategis, dan orkestrasi komunikasi publik Pemilu Damai melalui platform digital," jelasnya.
Mengutip data Komisi Pemilihan Umum (KPU), dibanding Pemilu 2019, terjadi peningkatan jumlah pemilih sebesar 12 persen atau setara dengan 204 juta pemilih pada 2023. Generasi Milenial dan Z, yang mencapai lebih dari 50 persen total pemilih, mendominasi demografis pemilih Pemilu 2024. Oleh karena itu, Menkominfo mengapresiasi inisiatif #YukPahamiPemilu yang diselenggarakan oleh Google Indonesia.
"Selaras dengan semangat untuk menciptakan ruang digital yang supportif dalam mewujudkan Pemilu Damai," tandasnya.