Sukses

Anies Sebut Demokrasi Indonesia Alami Kemunduran: Kita Kembalikan Integritasnya

Calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mengatakan, kegiatan kenegaraan dan demokrasi di Indonesia sejak 2015 silam menuju 2022 telah mengalami kemunduran.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mengatakan, kegiatan kenegaraan dan demokrasi di Indonesia sejak 2015 silam menuju 2022 telah mengalami kemunduran. Di mana skor awal indeks demokrasi pada 2015 sebesar 7,03 menjadi 6,71 di 2022.

Hal ini disampaikan Anies dalam Uji Publik 'Dialog terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI', di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (22/11/2023).

"Yang tidak kalah penting, kami merasa perlu untuk mengembalikan kegiatan demokrasi kita untuk bisa kembali. Indonesia hari ini mengalami kemunduran. Kemunduran di dalam kegiatan kenegaraan dan demokrasi," kata Anies.

Anies menyampaikan, selain indeks demokrasi, indeks kebebasan pers, hingga persepsi korupsi juga turun. Anies berujar, bersama calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar, mereka berjanji mengembalikan integritas dalam pemerintahan di Indonesia.

"Kita akan berencana, InsyaAllah bisa mengembalikan agar integritas menjadi prioritas utama di dalam menjalankan pemerintahan. Mengembalikan integritas jadi pegangan," ujar Anies.

Anies bercerita, di masa lampau para pendiri negara disegani karena memegang integritas. Contohnya, kata anies Anies saat seluruh elemen masyarakat di Indonesia mengikuti Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang sepakat untuk mendirikan negara.

"Karena mereka melihat pendiri pendiri republik ini adalah orang-orang berintegritas yang melampaui kepentingan dirinya, sehingga mereka dipercaya secara tanpa syarat," kata Anies.

Anies menilai, sudah seharusnya integritas itu dikembalikan seperti semula. Agar, kata dia politisi beserta keluarga-keluarganya kembali dipandang sebagai sosok terhormat dan bisa diteladani.

"Kita ingin mengembalikan agar dunia politik kita menjadi dunia yang dicontoh oleh keluarga-keluarga di seluruh Indonesia," ujarnya.

2 dari 3 halaman

Anies Baswedan: Pembangunan Itu Bukan tentang Infrastruktur, tapi Manusia

Calon presiden (capres) Anies Baswedan menyatakan, ketimpangan di Indonesia nyata ditemukan. Sebab, menurut dia, pembangunan hanya difokuskan pada infrastruktur bukan manusianya.

Hal ini disampaikan Anies Baswedan dalam Uji Publik 'Dialog terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI', di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (22/11/2023).

"Saya berikan ilustrasi betapa ketimpangan itu nyata. Pembangunan itu tentang manusia, bukan tentang infrastruktur, bukan tentang bangunan, tapi manusianya," kata dia.

Sebagai contoh, mantan Gubernur DKI Jakarta ini memaparkan indeks pembangunan manusia di Jawa-Sumatera timpang satu dekade dengan wilayah lainnya, semisal Kalimantan hingga Bali.

"Perhatikan tahun 2013, 69 skornya untuk Jawa dan Sumatera. Coba perhatikan Kalimantan, Bali Nusa Tenggara Sulawesi Maluku angka 69 tahun 2022," kata Anies.

"Artinya apa? Ketinggalannya itu satu dekade. Bukan soal selisihnya itu empat poin, lima poin. Mengejar lima poin itu satu dekade," ucap Anies.

Selain itu, kata dia kondisi timpang yang besar juga terjadi di sektor lain seperti pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, hingga investasi. Hal ini, ujar Anies, akan sangat berbahaya bila tidak dikoreksi.

"PR kita hari ini jangan pernah kita mengeringkan rumput Indonesia, jangan pernah mengeringkan hutan Indonesia dengan membiarkan ketimpangan itu terus-menerus," kata dia.

Oleh sebab itu, Anies menyampaikan dia dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) hendak mengupayakan kesetaraan dalam semua aspek dengan melakukan perubahan untuk Indonesia.

Pasalnya, kata Anies, bila ketimpangan dibiarkan, maka risikonya adalah sulitnya menjaga persatuan.

3 dari 3 halaman

Anies Baswedan Tak Khawatir Hasil Surveinya Rendah

Calon presiden Anies Baswedan tidak khawatir mengeneai elektabilitasnya yang selalu berada di urutan terbawah di antara capres lain yang berlaga di Pemilu 2024.

Menurutnya, survei yang menempatkan dirinya di urutan paling akhir sudah pernah dialaminya saat Pilgub DKI Jakarta 2017.

Anies Baswedan menjawab ini ketika ditanya mengenai Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang sering memikirkan surveinya rendah saat sebelum tidur. Padahal di lapangan masyarakat membeludak ketika ia berkunjung ke daerah.

"Dari dulu waktu kita Pilkada, betul kan? Insya Allah ini semua atas izin Allah, kita berikhtiar, kita berusaha, tapi kita berusaha untuk apa? Untuk menjelaskan pada masyarakat," kata Anies di Jalan Diponegoro No 10 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

"Saya kan dari dulu selalu bilang, bagi saya yang penting sensus 14 Februari. Itu yang paling penting," sambungnya.

 

EnamPlus