Sukses

Survei Indikator: Pilihan Gen Z, Prabowo-Gibran Raih 52,4 Persen Suara

Dalam rilis Survei Indikator, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Indikator mengeluarkan rilis terkait pasangan bakal capres dan cawapres Pemilu 2024. Dalam rilis terbarunya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Kemenangan Prabowo-Gibran dari dua pasangan lainnya berdasarkan basis usia atau generasi.

"Prabowo menguat pada kelompok muda, terutama Gen Z," demikian keterangan tertulis dari Indikator Politik Indonesia, Minggu (12/11/2023).

Dalam rilis tersebut, Prabowo-Gibran memperoleh 52,4 persen, Ganjar-Mahfud 27,9 persen, dan Anies-Muhaimin sebesar 17,3 persen.

Selanjutnya dalam kolom generasi milineal, Prabowo-Gibran juga terlihat masih unggul yakni 40,0 persen. Kemudian, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin sama-sama memperoleh 27,0 persen.

Berikutnya, untuk Gen X (usia 43-58 tahun) Ganjar-Mahfud lebih unggul dari dua pasangan Bacapres-Bacawapres lainnya. Terlihat, mereka mendapatkan 32,6 persen, sedangkan untk Prabowo-Gibran 32,0 persen dan Anies-Muhaimin 27,8 persen.

Lalu, untuk boomer pasangan Ganjar-Mahfud juga terlihat unggul yakni 37,2 persen dan Prabowo-Gibran 31,7 persen dan Anies-Muhaimin 22,9 persen.

2 dari 3 halaman

Suara Berdasarkan Agama

Kemudian, jika berdasarkan agama yakni Islam, pasangan Prabowo-Gibran lebih unggul yakni 40,2 persen, Ganjar-Mahfud sebesar 27,2 dan Anies-Muhaimin sebanyak 26,9 persen.

Lalu, untuk non-Islam pasangan Ganjar-Mahfud unggul 49,9 persen. Selanjutnya, untuk Prabowo-Gibran 36,4 persen dan Anies-Muhaimin terpaut jauh yakni 6,9 persen.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Kemudian, untuk penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

 

3 dari 3 halaman

Survei Indikator: 42,9 Persen Masyarakat Tak Khawatirkan Politik Dinasti

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan, mayoritas publik tidak khawatir terkait munculnya isu politik dinasti, dampak Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batasan usia calon presiden dan calon wakil presiden.

"Ada 42,9 persen masyarakat yang merasa isu politik dinasti tidak terlalu mengkhawatirkan, biasa saja," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk "Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini" secara virtual, Minggu (12/11/2023).

Dia menjelaskan, ada 39,2 persen publik mengaku mengkhawatirkan terkait politik dinasti tersebut. Namun, publik yang khawatir terkait politik dinasti, menurun dibandingkan temuan Oktober.

"Pada rentang 16-20 Oktober, terdapat 47,9 persen yang merasa khawatir soal politik dinasti. Pada awal November, terjadi sedikit penurunan, menjadi 39,2 persen," ujar dia seperti dilansir dari Antara.

Sebaliknya menurut dia, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan yaitu pada 16-20 Oktober sebesar 33,7 persen, dan pada November menjadi 42,9 persen.

Pada temuan lain, mayoritas publik juga menilai politik dinasti tidak akan mengganggu demokrasi. Ini karena pesta demokrasi dilakukan secara langsung oleh rakyat.

"Sekitar 52,6 persen lebih berpendapat politik dinasti tidak menjadi persoalan selama masih melalui proses pemilu secara langsung oleh rakyat. Sementara yang berpendapat sebaliknya, masih cukup besar, mencapai 36,3 persen," kata Burhanuddin.

Survei Indikator dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden yang diwawancara melalui wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

 

 

 

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Video Terkini