Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyambangi DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023). Dia disambut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan jajaran DPP PKB lainnya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Koalisi Perubahan (PKS, PKB, dan NasDem) karena telah mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sebagai pasangan bakal capres dan cawapres untuk Pilpres 2024.
"Pertama kami ingin menyampaikan apresiasi, penghargaan dan sekaligus terima kasih kepada DPP PKB atas ijtihad politiknya untuk mengusung dan mencalonkan calon presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Gus Muhaimin Iskandar. Kami menilai ijtihad politik itu tepat adanya dan ideal bagi Indonesia depan," kata Din Syamsuddin.
Advertisement
Din lantas menyinggung soal Anies dan Cak Imin yang merupakan tokoh muda. Keduanya, kata Din juga aktif dalam organisasi kepemudaan.
"Saya pribadi karena keduanya bisa dan dianggap sebagai tokoh muda, atau aktivis organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan, jadi belum tua. rambutnya saja masih hitam," kata dia.
"Dan pengalaman keorganisasian di organisasi pemuda dan mahasiswa, kita ketahui panjang, baik Cak Imin maupun Mas Anies," lanjut dia.
Selain itu, Din menilai baik Anies maupun Cak Imin sudah memiliki pengalaman dalam menjalankan politik secara nasional. "Baik di kementerian maupun di lembaga legislatif," ucap Din.
Pasangan Anies-Cak Imin Dapat Dukungan dari Amin Muda, Harapkan Ada Perubahan di Indonesia
Tepat di Hari Sumpah Pemuda, Sabtu (28/10/2023), puluhan pemuda dari berbagai kalangan dan profesi mendeklarasikan dukungan kepada bakal calon presiden (capres)-bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin). Mereka adalah Amin Muda. Mereka menilai, visi misi Amin paling mewakili kepentingan kaum muda.
Hal tersebut seperti disampaikan Koordinator Amin Muda Muhammad Farhan. Dia mengatakan, Indonesia hari ini sedang dalam situasi krisis.
"Maka agenda mendesak bangsa dan negara hari ini adalah memulihkan kualitas demokrasi, menegakan hukum, dan HAM, memberantas korupsi tanpa tebang pilih, serta menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak pada rakyat," ujar Farhan di Sekretariat Koalisi Perubahan yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Sabtu (28/10/2023).
Selain itu, menurut dia, yang tidak kalah pentingnya adalah keadilan antargenerasi yaitu menuju Indonesia Emas 2045, mengantisipasi krisis iklim, kualitas SDM, pencukupan infrastruktur dan layanan umum.
Yang didukung, kata Farhan, oleh inovasi di berbagai bidang kehidupan di mana anak muda terlibat sebagai penggerak aktif dalam perumusan dan pembuatan kebijakan berbangsa dan bernegara.
"Generasi muda menuntut keadilan dan kemakmuran antargenerasi. Kami menuntut perubahan untuk memastikan keadilan dan kemakmuran generasi. Bagi kami tuntutan keadilan dan kemakmuran niscaya, berubah atau punah sebagai generasi," papar dia.
Â
Advertisement
Indonesia Perlu Pimpinan Nasional dengan Etos Perubahan
Farhan menilai, Indonesia memerlukan pemimpin nasional dengan etos perubahan yang harus mampu mengembalikan tujuan utama bernegara, yakni mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang maju dan berkeadilan sebagaimana dikandung dalam sila ke-5 Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
"Dan satu-satunya kandidat dengan kepemimpinan yang kolaboratif, yang mengkolaborasikan keadilan dan kemakmuran, masa kini dan masa depan ialah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Mereka adalah pemimpin kolaboratif yang memiliki visi dan misi sejalan dengan keadilan antargenerasi. Mewujudkan keadilan sosial yang sebenarnya adalah tugas kita ke depan, melalui Satu Keadilan dan Kemakmuran," jelas Farhan.
Dalam deklarasi itu, Anggota Badan Pekerja (BAJA) Amin, Sudirman Said menerima langsung dukungan itu dan berharap Amin Muda menjadi motor utama perubahan dan pemenangan di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
"Sebuah kehormatan atas inisiatif dan gerakan luar biasa dari AMIN Muda. Kalau anak muda diam, maka negara tidak punya masa depan. Selalu ada anak muda yang selalu satu langkah di depan. Ini peluang anak muda untuk menjadi pendorong agar pada 2045 ketika kalian sedang berada di puncak karier, Indonesia masih eksis, bahkan makin adil dan sejahtera, sehingga telah tercapai satu kemakmuran," terang Sudirman.