Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo secara tegas menyampaikan bahwa dirinya akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bila terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) periode 2024-2029.
Namun Ganjar memastikan, skema pendanaan pembangunan IKN nantinya bakal mengutamakan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ketimbang mengandalkan suntikan dana dari investor.
Baca Juga
"Ini membangun ibu kota, lho. Kalau bangun ibu kota, seoptimal mungkin kita menggunakan kekuatan sendiri (APBN)," kata Ganjar kepada wartawan saat berkunjung ke IKN pada Kamis (7/12/2023).
Advertisement
Ganjar mengatakan, dirinya bukan berarti menutup rapat-rapat pintu untuk investor menanamkan modal di IKN. Penggunaan dana dari investor sifatnya opsional.
Bisa jadi, kata dia, investor akan diarahkan untuk menanamkan modalnya di bidang tertentu di IKN, misalnya yang berhubungan dengan private sector.
"Kalau IKN saya berpikirnya bisa mengajak (investor), bisa, tapi tidak wajib, karena skemanya tidak tunggal. Nantinya memungkinkan untuk kita ajak paling investor kita menawarkan di sana," ujar dia.
Ganjar menerangkan, seumpama di tengah ibu kota ada ekosistem yang perlu didukung sampai ke wilayah Balikpapan maupun Samarinda, maka pada wilayah itulah akan diserahkan kepada investor.
"Tapi, tidak akan pernah menarik kalau kemudian kita tidak bisa memberikan insentif. Jadi ada industri yang tumbuh di sini," ujar Ganjar Pranowo.
Banyak Investor Berminat, tapi Masih Menunggu Hasil Pemilu 2024
Sejauh ini, kata Ganjar, sudah banyak investor yang berminat berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dia juga mengklaim, timnya beberapa kali menerima telepon dari investor yang berniat menanamkan modal di IKN.
"Ya mulai banyaklah para investor, negara-negara sahabat mulai berkomunikasi dengan tim kita, ngobrol dengan tim kita," ujar dia.
Kendati, diakui Ganjar, investor saat ini masih menahan diri untuk berinvestasi di IKN. Menurut dia, mereka masih menunggu hasil Pemilu 2024.
"Investor wait and see, saya kira karena menunggu iklim politik aja. Iya itu aja, pasti wait and see-nya karena itu," ujar dia.
Ganjar mengatakan, cukup beralasan jika investor memilih masuk setelah pemilu berakhir. Karena, mereka membutuhkan kepastian hukum.
"Dan ini problem besar. Maka ketika saya bersama Pak Mahfud InsyaAllah ini jadi energi buat kami, buat Indonesia. Karena kami mempunyai komitmen yang sama untuk memberantas korupsi, untuk membuat kepastian hukum dan menegakkannya," ucap Ganjar.
Advertisement
Ganjar Berkomitmen Lanjutkan Proyek IKN
Sebelumnya, Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan kunjungan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Kamis (7/12/2023). Dia merupakan capres yang pertama yang berkampanye ke IKN.
Ganjar mengatakan, kehadirannya untuk menegaskan komitmennya melanjutkan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bila terpilih menjadi presiden masa bakti 2024-2029.
"(Kenapa ke IKN) Untuk menunjukkan sebuah komitmen saja, orang yang konsisten atas pelaksanaan sebuah aturan," kata Ganjar saat bertandang ke titik nol Nusantara.
Ganjar menerangkan, IKN adalah sebuah konsep yang disiapkan sejak zaman Soekarno atau Bung Karno. Ketika itu, sudah ada perencanaan untuk memindahkan Ibukota negara. Namun, belum ada yang merealisasikan dari presiden ke presiden yang lain.
"Dan hari ini sudah dimulai," ujar Ganjar.
Karena itu, Ganjar mengatakan, tugas pemimpin berikutnya lah yang akan meneruskan dan menyiapkan secara matang perencanaannya agar bisa berjalan sesuai dengan harapan.
"Kecanggihan teknologinya tadi sudah dipaparkan, partisipasi masyarakat perlu kita dengarkan dan mudah-mudahan menjadi harapan Indonesia, secara bersama-sama. Inilah kota masa depan yang di design menjadi mimpi, modernitas, kemajuan peradaban sekaligus bagaimana kita bicara mimpi mimpi anak bangsa," ujar Ganjar.
Pembangunan IKN Harus Melibatkan Warga Lokal
Ganjar menyadari bahwa pembangunan IKN akan melalui proses yang cukup panjang, tidak mungkin selesai dalam waktu lima tahun ke depan.
Karena itu, pelibatan warga lokal sejak awal merupakan kekuatan dalam pembangunan IKN. Pada kunjungan tersebut, Ganjar mengkonfirmasi bahwa saat ini sebanyak 30 persen warga lokal telah terlibat dalam pembangunan IKN.
“Maka masyarakat lokal harus diajak terlibat, diberi akses pendidikan, agar kemudian hari mereka menjadi tuan rumah di sini. Dan itu gate-nya makin bisa kita diperpendek, pendidikan mereka bisa sederajat dengan yang lain, setara dengan yang lain. Selebihnya apa? Kasih kesempatan melalui afirmasi,” ungkap Ganjar.
“Oh ya, karena sudah jadi undang-undang, pembahasannya pasti sangat panjang IKN ini adalah cerita masa depan Indonesia, cerita modernitas, cerita kemajuan peradaban, cerita partisipasi, cerita ekonomi hijau, industri kreatif, industri digital dan masa depan anak-anak” tandas Ganjar.
Advertisement