Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (Cawapres) nomor urut satu Anies Baswedan, mengatakan pemilihan presiden atau Pilpres 2024 bisa berlangsung guyub bila masyarakat sebagai pemilih bersikap rasional dalam menentukan pilihan.
"Apa itu rasional? Rasional itu rasio, perbandingan. Memilih dengan perbandingan artinya rasional," ujar Anies usai menghadiri 13 Tahun Mata Najwa di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu 19 November 2023.
Baca Juga
Menurut dia, cara itu dapat dilakukan masyarakat dengan banyak melihat rekam jejak kandidat capres-cawapres yang menjadi peserta untuk Pilpres 2024. Dia meminta masyarakat untuk membandingkan rekam jejak itu satu sama lain.
Advertisement
"Bagi masyarakat luas lihat perbedaan, rekam jejak, apa yang pernah dikerjakan, dibuat, prestasi yang pernah dibuat, gagasan yang pernah dimunculkan, bagaimana gagasan jadi kenyataan, itu dibandingkan," terang Anies Baswedan.
Dia menilai, dengan bersikap rasional, masyarakat bakal lebih rileks dan tidak mudah tersulut emosi dengan berbagai perbedaan pendapat dan pilihan.
"Kalau udah rasional, nggak emosional. Rileks, tenang, kenapa? Ya tinggal bandingin aja kok, jadi bandingin itu, ada yang punya rekam jejak panjang, ada yang tidak, ada yang punya karya banyak ada yang tidak bandingkan aja," kata Anies.
Anies menilai, cara itu bakal efektif menghadirkan Pilpres yang guyub karena tukar pikiran dan gagasan serta melihat rekam jejak masing-masing pasangan calon telah dilakukan masyarakat sebagai pemilih.
"Dari situ rileks karena tidak ada unsur tidak rasional," jelas Anies.
Â
Imbau Rakyat Jangan Golput, Anies: Ambil Sikap, Tentukan Masa Depan Bangsa
Sebelumnya, calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan meminta masyarakat tidak golput di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pasalnya, kata Anies, kemenangan pemilu ditentukan oleh suara mereka yang memilih.
Hal ini disampaikan Anies Baswedan dalam acara "13 Tahun Mata Najwa: Bergerak, Bergerak, Berdampak" di Graha Bakti, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu 19 November 2023.
"Ketika kita memutuskan untuk melakukan pemilu, maka yang diuntungkan adalah suara yang memilih. Mereka yang tidak datang tidak diperhitungkan suaranya," kata Anies.
Anies mencontohkan, ketika sebuah pemilu yang datang memilih hanya 40 persen dan 60 persen sisanya tidak memilih atau golput. Maka, kata dia, mereka yang tidak datang untuk memilih tidak diperhitungkan suaranya.
"Jadi kalau sebuah pemilu yang datang hanya 40 persen, yang 60 persennya tidak memilih, tidak kemudian pemilunya batal. Keputusannya ditentukan oleh yang 40 persen," ucap dia.
Oleh sebab itu, Anies meminta masyarakat punya peran penting dalam menentukan masa depan bangsa. Dia pun mengajak agar masyarakat tidak hanya menjadi seorang penonton.
"Menurut saya pilih yang menentukan. Kalau golput itu dihitung, baru golput itu menjadi perhatian. Misalnya 60 persen tidak ikut, yang datang hanya 40 persen, kemudian pemilunya batal, golput baru menjadi pilihan itu," terang dia.
Â
Advertisement
Rakyat Jangan Jadi Penonton
Terutama, kata Anies pilihan golput tidak disarankan bagi anak muda. Sebab, menurut Anies, anak muda punya berbagai tantangan di era saat ini.
"Kalau (golput) itu tidak menjadi pilihan (menentukan pemilu) mengapa kita menjadi penonton. Apalagi anak muda, apalagi ada soal pengangguran, ada soal biaya sekolah yang mahal, biaya pendidikan yang tinggi kenapa kita diamkan," ujar dia.
Anies menyarankan, agar masyarakat melihat pemimpin berdasarkan ide-ide yang dibawa. Pilihan, kata dia, lebih mudah diambil apabila para calon telah dikenal lewat ide dan aspirasinya.
"Jadi, untuk itu saya katakan, daripada menonton, ambil sikap. Datang, memilih, dan menentukan masa depan," kata Anies.