Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah nama mantan pimpinan KPK bergabung dalam Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Setidaknya ada tiga nama mantan pimpinan komisi antirasuah.
Mereka adalah mantan Ketua KPK Abraham Samad yang menduduki posisi anggota dewan pakar, mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai anggota dewan pakar, dan mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang sebagai anggota dewan pakar.
Baca Juga
Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi Alaydrus mengatakan, para mantan pimpinan KPK itu berada di barisan pendukung pasangan calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar karena tergerak hatinya. Mereka memang bergabung menjadi anggota Timnas AMIN.
Advertisement
"Kita ini semua udah disampaikan bahwa ini adalah bekerja dengan hati. Jadi beliau-beliau itu memang melihat situasi yang ada, sehingga beliau-beliau memang pengen bergabung pada tim ini," kata Syaugi di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya, Jakarta, Rabu (22/11).
Diharapkan Bawa Kemenangan
Dengan kehadiran mantan pimpinan KPK itu diharapkan akan membawa kemenangan bagi pasangan AMIN pada Pilpres mendatang.
"Mudah-mudahan dengan bergabungnya beliau itu di tim ini membawa kita semua ini berbuah menjadi yang lebih baik itu bener-bener tercipta apabila pasangan Amin ini terpilih jadi presiden," ujar Syaugi.
Advertisement
Ada Growing Team di Timnas AMIN, Bakal Mitigasi Kecurangan di Pilpres 2024
Kapten timnas pemenangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Muhammad Syaugi Alaydrus mengumumkan situasi terkini timnas AMIN.
Dia menyebut seluruh komponen di timnas AMIN disebut the growing team atau gerakan rakyat. Di mana rakyat, masa pendukung, dan relawan menjadi kekuatan utama AMIN.
"Jadi sejak dibentuk seminggu yang lalu kurang lebih kita sudah melakukan kegiatan-kegiatan tentunya rapat internal dengan co-captain membahas strategi-strategi ke depan," kata Syaugi di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X Nomor 46, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2023).
Menurut Syaugi tim itu mencakupi seluruh tim, mulai dari dewan pengarah atau coach atau head coach, dewan pakar, dewan penasehat, dewan pembina, deputi dan wakilnya deputi, wakil sekjen, serta wakil bendahara umum timnas AMIN, hingga relawan pendukung.
"Dan ini semua oleh capres dan cawapres disebutnya the growing team karena tim pemenangan Anies ini mengedepankan masyarakat, relawan, rakyat atau kita sekarang disebut gerakan rakyat," ungkap dia.
Syaugi menyampaikan, AMIN tidak membatasi siapapun yang ingin bergabung dengan tim pemenangan. Inilah, kata Syaugi yang membedakan Timnas AMIN dengan TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
"Jadi kita mengedepankan pasukan masyarakat dan rakyat makanya kalau piramida organisasi itu biasanya segitiganya ke bawah begini, sekarang terbaik dari kami ini yang di bawah, masyarakat, gerakan relawan ini ada di depan," jelas Syaugi.
Terlebih, kata Syaugi elemen-elemen pendukung AMIN cukup banyak, mulai dari relawan, para santri, para kiai, buruh nelayan, petani, para purnawirawan TNI/Polri, etnis, tokoh-tokoh agama, dan tokoh adat.
"Ini semua perlu kita rangkul bersama-sama untuk bisa memenangkan pasangan AMIN karena pasangan Amin ini membawa perubahan artinya berubah dari hal yang tidak baik menjadi baik. Hal yang sudah baik dilanjutkan. Jadi bukan berarti perlu bantu semua dirubah tidak," ujarnya.
Syaugi berujar, gerakan rakyat ini sudah dimulai kurang lebih satu bulan yang lalu untuk menyebarkan visi misi dari AMIN sampai ke pelosok-pelosok wilayah di seluruh Indonesia.
"(Menyampaikan) bagaimana strategi pemenangan termasuk mitigasi apabila ada hal-hal yang terjadi kecurangan. Jadi kami sudah bergerak gerakan rakyat ini dari tingkat provinsi kemudian daerah pilihan atau dapil nanti akan dilanjutkan daerah ke bawah," kata dia
Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com