Sukses

Aiman dapat Surat Panggilan Polisi Tengah Malam, TPN Ganjar-Mahfud: Gaya-Gaya Intimidasi

Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim mengomentari pemanggilan Aiman Witjaksono, terkait dugaan penyebaran hoaks aparat tidak netral pada pemilu 2024, Jumat (1/12/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim mengomentari pemanggilan Aiman Witjaksono, terkait dugaan penyebaran hoaks aparat tidak netral pada pemilu 2024, Jumat (1/12/2023).

Chico mempersoalkan surat panggilan yang dikirimkan oleh penyidik Polda Metro Jaya. Informasi yang diterima, penyidik mendatangi kediaman Aiman pada pukul 00.00 WIB.

"Nah ini gaya-gaya gestapu ini menurut sayang ini gaya-gaya secret police jaman Nazi di Jerman sana. Ini gaya-gaya fasismenya Mussolini yang sedang dipraktikkan, gaya-gaya intimidasi," ujar dia saat konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023).

"Apa urgensinya mengantarkan surat panggilan jam 12 malam di rumah seseorang yang mempunyai anak-anak yang masih kecil dan menurut saya ini suatu hal yang tidak pantas dan harus dikoreksi oleh pimpinan Polri," sambung Chico.

2 dari 3 halaman

Permainan Psikologis

Chicho menyebut, ini permainan psikologis. Surat panggilan dikirimkan saat jam-jamnya orang tidur. Dia tak membayangkan, perasaan keluarga Aiman saat disambangi kepolisian pada malam hari.

"Ingin bikin orang deg-degan. Saya belum tahu persis yang nganter itu polisi berseragam atau tidak," ujar dia.

Chico berpendapat, pemanggilan Aiman lebih condong untuk menakut-nakuti dan membungkam orang-orang yang melihat praktik-praktik kecurangan maupun hal-hal yang tidak baik dalam demokrasi di Indonesia.

"Supaya diam dan tidak menyuarakan karena akan berujung di kasus hukum. nah ini saya melihat itu," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Suarakan Kecurangan

Karena itu, Chico mengajak masyarakat tetap menyuarakan bila melihat atau mendengar kecurangan.

"Dan ini jangan sampai terjadi lagi dan jangan sampai kita hidup di zaman orde baru ketika kita tidak bisa menyebut nama Soeharto," ujar dia.