Liputan6.com, Jakarta Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN-GP) menegaskan siap menghadapi dan memerangi kampanye hitam di masa kampanye Pilpres 2024. Juru Bicara TPN Ganjar Pranowo, Novi Basuki, menyampaikan, pihaknya berpatok dengan pesan Ganjar, kampanye tak boleh saling menjelekkan.
"Untuk menghadapi kampanye hitam, saya ingat apa yang dipesankan Pak Ganjar setelah memberi amanah kepada saya untuk menjadi jubirnya. Kata Pak Ganjar, 'Novi, ke depan adalah pertarungan gagasan, pertarungan ide. Jangan pernah menjelek-jelekkan.'," kata Novi, Jumat (1/12/2023).
Dia menegaskan, pihaknya tak akan membalas kampanye hitam dari lawan dengan kampanye hitam. Ganjar-Mahfud akan melawannya dengan gagasan program untuk kemajuan bangsa.
Advertisement
"Kampanye hitam tidak boleh dilawan dengan kampanye hitam, melainkan dengan tawaran program yang bisa menyelesaikan permasalahan utama yang dihadapi mayoritas masyarakat: sandang, papan, pangan, pekerjaan, kesehatan, pendidikan," tegas Novi.
Â
Ingin Ciptakan Keadilan Sosial
Sebelumnya, Ganjar-Mahfud memilih Sabang dan Merauke sebagai lokasi kampanye perdana. Pemilihan Aceh dan Papua sebagai lokasi kampanye perdana calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD punya makna yang sangat dalam. Paslon nomor urut 3 ingin mengangkat semangat keadilan untuk semua.
Juru bicara TPN Ganjar-Mahfud Pangeran Siahaan mengatakan, bagi Ganjar dan Mahfud, Indonesia tidak hanya Pulau Jawa, tapi terbentang luas dari Sabang di Aceh hingga Merauke di Papua.
"Memulai kampanye di Merauke dan Sabang adalah salah satu perwujudan dari visi Ganjar-Mahfud untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Pangeran.
Ganjar memulai kampanye di Merauke, Papua Selatan. Ganjar mengunjungi Desa Waninggap Nanggo di Distrik Semangga. Di daerah inilah suku Marind, salah satu suku di Papua, bertempat tinggal. Ganjar juga menemui relawan dan mahasiswa dalam acara bertema "Dialog di Ufuk Timur Nusantara untuk Indonesia."
Â
Advertisement
Bongkar Strategi
Dalam pertemuan ini, Ganjar mengungkapkan strategi untuk mengurangi kesenjangan di Papua ialah prioritas pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Ganjar juga bertemu Uskup Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Wandagi. Dari perbicangan penuh canda, Ganjar bisa menangkap pesan dari Uskup. "Kalau Pak Uskup pesannya singkat, tepat dan terbuka, penuh dengan kekeluargaan," ujar Ganjar.
Sedangkan Mahfud Md saat kampanye pertama di Kota Sabang menyampaikan keinginannya agar guru ngaji bisa naik kelas melalui peningkatan kesejahteran sehingga pemerataan kualitas pendidikan nasional terwujud.
"Kami sudah cantumkan program unggulan untuk Aceh yaitu Program Unggulan Guru Ngaji. Program itu akan menghitung secara cermat, menyediakan secara sungguh-sungguh dana untuk para ustadz," kata Mahfud.