Sukses

Gibran Dianggap Sosok yang Peduli Akan Masyarakat, Peka dengan Keadaan Sekitar

Bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka dianggap sosok yang peduli serta peka terhadap keadaan masyarakat di sekitar.

Liputan6.com, Jakarta Bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka dianggap sosok yang peduli serta peka terhadap keadaan masyarakat di sekitar.

Hal ini dibuktikan saat pendukungnya yang tergabung dalam Relawan Mas Gibran, melakukan kegiatan di Mojokerto, Jawa Timur.

Adapun mereka melakukan kegiatan diantaranya, pembagian sembako di Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon. Kemudian di Karangkedawang, Kecamatan Sooko. Selain itu, mereka juga mengadakan pengajian di Modongan.

Koordinator lapangan acara Relawan Mas Gibran, Jannatunikmah, mengatakan, keramahan menjadi kunci utama untuk menyambut masyarakat.

"Benar-benar memahami kebutuhan masyarakat di sini," jelas dia dalam keterangannya, Minggu (12/11/2023).

Hustin, salah seorang warga penerima sembako, sangat bersyukur atas bantuan sembako ini. "Inisiatif Mas Gibran dan relawannya sangat membantu meringankan beban kami, terutama di masa sulit seperti sekarang," jelas dia.

Selain itu, acara pengajian yang dilakukan juga memberikan nilai tambah pada kegiatan kemanusiaan.

"Kami berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual masyarakat," kata salah satu Relawan Mas Gibran, Ririn.

Melalui dua kegiatan besar ini, Mas Gibran dan relawan berhasil tidak hanya memberikan bantuan materiil kepada masyarakat yang membutuhkan tetapi juga memberikan dampak positif secara spiritual.

Semangat kebersamaan dan gotong royong menjadi pendorong utama keberhasilan kegiatan ini.

 

2 dari 3 halaman

Survei Indikator: Pilihan Gen Z, Prabowo-Gibran Raih 52,4 Persen Suara

Lembaga survei Indikator mengeluarkan rilis terkait pasangan bakal capres dan cawapres Pemilu 2024. Dalam rilis terbarunya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Kemenangan Prabowo-Gibran dari dua pasangan lainnya berdasarkan basis usia atau generasi.

"Prabowo menguat pada kelompok muda, terutama Gen Z," demikian keterangan tertulis dari Indikator Politik Indonesia, Minggu (12/11/2023).

Dalam rilis tersebut, Prabowo-Gibran memperoleh 52,4 persen, Ganjar-Mahfud 27,9 persen, dan Anies-Muhaimin sebesar 17,3 persen.

Selanjutnya dalam kolom generasi milineal, Prabowo-Gibran juga terlihat masih unggul yakni 40,0 persen. Kemudian, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin sama-sama memperoleh 27,0 persen.

Berikutnya, untuk Gen X (usia 43-58 tahun) Ganjar-Mahfud lebih unggul dari dua pasangan Bacapres-Bacawapres lainnya. Terlihat, mereka mendapatkan 32,6 persen, sedangkan untk Prabowo-Gibran 32,0 persen dan Anies-Muhaimin 27,8 persen.

Lalu, untuk boomer pasangan Ganjar-Mahfud juga terlihat unggul yakni 37,2 persen dan Prabowo-Gibran 31,7 persen dan Anies-Muhaimin 22,9 persen.

 

3 dari 3 halaman

Survei Indikator: 42,9 Persen Masyarakat Tak Khawatirkan Politik Dinasti

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan, mayoritas publik tidak khawatir terkait munculnya isu politik dinasti, dampak Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batasan usia calon presiden dan calon wakil presiden.

"Ada 42,9 persen masyarakat yang merasa isu politik dinasti tidak terlalu mengkhawatirkan, biasa saja," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk "Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini" secara virtual, Minggu (12/11/2023).

Dia menjelaskan, ada 39,2 persen publik mengaku mengkhawatirkan terkait politik dinasti tersebut. Namun, publik yang khawatir terkait politik dinasti, menurun dibandingkan temuan Oktober.

"Pada rentang 16-20 Oktober, terdapat 47,9 persen yang merasa khawatir soal politik dinasti. Pada awal November, terjadi sedikit penurunan, menjadi 39,2 persen," ujar dia seperti dilansir dari Antara.

Sebaliknya menurut dia, persepsi publik yang tak mengkhawatirkan isu politik dinasti terjadi peningkatan yaitu pada 16-20 Oktober sebesar 33,7 persen, dan pada November menjadi 42,9 persen.

Pada temuan lain, mayoritas publik juga menilai politik dinasti tidak akan mengganggu demokrasi. Ini karena pesta demokrasi dilakukan secara langsung oleh rakyat.

"Sekitar 52,6 persen lebih berpendapat politik dinasti tidak menjadi persoalan selama masih melalui proses pemilu secara langsung oleh rakyat. Sementara yang berpendapat sebaliknya, masih cukup besar, mencapai 36,3 persen," kata Burhanuddin.

Survei Indikator dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden yang diwawancara melalui wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

Video Terkini