Sukses

Strategi Ganjar Tangani Infrastruktur Kesehatan dan Pendidikan di Daerah 3T

Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo berupaya menangani penyediaan infrastruktur pendidikan dan kesehatan di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar atau 3T.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo berupaya menangani penyediaan infrastruktur pendidikan dan kesehatan di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar atau 3T. Dia pun menyiapkan strategi agar ke depan keseluruhannya dapat terpenuhi dan terlaksana.

“Satu, infrastruktur di remote area masih menjadi yang utama, apakah itu infrastruktur jalan, infrastruktur IT 'Pak sinyalnya gak ada'. Infrastruktur kesehatan, dan infrastruktur pendidikan,” tutur Ganjar di Desa Waninggap Nanggo, Distrik Semangga, Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023).

Menurut Ganjar, pihaknya terus berkomunikasi dengan berbagai stakeholder dalam kaitannya untuk memberikan pemerataan fasilitas di seluruh Indonesia. Hasilnya, dia menemukan Desa Waninggap Nanggo yang tidak memiliki fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang memadai.

“Jangan salah ya, akibatnya bisa fatal. Seorang pendeta Leo menolong ibu-ibu yang akan melahirkan, tempatnya jauh sekali dan tidak bisa mendapatkan fasilitas itu. Maka pendeta Leo berinisiatif untuk bisa mendapatkan obat. Dia belajar dari YouTube untuk bisa menolong orang melahirkan dan mengobati orang dan disampaikan kepada kita,” jelas dia.

“Masa kita nggak bisa sat set urusan seperti itu, ini evaluasi. Satu, bagaimana bisa merespon laporan masyarakat dengan cepat dan yang kedua, yang sudah bagus tentu kita harus hilirisasi dengan baik , yang belum beres mari kita tuntaskan dengan cepat,” sambungnya.

Ganjar mengaku sangat prihatin dengan adanya desa yang tidak memiliki Puskesmas atau pun tenaga kesehatan. Sebab itu, dia mencanangkan program satu desa, satu fasilitas kesehatan, satu tenaga kesehatan.

“Ya makanya kita dorong agar setiap desa minimal punya Pustu, idealnya Puskesmas dan ada dokternya. Itulah yang menjadi bergerak kita untuk bisa kita tuntaskan dan kita launching dari sini,” Ganjar menandaskan.

2 dari 3 halaman

Ganjar Pranowo Siap Sediakan Bantuan Infrastruktur

Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku akan tetap menyiapkan bantuan dalam bentuk apapun sambil memperhatikan singgungan antara aksi sosial dengan politik uang atau money politic. Termasuk penyediaan fasilitas infrastruktur kesehatan dan lainnya.

“Ya saya mencoba mengedukasi publik (tentang kesehatan) dan ada persoalan masyarakat yang harus diselesaikan dengan seluruh akses yang dimiliki, apakah kita akan menyelesaikan, itu persoalannya,” tutur Ganjar di Desa Waninggap Nanggo, Distrik Semangga, Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023).

“Maka menurut saya jawabannya iya. Itulah Kenapa gerak cepat atau satset harus kita lakukan, karena kita punya akses,” sambungnya.

Ganjar menyiapkan strategi komunikasi dengan berbagai pihak terkait sesuai sektornya, baik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pemerintah daerah dan provinsi setempat, atau individu yang dapat memberikan bantuan.

“Dan kami punya akses itu. Ketika kami bertanya kan apakah ini termasuk money politic?, ‘eh klo itu kebutuhan masyarakat...’, maka kita tidak akan mau melanggar, tapi Insyaallah kita perjuangankan. Masa untuk membangun sesuatu yang bisa kerjakan harus menunggu Pilpres dulu? Nggak adil juga rasanya,” kata Ganjar.

3 dari 3 halaman

Ganjar Pranowo Beberkan Alasan Pilih Merauke Jadi Titik Awal Kampanye Pilpres 2024

Diketahui, Ganjar Pranowo memilih Merauke, Papua Selatan, sebagai titik perdana kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia pun membeberkan alasan pemilihan Bumi Papua sebagai awal aktivitas kampanyenya.

“Ini kami pilih bukan karena asal tunjuk, ini kami pilih karena kecintaan kaki terhadap tanah ini,” tutur Ganjar di Desa Waninggap Naggo, Distrik Semangga, Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023).

Menurut Ganjar, desa sejatinya merupakan tempat masyarakat Indonesia banyak berkumpul. Dari daerah matahari terbit itu, dia menyatakan adanya harapan besar tiap-tiap desa mendapatkan prioritas perhatian.

“Saya sedih, terharu, sekaligus bahagia. Video tadi menunjukkan kepada kita semua bagaimana perjuangan kita di daerah ujung-ujung Indonesia harus bertahan, mereka munkin bisa melaksanakan itu sendiri dengan segala cara, tapi itu jadi merasa tidak adil ketika ada negara pemerintah yang mestinya ada di situ,” jelas dia.

Ganjar mengaku merasakan kondisi jalan yang buruk selama perjalanan menuju Desa Waninggap Naggo. Dia pun berjanji akan hadir dalam perbaikan infrastruktur di sana, termasuk urusan pendidikan dan kesehatan.

“Pemilu kali ini mencolek kita semua, ada perhatian yang perlu mendapatkan perhatian kita semua. Maka di Merauke ini, saya merasakan harapan denyut nadi pakce, makce, apa yang disampaikan betul-betul akan menjadi prioritas yang akan kita kerjakan,” Ganjar menandaskan.