Liputan6.com, Jakarta Lembaga survei Poltracking Indonesia mencatat elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar paling rendah dalam survei suara warga Nahdlatul Ulama (NU).
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mempertanyakan cara Poltracking melakukan sampling survei tersebut.
Baca Juga
Jazilul yakin warga NU yang punya kartu tanda anggota pasti memilih pasangan Anies-Muhaimin.
Advertisement
"Saya mau tanya, warga NU yang mana, karena samplingnya beda. Kalau samplingnya pengurus NU, saya yakinkan NU yang ber-KTA, saya yakinkan," kata Jazilul Fawaid di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (11/11/2023).
Jazilul mengatakan warga NU sudah punya kesadaran dan kecerdasan politik. Mereka akan memilih pasangan capres-cawapres yang memperjuangkan suara umat.
"Warga NU sudah punya kesadaran dan kecerdasan poltik. Ke mana suara santri dan perjuangan al sunnah wal jamaah perjuangan umat dilakukan," kata Jazilul.
Menurut Jazilul, selama ini suara NU seperti mendorong mobil mogok. Ia yakin warga NU akan memilih pasangan capres-cawapres yang merepresentasikannya.
"Karena selama ini suara NU kan kayak orang dorong mobil mogok. Hari ini enggak," ujar Jazilul.
Survei Internal, Anies-Muhaimin 40 Persen, Kalahkan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran
Sementara itu, Jazilul menegaskan pihaknya juga memiliki survei internal. Namun tidak untuk dipublikasi.
Hasilnya, kata Jazilul, hasil survei internal pasangan AMIN menang dengan angka 40 persen mengalahkan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.
"Ya saya juga punya survei internal yang menunjukkan sama sekali jauh berbeda, dan kita tidak publikasi. Bahkan pasangan Anies sudah 40 persen, nomor dua disusul Ganjar, Prabowo nomor tiga," kata Jazilul.
Survei Poltracking: 42,4% Warga NU Pilih Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud 30,4& dan Anies-Muhaimin 23.7%
Sebelumnya, survei Poltracking Indonesia merekam pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU) di pilpres 2024 paling banyak memilih pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dengan basis suara warga NU 51,3 persen, 42,4 persen merupakan pemilih Prabowo-Gibran.
"NU dengan populasi 51,3 persen pertama ke Prabowo-Gibran," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat pemaparan survei secara daring, Jumat (10/11/2023).
Pasangan Ganjar-Mahfud di urutan kedua yang paling banyak dipilih warga NU dengan angka 30,4 persen. Sementara, Anies-Muhaimin di urutan ketiga dengan angka 23,7 persen.
Hanta Yuda menjelaskan bahwa angka ini memperlihatkan tidak ada yang dominan di antara pemilih dari basis NU. "Ini data tersebar tidak ada yang dominan tidak ada yang lemah," jelas Hanta Yuda.
Poltracking menggelar survei tatap muka pada 29 Oktober-3 November 2023. Survei menggunakan metode pengambilan sampel multistage random sampling dengan jumlah 1.220 responden.
Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Â
Advertisement
Poltracking: Elektabilitas Prabowo-Gibran 40,2%, Ganjar-Mahfud 30,1% dan Anies-Muhaimin 24,4%
Sementara itu, terkait elektabilitas, pasangan Prabowo-Gibran juga masih unggul jauh atas dua pesaingnya, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin.
Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas mencapai 40,2 persen. "Prabowo-Gibran 40,2 persen," jelas Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat paparan survei secara daring, Jumat (10/11/2023).
Sementara, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md berada di urutan kedua dengan angka 30,1 persen. Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memiliki elektabilitas 24,4 persen.
"Ganjar-Mahfud 30,1 persen, Anies-Muhaimin 24,4 persen," jelas Hanta.
Terlihat terjadi jarak yang jauh antara pasangan Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud. "Margin antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud agak merenggang, menjauh sedikit," jelas Hanta.
Ganjar-Mahfud mulai ditempel oleh Anies-Muhaimin. Bila diterapkan margin of error, pasangan Anies-Cak Imin bisa menempel Ganjar Mahfud.
"Di saat yang sama Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin mendekat jaraknya. Kalau kita gunakan margin of error 2,9, Ganjar dan Anies ini bisa bertemu," kata Hanta.
Â
Pilpres Berpotensi Berlangsung Satu Putaran
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo-Gibran berpotensi menang pilpres 2024 dalam satu putaran.
Sebab, elektabilitas Prabowo-Gibran hari ini mampu mencapai angka di atas 40 persen.
Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 40,2 persen pada survei 28 Oktober-3 November 2023. Bahkan, trennya terus meningkat. Dibanding survei September 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran naik sampai 9,5 persen.
Menurut Hanta Yuda, kalau terus meningkat dan mencapai angka di atas 45 persen, Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran.
"Kalau ternyata pasangan Prabowo-Gibran melampaui 45 persen, ada potensi pilpres berlangsung satu putaran," ujar Hanta Yuda.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement