Sukses

Anies Pilih Naik Argo Parahyangan Ketimbang Whoosh Saat ke Bandung, Apa Alasannya?

Anies menyatakan, memilih kereta Argo Parahyangan karena belum pernah mencoba naik kereta cepat Whoosh.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan mengaku, lebih memilih naik kereta Argo Parahyangan ketimbang kereta cepat Whoosh sebagai moda transportasi publik yang bakal digunakan jika ke Bandung, Jawa Barat.

Hal itu disampaikan Anies di sesi tanya jawab dalam acara diskusi bertajuk 'Desak Anies' di kafe 150 di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 29 November 2023. Bandung menjadi lokasi yang dituju Anies sebagai capres di hari kedua kampanye dimulai.

"Kalau dari Jakarta ke Bandung, mending pakai Argo Parahyangan atau pakai Whoosh, Kang?" tanya moderator.

Anies menyatakan, memilih kereta Argo Parahyangan karena belum pernah mencoba naik kereta cepat Whoosh. Sehingga, saat ini Anies tetap pilih kereta Argo Parahyangan apabila melakukan perjalanan Jakarta-Bandung.

"Saya mau tanya dulu di ruangan ini, kalau suruh pada milih yang milih Argo, acungkan tangan coba. Gini, saya belum pernah naik Whoosh, kalau Parahyangan saya sering naik. Jadi saya pilih Argo Parahyangan," jawab Anies.

Mulanya Anies ditanyai oleh moderator lebih memilih membangun taman atau trotoar. Selain itu, Anies juga ditanyai sejumlah pertanyaan lainnya yang mesti ia jawab secara cepat.

"Bapak prioritasin pembangunan taman atau pembangunan trotoar pak?" tanya moderator acara Desak Anies.

"Taman, kalau harus milih di antara dua," jawab Anies.

 

2 dari 3 halaman

Anies Pilih Paris Van Jawa untuk Julukan Kota Bandung

Kemudian, Anies juga diminta memilih julukan Kota Bandung. Anies memilih Paris Van Java sebagai julukan Kota Bandung ketimbang Kota Kembang.

"Julukan Kota Bandung itu kalau Kang Anies, Kota Kembang atau Paris Van Java?" tanya moderator.

"Paris Van Java," jawab Anies.

Lalu, Anies juga lebih memilih Kota Lembang dibanding Pangalengan. Anies menyebut, memilih Kota Lembang karena suasananya yang sejuk.

Anies Ungkap Alasan Maju Pilpres 2024

Di sisi lain, Anies Baswedan, mengungkapkan alasannya memilih presiden sebagai tujuan hidup perjalanan politiknya di 2024. Anies menyebut, dia tak mendaftar sendiri melainkan diminta.

Hal ini disampaikan Anies dalam sesi tanya jawab Desak Anies bersama kalangan anak muda di Kafe 150, Bandung, Jawa Barat, Rabu 29 November 2023. Agenda ini menjadi bagian dari kegiatan kampanye pemilu Anies di Bandung.

"Mengapa pak, mengapa presiden Republik Indonesia? Dari semua pilihan hidup yang bisa bapak pilih dan lanjutkan, mengapa presiden Indonesia?," kata peserta Desak Anies, Sarah Ardiwinata.

"Saya ini sedang bertugas di Jakarta menjadi gubernur. Kemudian saya dipanggil untuk menjadi calon presiden yang mengundang adalah Partai Nasdem yang tidak mendukung saya dalam pilkada 2016-2017, justru yang mengundang. Jadi saya ini diundang," jawab Anies.

Anies menyatakan, panggilan itu dia terima lantaran berkaitan dengan mengurusi kehidupan bangsa dan negara. Anies menilai, tugas mengurus bangsa sebagai hal yang terhormat.

"Nah saya ini saya selalu katakan, saya kalau ada panggilan tugas untuk mengurusi bangsa ini, saya akan bilang ya, saya siap. Seperti ketika Sarah dapat panggilan tugas jadi ketua OSIS, oke saya siap, saya kerjakan kenapa? Karena ini adalah sesuatu yang terhormat," jelas Anies.

3 dari 3 halaman

Anies Nilai Negara Harus Hadir Bantu Ringankan Beban Sandwich Generation

Calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan, mengatakan negara mempunyai tanggung jawab untuk membantu tak munculnya generasi sandwich. Pasalnya, menurut Anies Baswedan, generasi sandwich timbul karena orang tua yang tidak sejahtera.

"Jadi negara harus hadir karena dalam kenyataannya kita memiliki tanggung jawab intergenerasi, orang-orang tua kita banyak yang di masa tuanya tidak punya jaminan hari tua," kata Anies di acara Desak Anies, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023).

Terutama, lanjut dia, negara harus mengakomodasi urusan yang berkaitan dengan fasilitas kesehatan, terkhusus untuk para lansia. Anies menyebut, hal itu sudah dia terapkan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Jadi ketika saya masuk tugas di Jakarta itu 27 persen penduduknya tidak terjamin BPJS dan kalau 27 persen kan artinya 3 juta orang dan 3 juta orang ini adalah yang paling bawah, paling miskin mereka tidak punya jaminan pekerjaan," kata Anies.

"Kemudian kita mengalokasikan anggaran sampai Rp1,3 triliun, sehingga seluruh orang-orang ini dapat jaminan rasa termasuk orang tua," sambung dia.

Dia menyatakan, begitu generasi yang lebih tua sejahtera, maka generasi di bawahnya tidak akan merasakan beban yang amat berat.