Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani angkat bicara soal polemik format debat calon presiden dan calon wakil presiden. Menurut Rosan, polemik itu sebetulnya tak perlu diperpanjang, karena hanya akan membuang-buang waktu.
Rosan memastikan, pasangan capres-cawapres nomor urut dua ini siap menghadapi debat capres-cawapres sesuai ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Juga
"Sayang waktunya masyarakat terbuang percuma untuk menyaksikan polemik soal format debat. Yang pasti paslon Prabowo-Gibran siap mengikuti format apapun yang diinginkan masyarakat dan ditetapkan oleh KPU," kata Rosan dalam keterangannya, Senin (4/12/2023).
Advertisement
Menurut Rosan, daripada memperdebatkan polemik tersebut, lebih baik pasangan calon membeberkan soal gagasan dan ide. Terkait format debat, Rosan menegaskan yang terpenting format yang akan ditetapkan KPU bisa meningkatkan kualitas pemilu dan demokrasi di Indonesia.
"Jauh lebih baik kalau setiap paslon berlomba-lomba menyampaikan gagasan besarnya masing-masing atau mempertontonkan aksi nyata yang bermanfaat untuk masyarakat. Contohnya seperti yang kami lakukan sekarang ini setiap hari di seluruh Indonesia," kata Rosan.
Dia menyebut pihaknya tengah membagikan makan siang sehat gratis setiap hari untuk anak-anak sekolah dasar di seluruh Indonesia. Paslon Prabowo-Gibran komitmen melakukan pemberian makan siang sehat gratis setiap hari sampai hari terakhir kampanye tanggal 10 Februari 2024.
"Di TKN Prabowo-Gibran prinsip dalam kampanye kami adalah wajib memberikan manfaat langsung bagi orang lain dan orang banyak sesuai dengan kebutuhannya. Jadi bukan untuk kepentingan kami sendiri yang diprioritaskan. Itu sesuai dengan azas kekeluargaan dan prinsip gotong royong," kata Rosan.
Jadi Kebijakan Pemerintah
Nantinya, menurut Rosan, bila Prabowo-Gibran terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029, program tersebut akan menjadi salah satu kebijakan pemerintah yang diutamakan dengan anggaran mencapai Rp400 triliun per-tahun atau kurang lebih Rp1,1 triliun per hari.
Menurut Tim Pakar TKN ada 82,3 juta anak usia dini dan ibu hamil yang perlu dibantu dan menjadi prioritas pemerintah nantinya. Menurut simulasi perhitungan Tim Pakar di TKN Prabowo-Gibran, dari satu program nyata itu berpotensi menambah pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 2-2,5 persen setiap tahunnya.
"Selain untuk membebaskan 30 juta lebih anak usia dini dan 4,8 juta ibu hamil dari bahaya stunting, dampak multiplier ekonominya juga sangat besar. Karena sumber daya manusia yang terlibat untuk melaksanakan kebijakan tersebut setiap hari bisa mencapai jutaan orang yang akan menikmati pendapatan tambahan dengan jumlah lebih tinggi dari UMR setiap bulannya," kata Rosan.
Â
Advertisement
TKN Tegaskan Gibran Siap Debat Cawapres: Pakai Bahasa Inggris Tanpa Bawa Teks pun Kita Siap
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid menegaskan, pasangan Prabowo-Gibran siap berdebat dengan format manapun yang ditentukan sesuai aturan KPU. Bahkan, pihaknya siap bila format debat cawapres menggunakan bahasa inggris tanpa bawa teks.
"Secara prinsip Paslon kami siap debat dengan aturan dan ketentuan yang dibuat KPU. Apapun format yang ditentukan. Bahkan andai KPU menentukan demi kepentingan diplomasi internasional. Misal debat antara Cak Imin, Mas Gibran, dan Pak Mahfud dengan bahasa Inggris dan tanpa bawa teks-pun, kita siap. Tapi kami tidak mengusulkan itu," ucap Nusron dalam keterangannya, Senin (4/12/2023).
Nusron dalam hal ini merespons isu yang kerap menyudutkan Pasangan Prabowo-Gibran sebagai pihak yang menginginkan perubahan format debat capres-cawapres pada Pemilihan Presiden 2024. Padahal, sudah ketahuan pihak mana yang mengusulkan format debat itu.
"Alhamdulillah, sekarang sudah ketahuan cetho welo welo. Alias sudah terang benderang. Sudah ketahuan pihak mana yang mengusulkan perubahan format debat, dan itu bukan dari Pasangan Prabowo Gibran," tutur Nusron.
Menurut Nusron, hal ini makin menambah bukti banyaknya tuduhan salah alamat yang dialamatkan kepada Pasangan Prabowo-Gibran.
"Setiap ada usulan yang tidak menyenangkan mereka seolah olah datang dari kami. Padahal dari mereka sendiri. Ini namanya kejahatan dalam cara berpikir. Namun Alhamdulillah kebenaran menemukan jalannya. Akhirnya ada pengakuan. Masyarakat bisa menilai sendiri," pungkasnya.