Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengaku telah menjadi rival Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun begitu, dia sangat bangga dengan sikap kenegarawanannya lantaran tetap merangkul pihak yang kalah.
“Saudara-saudara tahu bahwa saya 10 tahun, saya berada sebagai rival Pak Joko Widodo, pasti saudara tahu kan. Tidak 10 tahun ya? dua ribu, eh 10 tahun? Sampai lupa aku. 2014 dan 2019. Iya, 2014, 2019, ya rival tadi akhirnya jadi anak buah,” tutur Prabowo di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Baca Juga
“Nggak ada masalah. Rival jadi hopeng. Artinya apa? Saya ingin ceritakan kepada saudara-saudara bahwa saya kira Presiden Joko Widodo ini memberi pelajaran bagi kita semua. Beliau menang, beliau punya kekuasaan, tapi beliau merangkul yang dikalahkan,” sambungnya.
Advertisement
Prabowo mengaku diyakinkan oleh anak-anak muda Partai Gerindra untuk menerima tawaran bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Ikuti Kata Hati
“Saya ingat malam itu yang datang ke saya saudara Tommy Djiwandono, saudara Budi Djiwandono. Anak-anak muda semua yang datang, mengatakan ‘Pak setelah kita berpikir, kita menyarankan’ itu hanya lima enam orang loh, ‘kita menyarankan kita bergabung’. tapi saya juga tidak berpikir terlalu lama, kalau kalian ingat ya, saya tidak berpikir terlalu lama,” ungkapnya.
“Karena saya kadang-kadang mengikuti kata hati saya. Akhirnya saya bergabung dan menyatu dan bekerja sama untuk sebesar-besarnya kebaikan dan kepentingan dan kemakmuran rakyat Indonesia,” lanjut Prabowo.
Advertisement