Sukses

Timnas Anies-Cak Imin: Safari Natal AMIN Tepis Tuduhan Intoleransi

Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) akan menggelar safari Natal pada Desember 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) akan menggelar safari Natal pada Desember 2023. Safari Natal AMIN ini sengaja digelar untuk menepis tuduhan intoleransi.

"Ini untuk membuktikan kembali bahwa memang tidak ada intoleran itu, salah satunya dengan Safari Natal ini," ujar Captain Timnas AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).

Syaugi memastikan tudingan Anies Baswedan intoleransi tak bisa dipertanggungjawabkan. Lagipula, kata dia, Anies Baswedan sudah membuktikannya saat menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Sebenarnya sudah disampaikan, Pak Anies ini sudah membuktikan bahwa masalah toleransi ini kepada semua, bukan hanya masalah beragama, berusaha, semua diberikan keadilan, pendidikan, diberikan keadilan dan kesetaraan," kata Syaugi.

Syaugi memastikan, AMIN akan merangkul semua pihak dan golongan tanpa padang suku maupun agama. Menurut Syaugi, Anies-Cak Imin akan menyamaratakan semua pihak maupun golongan.

"Jadi beliau tetap ingin merangkul semua pihak. Seringkali dikatakan yang kecil dibesarkan, yang besar jangan dikecilkan, tapi tetap lebih besar lagi," jelas Syaugi.

Hal senada juga disampaikan Ketua Organizing Committee (OC) Henry Husada. Dia mengatakan, pasangan AMIN akan menggelar safari Natal pada Desember 2023. Namun, sejauh ini belum ada kepastian waktu karena masih disesuaikan dengan kampanye AMIN di daerah.

"Safari Natal AMIN merupakan salah satu konsep atau gagasan berbeda yang dibentuk oleh orang Kristen yang sedang mendukung AMIN," ucap Henry di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).

 

2 dari 3 halaman

Akan Dilakukan di Sejumlah Daerah

Henry mengatakan, Safari Natal AMIN akan dilakukan di sejumlah daerah yang belum pernah terjangkau oleh capres cawapres lain. Dia berharap Safari Natal AMIN ini kian membuat masyarakat, terutama Kristiani mengalihkan dukungan ke AMIN.

"Safari Natal AMIN akan dilakukan di beberapa daerah yaitu Jabodetabek, NTT, Papua, Maluku, Tengah, Manado, Yogyakarta dan lainnya. Dengan adanya Safari Natal ini, kami akan menjangkau yang tidak terjangkau," kata Henry.

Ketua Steering Committee Pdt. Shephard Supit mengatakan Safari Natal AMIN akan mengusung tema 'Kasih Membawa Damai'. Tema itu dikutip dari Alkitab, Roma 12:2.

Shephard mengatakan semangat Natal meripakan semangat perubahan. Hal ini sejalan dengan jargon AMIN yang kerap menggaungkan narasi perubahan.

"Dengan semangat Natal, yang juga adalah semangat saling mengasihi, menguatkan, mengoreksi untuk kebaikan kita. Kita rindu adanya perubahan kehidupan yang dimana dimulai dari diri sendiri, lingkungan dan bangsa," kata Shephard.

Deputi Kristen Timnas AMIN Daniel Tumbel melihat Anies dan Muhaimin dua sosok yang memerhatikan keadilan dan pemerataan kepada seluruh umat beragama. Dia mencontohkan program Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

 

3 dari 3 halaman

Anies Berikan IMB Untuk Pembangunan Gereja

Anies memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk pembangunan 50 gereja di DKI Jakarta. Selain IMB, Anies juga memberikan Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI).

"Dengan harapan kepemimpinan Pak Anies dan Pak Imin sebagai capres-cawapres dapat terpilih dan dapat mengemban tugas mulia dari Tuhan Yang Maha Esa ini," ucap Daniel.

Ketua Panitia Safari Natal AMIN Jabodetabek Wibi Andrino didapuk terlibat aktif meskipun beragama Islam. Wibi mengaku siap menyukseskan Safari Natal AMIN.

"Saya tentunya Wibi Andrino merasa terhormat dan bangga bisa terlibat dalam hal pelaksanaan safari Natal dari bapak Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," kata Wibi.

Wibi menyebut Anies memiliki toleransi yang kuat sejak menjadi gubernur DKI. Wibi yakin rekam jejak toleransi yang kuat di Jakarta bisa menjadi tolok ukur untuk diimplementasikan secara nasional.

"Tolok ukurnya adalah di Jakarta itu sendiri. Rekam jejak ini tidak terlupakan, semua tergariskan nyata hal-hal yang sudah dikerjakan. Saya jadi bagian dari penyelenggaraan ini bersuka cita, bangga dan saya akan dengan senang hati terlibat aktif," jelas Wibi.