Liputan6.com, Jakarta - Istri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menekankan pentingnya keseteraan pembangunan dan pendidikan untuk kaum disabilitas. Dia menuturkan pembangunan yang ada di Indonesia tidak boleh meninggalkan siapapun.
Hal ini disampaikan Atikoh saat menghadiri Komunitas Disabilitas Tunarungu Indonesia (KDTI) di BUMI Pospera, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (3/12/2023). Atikoh hadir dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional.
Baca Juga
"Jadi pembangunan yang ada di Indonesia itu memang seharusnya no one left behind, ada kesetaraan semua memiliki hak yang sama untuk mengakses pendidikan, infrastruktur dan bagaimana mereka bisa melakukan aktivitas ekonomi dan sosial," tegas Atikoh dikutip dari siaran pers, Minggu (3/12/2023).
Advertisement
Kedatangan Atikoh disambut beragam tarian daerah yang dibawakan oleh anak-anak disabilitas. Dia tampak akrab dan meladeni tiap teman tuli yang menghampirinya untuk berfoto.
Atikoh terlihat tak kesulitan dan menyesuaikan diri dengan bahasa isyarat. Usai penampilan tari, Atikoh diajak berkeliling melihat berbagai kegiatan yang dikerjakan oleh penyandang disabilitas di komunitas tersebut.
Â
Â
Siapkan Lukisan Khusus untuk Atikoh
Di situlah momen Atikoh bertemu Nayla, pelajar tuna rungu yang pandai melukis. Semalaman, Nayla menyiapkan lukisan khusus yang disiapkan untuk Atikoh.
Nayla yang telah menantikan kedatangan Atikoh, tak henti melompat dan menunjukkan antusiasmenya. Di belakangnya, terpampang dua lukisan gambar Ganjar dan Atikoh.
"Ibu ini anak saya, Nayla, ya Allah senang banget dia dari semalam sudah melukis ini bu," ujar ibunda Nayla.
Advertisement
Berikan Lukisan Bergambar Ganjar, Atikoh dan Alam
Nayla dengan bahasa isyarat, memberitahu Atikoh bahwa Ia senang bertemu Atikoh. Lukisan di kanvas besar bergambar Atikoh, dibuat mulai pukul 10.00 WIB tadi.
"Jadi dia ini ngelukis semalaman bu, tapi lukis Pak Ganjar dulu karena katanya mau datang, tapi tadi dikasih tahu yang datang ibu, dia langsung bikin di sini," tutur Nayla diterjemahkan sang ibunda.
Atikoh spontan memeluk Nayla usai mendengar penjelasan sang ibunda. Usai saling balas peluk, Nayla menyodorkan lukisan lain bergambar Atikoh, Ganjar dan Alam di kanvas berukuran lebih kecil.
"Terima kasih lukisannya ya, nanti disampaikan juga ke Mas Ganjar soalnya ini lagi di luar kota. Terima kasih ya Nayla, lukisannya bagus banget," ucap Atikoh dengan bahasa isyarat.