Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan mengaku bertahun-tahun mendapat tekanan dari Partai NasDem, khususnya saat Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta dan selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Namun begitu, semangat perubahan malah membuatnya diusung oleh partai tersebut menjadi bakal capres di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Baca Juga
"Kami melihat agenda utamanya adalah bukan tentang saya, bukan tentang Gus Imin, bukan. Kami ini dalam situasi mendapatkan amanat. Kami tidak mendirikan sebuah partai, kami tidak mengumpulkan dana untuk mengambil kewenangan. Kami mendapatkan panggilan, berbagai partai memutuskan kami ingin Indonesia berubah. Dan mereka yg menginginkan perubahan itu mengalami tantangan luar biasa," ujar Anies di Rakernas LDII, Ponpes Minhaajurrasyidiin, Jakarta Timur, Kamis (9/11/2023).
Advertisement
Anies Baswedan mengulas saat Pilkada DKI Jakarta, Partai NasDem mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Namun setelah dirinya memenangkan pertarungan demokrasi dan memimpin Ibu Kota, kinerjanya pun dapat dilihat secara objektif.
"Kalau saya ceritakan Partai NasDem itu yang pertama mendukung menominasikan. Saya bukan anggota NasDem, dan Partai NasDem itu Pilkada DKI mendukungnya Pak Basuki, dan bertahun-tahun saya digebukin terus sama partai dan televisinya," ucap dia.
"Tapi apa yang terjadi, justru mereka melihat apa yang dikerjakan di Jakarta dan mereka memutuskan untuk melakukan perubahan. Dan ketika mereka melakukan perubahan tantangannya menjadi besar," sambung Anies.
Â
Ada Tantangan Besar
Menurut Anies, tantangan besar bagi pihak yang ingin melakukan perubahan, disalahpahami oleh berbagai pihak. Hasilnya, kata dia, terjadi tekanan dan gangguan yang sangat besar serta berat, termasuk dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Kenapa, karena ada pemegang status quo yg tidak ingin perubahan. Itulah sebabnya muncul tantangan yang amat besar. Sementara perubahan yang mau didorong itu bukan perubahan pergantian orangnya, perubahan paradigma," kata dia.
"Perubahan cara kita mengelola negeri ini, cara kita memandang pembagian sumber daya di negeri ini. Karena kita ingin setiap kita bisa menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri. Bukan kita menjadi pembuka pintu yang di luar untuk masuk ke dalam saja," Anies menandaskan.
Â
Advertisement
Anies soal Timnas Pemenangan AMIN: Kapten Kita Sudah Bekerja, Bukan Dadakan
Sebelumnya, bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan masih menutupi siapa yang akan memimpin Ketua Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Anies hanya mengatakan, Kapten Timnas Pemenangan sudah bekerja sejak lama.
"Kapten tim kita ada di desa-desa, di kampung-kampung di komplek komplek dan sudah bekerja lama sekali jadi tim kalau dibilang kapten, kapten itu sudah di mana-mana," ujar Anies di kawasan Jagakarsa, Jakarta, Selasa 7 November 2023.
Anies mengibaratkan Timnas Pemenangan AMIN seperti Avengers. Mereka, kata dia, adalah para superhero yang bekerja bersama-sama dan tidak seorang diri.
"Saya sering sampaikan ini bukan seperti superhero. Tapi Avengers hero-nya ada banyak," ucap mantan gubernur DKI Jakarta ini.
Anies menegaskan, mereka juga sudah bekerja, bukan tim yang baru dadakan dibentuk. Tetapi, Anies memastikan sebentar lagi formalisasi struktur Timnas Pemenangan AMIN difinalisasi.
"Dan sudah bekerja selama ini. Jadi bukan mendadak baru kerja. Sudah bekerja dimana-mana. Nanti InsyaAllah formalisasi sebentar lagi, ya," jelas Anies.
Sementara itu, nama Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali diusulkan menjadi ketua Timnas Pemenangan AMIN. Soal hal ini, Anies belum mau menjawabnya.
Â
Cak Imin Ungkap Alasan Ketua Timnas Pemenangan AMIN Belum Diumumkan
Sebelumnya, bakal calon wakil presiden Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengungkapkan alasan sampai saat ini ketua Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) belum diumumkan ke publik.
"Saya dan Mas Anies menyerahkan pada BAJA, badan pekerja untuk merekrut. Saya tidak tahu siapa yang sudah dihubungi, siapa yang mau direkrut, belum tahu," kata Cak Imin usai menghadiri acara pelantikan dan deklarasi dukungan dari Anak Muda Indonesia (AMI) di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Kamis 2 November 2023.
Saat ditanyai apakah ketua Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin merupakan sosok yang dekat dengan Anies Baswedan, Cak Imin menyampaikan hal tersebut belum diputuskan.
"Belum, pokoknya tunggu saja, belum diputuskan," kata Cak Imin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga tidak menjawab lugas saat ditanya apakah figur tersebut Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, hingga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Dia meminta hal itu ditanyakan saja ke BAJA AMIN.
"Ya masih proses penggodokan, pematangan. Intinya kita BAJA sudah bekerja sambil menyiapkan tim yang akan dibawa ke KPU," kata Cak Imin.
Advertisement