Sukses

Ganjar-Mahfud Siap Tuntaskan Konflik Papua lewat Ruang Dialog

Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengaku terus mengamati situasi konflik di wilayah Papua. Dalam kunjungannya ke Bumi Cendrawasih beberapa waktu lalu, dia menyimpulkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) nyatanya hanya ingin mendapatkan ruang dialog dengan pemerintah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo mengaku terus mengamati situasi konflik di wilayah Papua. Dalam kunjungannya ke Bumi Cendrawasih beberapa waktu lalu, dia menyimpulkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) nyatanya hanya ingin mendapatkan ruang dialog dengan pemerintah Indonesia.

Untuk itu, diperlukan negosiator andal yang dapat duduk bersama, sehingga mendapatkan jalan keluar berkemaslahatan terbaik.

"Saya kemarin dari sana. Dan mereka menyampaikan, yang dibutuhkan hanya, 'kasih kami ruang dialog untuk mempresentasikan pendapat dari berbagai kelompok apa yang mereka butuhkan. Janganlah kasih kami kiriman berbagai senjata'," ujar Ganjar Pranowo dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Tangerang, Banten, Kamis (23/11/2023).

Calon wakil presiden (cawapres) Mahfud Md menambahkan, pemerintah Indonesia sengaja memilih istilah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan tidak memasukkan kata separatis. Hal ini demi menghindari campur tangan pihak lain.

"Kita pakai istilah KKB karena kalau pakai KKSB, ada kata separatis, itu nanti kita boleh dicampuri luar negeri (termasuk PBB). Oleh karena itu, kami tidak pernah terpancing," tegas Mahfud Md.

Termasuk juga tidak menggunakan istilah teroris terhadap KKB, lantaran hukum acara dalam penanganan tindak pidananya pun nantinya akan berbeda dan luar biasa.

Yang pasti, dia mengamini pernyataan Ganjar, bahwa pendekatan teritorial menjadi solusi yang paling tepat untuk digunakan untuk menyelesaikan konflik Papua.

"Karena sebenarnya mubazir menyerang mereka. Nama-namanya pun sebenarnya sudah tercatat. Ini namanya, bersembunyi di mana. Sedikit sekali," kata Mahfud.

"Sekarang kan sudah banyak suara-suara mengundang PBB, kita tolak. Karena ini bukan persoalan separatis, bukan teroris, ini kriminal. Meskipun orang-orang tertentu kita sudah putuskan teroris, seperti Kagoya, ada lima kelompok," Mahfud menandaskan.

2 dari 4 halaman

Ganjar Serap Aspirasi Saat Kunjungi Papua

Ganjar Pranowo melaukan silaturahmi bersama masyayikh di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Anwar, Sentani, Jayapura, Papua, Rabu (22/11/2023). Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Ganjar untuk berdiskusi banyak hal serta meminta masukan-masukan ihwal persoalan bangsa.

Ganjar pun mendapatkan masukan dari salah satu peserta yang hadir dalam silaturahmi bersama masyayikh. Terutama mengenai pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Papua yang masih tertinggal, sehingga menimbulkan dampak negatif.

Hal itu sebagaimana yang disampaikan dari Perkumpulan Himpunan Kerukunan Jawa Madura di Papua, Sri Susilowati. Kepada Ganjar Pranowo ia menceritakan perihal anak-anak kecil di sekitar Jalan Pos 7 Sentani, Jayapura, sudah terjerumus menggunakan narkoba.

"Saya tinggal di daerah namanya Pos 7. Kita sangat prihatin sekali di Pos 7 dekat dengan sekolah, dan anak-anak yang masih kecil, tapi sudah merokok dan narkoba," ujar Sri.

Sri bercerita sudah berulang kali mencoba melaporkan ke pihak-pihak terkait, tetapi belum ada tindakan yang berarti sampai sekarang ini.

Karena itu, dia berharap apabila nantinya mendapatkan amanah untuk menjadi presiden, Ganjar bisa menghadirkan fokus pembangunan bagi SDM di Papua, sehingga anak-anak di sana bisa terhindar dari tindakan negatif.

"Seandainya terpilih jadi presiden mohon keadilan untuk Papua," ucap Sri.

Mendapatkan masukan tersebut, Ganjar mengatakan dirinya memang fokus untuk pembangunan SDM yang merata di bumi Cendrawasih.

Namun, di samping itu perlunya pendidikan parenting atau berasal dari keluarga, agar anak-anak tidak terjerumus menggunakan narkoba.

"Pendidikan parenting itu penting, bagaimana orang tua banyak mengajarkan anak-anak dan mengawasinya," ungkap Ganjar.

Menurut Ganjar, orang tua harus mampu mengarahkan anak-anaknya agar dapat menjalani kegiatan positif.

"Cara lainnya anak-anak kemudian disalurkan kegiatannya. Ada yang bisa main bola, yang suka seni budaya diarahkan dan kemudian sudah diarahkan, kita kontrol dan dia punya waktu lebih banyak untuk mengasah bakatnya," beber Ganjar.

3 dari 4 halaman

Mama Wati Terharu Kembali Bertemu Ganjar

Mama Wati tak mampu menahan air matanya saat bisa kembali bertemu denganGanjar Pranowo yang sedang berkeliling di tanah Papua. Pada Rabu (22/11/2023), Ganjar menemui mama Wati saat di Rumah Doa, Bumi Perkemahan, Waena, Kota Jayapura.

Ya, mereka berdua kembali bertemu setelah terakhir kali bertemu pada tahun 2021. Mama Wati menyambangi rumah dinas Gubernur Jawa Tengah untuk bertemu dengan Ganjar Pranowo lantaran ingin memberikan kado istimewa.

Tangis haru mama Wati pecah ketika Ganjar turun dari kendaraannya. Ia langsung memeluk Ganjar yang mengenakan pakaian berwarna hitam.

Sambil terisak, mama Wati mengaku terharu dapat kembali bertemu serta berdialog langsung dengan Ganjar. Apalagi ia menilai capres berambut putih ini adalah sosok pemimpin yang selalu membawa keteduhan, serta kenyamanan saat bertemu rakyatnya.

"Kami Rumah Doa sangat suka cita senang sekali kami menangis karena suka cita kami," kata Mama Wati.

Dalam kesempatan itu, Mama Wati mengajak Ganjar berkeliling untuk melihat Rumah Doa yang sedang dibangun.

Ia sedikit berbincang-bincang kecil perihal progres pembangunan tempat tersebut. Terlebih, Ganjar merupakan salah satu orang yang ikut membantu pembangunan Rumah Doa.

4 dari 4 halaman

Mama Wati Doakan Ganjar Jadi Presiden

Mama Wati pun mengucapkan terima kasih kepada Ganjar yang menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke Rumah Doa di sela kunjungan ke Papua.

"Kami orang kecil dan sederhana, tapi Ganjar sebagai capres bisa hadir dan datang di Rumah Doa," ucap Mama Wati.

Tak lupa, Mama Wati mendoakan Ganjar agar selalu menjadi pribadi yang baik dan kemudian terpilih menjadi presiden di pilpres 2024 mendatang.

"Kami suka cita, kami sebagai orang tua, kami yang ada di rumah doa kami hanya mendoakan Pak Ganjar," tutur Mama Wati.

Sementara itu, Ganjar menceritakan kedatangannya untuk menemui Mama Wati lantaran sudah lama tidak berjumpa. Karena itulah, saat berada di Papua dirinya menyempatkan datang ke Rumah Doa dan bertemu Mama Wati.

"Kemarin tidak berjumpa saya, jadi saya mampir aja," ungkap Ganjar Pranowo.

Setelah berbincang kurang lebih selama 15 menit, Ganjar akhirnya berpamitan kepada Mama Wati, karena harus melanjutkan perjalanan ke tempat lainnya.

"Mama, saya pulang dulu, terima kasih. Mudah-mudahan cepat selesai ya (pembangunan Rumah Doa)," ucap Ganjar.