Sukses

Kampanye Pilpres 2024 di Bandung, Anies Temui Kelompok Tani Pengalengan

Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan melanjutkan kampanye Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 di hari kedua di Bandung, Jawa Barat. Di Bandung, Anies bertemu kelompok tani di Pangalengan.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan melanjutkan kampanye Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 di hari kedua di Bandung, Jawa Barat. Di Bandung, Anies bertemu kelompok tani di Pangalengan.

"Jadi pagi hari ini di Pangalengan ini tempat yang merupakan dataran tinggi tadi kita lihat catatannya sekitar 1500 meter diatas permukaan laut, tadi kami bersama-sama dengan para petani di sini untuk panen kol, Alhamdulilah hari-hari ini harganya sedang baik ya. InsyaAllah bisa terjaga terus," kata Anies Baswedan di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/11/2023).

Berdasarkan pantauan, Anies berbincang dengan para petani di ladang kol yang baru saja di panen. Pada kesempatan itu, Anies mendengar aspirasi dari para kelompok tani yang salah satunya terkait dengan kelangkaan pupuk.

"Kita ngobrol dengan para petani apa yang menjadi kepedulian yang perlu diberikan oleh pemerintah, dan mereka sampaikan yang paling utama yang kita rasakan di mana-mana, adalah soal kelangkaan pupuk kelangkaan pupuk yang dibutuhkan di kawasan," kata Anies.

Terutama, lanjut dia, persoalan pupuk bersubsidi. Menurut Anies, para petani mengeluhkan keberadaan pupuk bersubsidi yang cenderung langka di kalangan petani.

"Mereka menyampaikan yang menjadi permasalahan utama, beberapa satu adalah soal pupuk, kelangkaan pupuk, apalagi pupuk bersubsidi dan mereka sampaikan bahwa sebaiknya sudah harus ada langkah baru untuk memastikan bahwa terjadi ketersediaan pupuk sesuai dengan kebutuhan yang ada di petani," ucap dia.

 

2 dari 4 halaman

Serap Aspirasi Petani

Lalu, Anies juga menyerap aspirasi para petani tentang pemanfaatan lahan. Para petani berharap ada lahan lahan milik negara yang bisa gunakan untuk kegiatan produksi.

"Dan mereka mengharapkan untuk diberikan kesetaraan kesempatan dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di tempat ini, yang dalam pantauan mereka lahan itu sering tidak dimanfaatkan dengan optimal," kata dia.

"Ini persoalan penting menurut kami karena memang pada akhirnya tanah-tanah atau aset negara itu memang perlu dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyatnya," sambung Anies.

Selain itu, kata Aniea kelompok tadi juga menyampaikan persoalan kredit usaha rakyat (KUR). Kepada Anies, para petani mengaku sulit mendapatkan KUR.

"Walaupun secara peraturan itu KUR tidak memerlukan agunan tapi dalam pelaksanaannya mereka mengeluhkan bahwa KUR itu tetap mengharuskan ada agunan dan ini kerepotan di lapangan. Bahkan mereka mensinyalir ada kebijakan yang meniadakan sektor pertanian di dalam pemberian kredit," jelas Anies.

 

3 dari 4 halaman

Anies Ungkap Alasan Awali Kampanye Pemilu 2024 di Tanah Merah Jakarta

Sebelumnya, calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan membeberkan alasan mengapa dia memulai kampanye Pemilu 2024 di Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara.

Menurut Anies, ada kedekatan yang telah terjalin sejak lama dengan warga yang tinggal di lahan sengketa tersebut. Dulu, kata Anies, warga Tanah Merah berbondong-bondong meminta bantuan.

"Tanah Merah ini adalah sebuah kampung yang masyarakatnya pada tahun 2016 itu datang ke rumah kami meminta untuk saya menjadi calon gubernur," kata Anies di kediamannya Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa 28 November 2023.

Anies menyatakan, pada 2016 silam, kampanyenya sebagai calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta juga dimulai dari Tanah Merah Koja, Jakarta Utara.

"Nah, kemudian pada tanggal 23 September 2016 pada waktu itu pendaftaran pilkada hari Jumat, hari Sabtunya saya keliling pertama itu di kampung Tanah Merah," ucap Anies.

"Karena mereka-lah yang datang ke sini. Mereka yang meminta (jadi gubernur) waktu itu pertama kali, jadi saya datang pertama ke sana," ujar Anies.

 

4 dari 4 halaman

Cerita Tanah Merah

Kala itu, kata Anies, warga Tanah Merah memiliki persoalan yang berhubungan dengan sengketa lahan. Anies saat itu menawarkan solusi kepada warga dengan mengeluarkan Izin Membangun Bangunan (IMB) sementara.

"Tanah Merah ini punya persoalan lahan yang mereka gunakan dalam sengketa antara warga dengan BUMN. Kemudian kami sampaikan solusinya. Solusinya adalah dengan dibuatkan IMB sementara kolektif," ucap Anies.

Menurut Anies, dengan dikeluarkannya IMB, warga bisa mendapatkan akses air minum, listrik, hingga memperoleh izin usaha mikro kecil (IUMK) dan urusan-urusan lainnya warga Tanah Merah dipermudah. Sedangkan masalah sengketa tanahnya saat itu diserahkan ke pengadilan.

"Jadi sekarang, kami akan berjalan menuju sebuah amanah yang sedang sekarang diatur lewat pemilu tingkat nasional. Saya mulainya dari kampung di mana dulu kami memulai di Jakarta," jelas dia.