Liputan6.com, Jakarta - Tim Gibran A-Z 08 (Tim GAZ 08) menggelar kompetisi goyang gemoy se-Indonesia medio 11 Desember 2023 sampai 14 Januari 2024. Tim relawan ini mengajak masyarakat untuk menjadikan suasana pesta demokrasi dengan riang gembira.
“Kita membuat kompetisi berskala nasional dengan pemenang utama Rp100 juta, dengan total hadiah mencapai Rp500 juta,” ujar Ketua Panitia Susi Ginting, saat konfrensi pers di Café Beranda Kitchen, Jakarta, Jumat (8/12).
Baca Juga
Susi menjelaskan, kelompok relawan yang terdiri dari pengusaha muda ini mengungkapkan lomba ini sebagai sebuah gerakan untuk membangun dan memperkuat kedekatan sosial antar masyarakat, keguyuban serta memancing kreatifitas mereka dalam sebuah gerak bersama untuk kesehatan mental dan jasmani.
Advertisement
“Lomba ini, juga bertujuan meredakan ketegangan di masyarakat dalam menghadapi Pemilu baik Pilpres maupun Pileg. Bahwa dalam suasana Pemilu itu bisa muncul kreasi yang ringan, lucu dan seru yang bisa di lakukan bersama sama secara guyub dan penuh keceriaan,” katanya.
Terbuka Bagi Siapapun
Dirincikannya, lomba ini terbuka bagi siapapun selama dia adalah WNI dan punya KTP atau NIK. Dan dilakukan secara berkelompok minimal 10 orang. Caranya, dengan memposting video singkat berudrasi 15-90 detik dan dikirimkan ke akun Instagram @relawangaz.
Nantinya, pemenang lomba akan dibagi dalam beberapa kriteria. Yaitu, pemenang terbaik dengan hadiah paling besar yaitu Rp. 100juta rupiah. Lalu katagori si ‘Paling Favorit’. Yaitu peserta yang mendapatkan like terbanyak di aplikasi Instagram yang dirujuk panitia.
“Ada juga pemenang katagori kostum terbaik, koreografer terbaik, cinematography terbaik, tim terheboh, tim peserta terbanyak dan goyang terlucu,” rincinya.
Nantinya, lomba bisa diikuti oleh semua masyarakat secara berkelompok. Misalnya, komunitas RT atau RW, Kelurahan, perkumpulan, perhimpunan, kelompok arisan, kelompok ibu ibu atau kelompok remaja, Mahasiswa dan lain lain.
Advertisement
Ingin Redakan Ketegangan
Senada, Ketum GAZ 08, Laja Lapian mengungkapkan, pihaknya menginisiasi lomba karena ingin meredam tensi yang akan meningkat di Januari dan Februari 2024.
“Ingin melemaskan ketegangan pikiran di masyarakat,” katanya.
Namun, Sang Ketum mengingatkan, agar video yang dikirimkan tidak menampilkan atribut, logo paslon manapun yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).