Sukses

Bantah Ada Penyelewengan Aparatur, TKN Prabowo-Gibran: Yang Punya Pengalaman Lakukan Itu Siapa?

Nusron mengklaim pihaknya dalam mencalonkan Prabowo-Gibran sudah sesuai prosedur. Bahkan dia menyebut akan memenangkan Pemilu 2024 dengan cara yang elegan.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengaku mendapat informasi soal adanya oknum yang meminta aparatur sipil negara (ASN) dan kepala dinas untuk membantu pasangan calon tertentu. Namun Nusron tak menjabarkan lebih jauh. Dia hanya menyebut kejadian itu terjadi di Jawa Tengah (Jateng).

"Hari ini saya membaca berita di salah satu media online, ada kabar dari Jawa Tengah, baca saja di media online. Saya barusan dapat link, kiriman link-nya, ada salah satu relawan kami yang melaporkan bahwa banyak dikeluhin oleh ASN-ASN ya kan, maupun kepala dinas kepala dinas, yang dipanggil oleh Pj Bupati Bupati di daerah Jawa Tengah yang diminta untuk membantu dan memenangkan pasangan tertentu," ujar Nusron di markas TKN, Jakarta Barat, Minggu (12/11/2023).

"Itu silakan dibaca di media online, ada," dia menambahkan.

Atas dasar itu, Nusron menyinggung mereka yang menuding pihak Prabowo-Gibran melakukan penyelewengan lebih baik berkaca. Sebelumnya, Nusron menyebut ada beberapa pihak yang menuding pihak Prabowo-Gibran menyalahgunakan kewenangan.

"Kalau gitu, kalau mengatakan ada penyelewengan, ini seakan-akan sebaiknya bapak-bapak yang mengatakan penyelewengan itu sebaiknya berkaca pada diri sendiri. Sebetulnya Siapa yang mempunyai pengalaman penyelewengan itu," kata dia.

Nusron mengklaim pihaknya dalam mencalonkan Prabowo-Gibran sudah sesuai prosedur. Bahkan dia menyebut akan memenangkan Pemilu 2024 dengan cara yang elegan.

"Kita semua di TKN mempunyai tekad bersama di Koalisi Indonesia maju ini, pasangan Prabowo ini menang dengan cara elegan, menang dengan cara martabat, dan menang dengan secara fair, jujur, adil, dan transparan. Kita ingin mengawal proses Pemilu ini secara demokratis, secara akuntabel, dan tidak boleh tercederai oleh praktek-praktek seperti adanya penyelewengan dari oknum-oknum aparat apapun, kita semua bertekad untuk itu," kata dia.

 

2 dari 3 halaman

Bantah Adanya Kecurangan

Sebelumnya, Ketua Koordinator Strategis TKN Prabowo-Gibran Sufmi Dasco Ahmad membantah pihaknya berbuat curang dengan mengerahkan aparat dalam memasang baliho pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dasco menjelaskan, sebelum berpasangan dengan Gibran, elektabilitas Prabowo sesuai survei yang dilakukan beberapa lembaga selalu berada di atas. Kemudian Gibran dinobatkan menjadi pendamping Prabowo, Dasco mengklaim elektabilitas Prabowo kian naik.

"Setelah berpasangan dengan Mas Gibran Rakabuming Raka, survei kedua pasangan capres-cawapres in terus meningkat, ini membuktikan penerimaan masyarakat terhadap paslon capres-cawapres ini juga semakin membaik," ujar Dasco di markas TKN Prabowo-Gibran, Minggu (12/11/2023).

Dasco menyebut, di tengah survei yang dikeluarkan banyak oleh beberapa lembaga survei, paslon Prabowo-Gibran mendapar framing seolah-olah dibantu oleh oknum Kepolisian dalam rangka pemasangan baliho-baliho.

"Padahal dengan survei yang terus meningkat tentu tidak mask akal kalau kemudian kami merancang sistem pemenangan dengan cara-cara curang seperti itu," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Fokus Sosialisasi Program

Meski demikian, Dasco tak mau ambil pusing dengan isu tersebut. Dia bersama Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran akan lebih fokus pada kerja-keria nyata dan mendekatkan diri kepada rakyat sebagai calon pemilih.

"Membuka mata rakyat Indonesia, membuka mata kaum muda bahwa dalam sosialisasi program kerja Prabowo-Gibran untuk kemajuan Indonesia di masa depan," kata dia.

Senada, Sekretaris TKN Nusron Wahid juga membantah hal tersebut. Nusron menyebut partai-partai pendukung Prabowo-Gibran merupakan partai yang tak terbiasa memiliki pikiran menyalahgunakan kewenangan.

"Bagaimana caranya untuk abuse of power, pikiran saja tidak pernah, apalagi pengalaman untuk melakukan. Kecuali Golkar pernah pengalaman zaman Orde Baru, partai kami, tapi itu pun tokoh-tokohnya sudah banyak yang wafat, ya kan," kata Nusron di lokasi yang sama.