Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri singgung pihak-pihak yang mengintimidasi rakyat jelang Pemilu 2024. Megawati meminta praktik intimidasi itu dihentikan.
Hal tersebut, disampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo, Senin (27/11).
Baca Juga
Awalnya, Megawati bercerita soal maraknya intimidasi yang terjadi menjelang Pemilu 2024.
Advertisement
"Bayangin, mengintimidasi, dia itu siapa sih? Kalau dia berani, loh kenapa saya enggak boleh. Kamu mesti lihat perundangannya, kamu sebagai apa, bolehkah kamu menekan rakyat?" Kata Megawati.
Megawati mempertanyakan dasar intimidasi yang dilakukan karena menurutnya tidak boleh ada pihak-pihak yang bisa memerintah rakyat tanpa melalui peraturan perundang-undangan.
Presiden ke-5 RI ini mengaku jengkel karena menurutnya praktik intimidasi tersebut seolah-olah ingin mengulangi apa yang pernah terjadi pada masa Orde Baru.
"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu tapi Ibu jengkel. Karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu jaman Orde Baru?" ujar Megawati.
Â
Era Orde Baru
Tak hanya itu, dia pun berbagi pengalamannya yang berkali-kali diinterogasi oleh aparat kepolisian dan kejaksaan semasa pemerintahan Presiden kedua RI, Soeharto.
Dia menegaskan, masa-masa seperti itu tidak boleh terulang lagi dan meminta agar perbuatan intimidatif harus segera dihentikan.
"Eh, jangan deh sekarang mulai lagi selagi saya masih hidup lho. Sudah, berhenti deh bapak bapak yang saya sindiri ini, insyaf!" Megawati menambahkan.
Advertisement