Sukses

Cak Imin Bicara Soal Kerusakan Lingkungan: Panasnya Bumi Seperti Bocoran Neraka

Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar bicara kerusakan lingkungan yang semakin parah. Ia mengibaratkan panasnya bumi saat ini seperti neraka bocor.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar bicara kerusakan lingkungan yang semakin parah. Ia mengibaratkan panasnya bumi saat ini seperti neraka bocor.

"Tetapi yang kita saksikan hari ini kemunduran demi kemunduran, kehancuran lingkungan terus terjadi. Panasnya bumi hari ini sudah seperti bocoran neraka," kata politikus yang akrab disapa Cak Imin di Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Padahal, menurutnya Indonesia merupakan negara yang disebut banyak orang sebagai bocoran surga. Karena tanahnya yang subur dan potensi sumber daya alam melimpah.

"Tanahnya saking suburnya, saking begitu kuatnya potensi yang terkandung di dalamnya, banyak negara-negara lain tertarik datang dan bahkan menjajah waktu itu karena melihat Indonesia bocoran surga," kata Cak Imin.

Ketua umum PKB ini mengatakan, saat ini bumi sangat panas. Bahkan kondisi polusi udara di Jakarta semakin parah

"Hari ini yang kita rasakan panas bumi, krisis iklim, ketidakjelasan musim, suasana Jakarta yang sudah tidak sehat mulai dari suhu maupun udaranya," kata Cak Imin.

"Membawa ancaman sendiri bagi anak cucu kita. Itulah yang disebut sebagai kondisi-kondisi kritis yang butuh penanganan, dan rumusan penanganannya sudah jelas, tidak usah sulit-sulit, kembali ke konstitusi, kembali kepada nilai-nilai dasar pendidikan bangsa ini, kembali kepada amanat reformasi dan Demokrasi," tegasnya.

2 dari 3 halaman

Cak Imin Hadiri Launching 1 Juta Jubir Desa AMIN

Diketahui, Cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadiri launching 1 Juta Jubir Desa AMIN bersama Barisan Relawan Desa Anies-Muhaimin (BALAD AMIN) di Aula Pandansari, Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Cak Imin menyatakan, BALAD AMIN ini merupakan inisiatif yang dibentuk oleh para penggiat desa. Mereka akan jadi perpanjangan tangan AMIN untuk menyampaikan visi dan misi perubahan.

"Teman-teman berinisiatif mendirikan jubir desa kita harapkan jubir desa ini memberikan informasi kepada masyarakat dengan berbagai perkembangan," kata Cak Imin.

Terutama, lanjut Cak Imin para BALAD AMIN akan memperkuat konsolidasi pendukung AMIN. Mereka juga berperan mengawal suara AMIN di Pilpres 2024.

"Di sisi yang lain, terus menjadi kekuatan yang terus mengawal suara agar tidak dicurangi," ujar Cak Imin.

Cak Imin menyatakan, BALAD AMIN ini tidak ada hubungannya dengan program untuk kementerian desa (Kemendes). Meski begitu, AMIN memiliki konsen terhadap pembangunan desa.

"Harus ada keseimbangan dan pertumbuhan baru pembangunan. Jadi pembangunan tak hanya di kota tapi juga di desa dan tidak akan bisa cepat kalau pembangunan desa itu menunggu pembangunan kota yang maju baru desa. Maka harus dimulai secara merata," kata dia.

Menurutnya, AMIN bertekad untuk mengembangkan keadilan teritorial di wilayah Indonesia. Sehingga, kata Cak Imin pertumbuhan di desa dan kota merata.

"Apa itu keadilan teritorial? Pertumbuhan tak hanya di Jawa di semua level pemerintah daerah tidak hanya di kota, tapi di desa," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin Berdasarkan Rekam Jejak, Bukan Gimik

Dalam kesempatan ini, Cak Imin menyatakan, ketimbang gimik, dia menyarankan masyarakat memilih pemimpin berdasarkan track record atau rekam jejak.

"Silakan dibandingkan, siapa yang sungguh-sungguh, siapa yang main-main, siapa yang bergimik ria," kata Cak Imin.

Di hadapan para jubir desa AMIN itu, Cak Imin meminta semangat perubahan disampaikan lewat fakta dan rekam jejak kepemimpinan Anies Baswedan maupun Muhaimin Iskandar.

"Sampaikan kepada masyarakat, tunjukkan fakta-fakta. Nggak usah jauh-jauh tunjukkan track record dan pengalaman proses kepemimpinan itu," ujarnya.

Cak Imin menyampaikan, mereka yang punya banyak pengalaman ialah mereka yang tumbuh dari bawah. Sehingga mengerti betul dengan semua proses kepemimpinan yang terjadi.

"Saking berpengalamannya banyak yang cemburu sama kita, sehingga kampanye negatif ini itu, Anies Baswedan begini begitu, Muhaimin Iskandar begini begitu," ucap dia.

"Itu bagian dari karena kami dan kita semua punya pengalaman panjang di dalam proses berbangsa dan bernegara ini," sambung Cak Imin.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com