Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hassan (Zulhas) mengajak kader PAN Lombok untuk mengusung politik yang santun tanpa menghina pendukung capres dan cawapres dari partai lain. Hal itu bertujuan untuk menciptakan suasana damai dan harmonis selama masa pemilu.
“Ini kan kompetisi biasa, berlomba-lomba dalam kebaikan, jadi harus damai dan gembira. Jangan sampai tidak produktif karena saling menghina dan sebagainya,” jelas Zulhas di acara Konsolidasi Partai Amanat Nasional (PAN) Nusa Tenggara Barat (NTB) di Lombok, Minggu (10/12/2023).
Baca Juga
Zulhas menegaskan bahwa PAN menolak politik identitas yang berpotensi memecah belah persatuan Indonesia. Baginya, hal itu penting untuk menjaga kesatuan dan integritas bangsa.
Advertisement
“PAN menentang politik sara, politik kebencian, menentang politik adu domba, menentang politik hasut menghasut,” ujar Zulhas.
“Kita (PAN) mengembangkan politik yang bergembira. Politik yang harmonis, menyejukan, serta saling menghomati satu dengan yang lain,” lanjutnya.
Minta Kader Fokus Menangkan PAN dan Prabowo-Gibran
Oleh karena itu, ia meminta semua kader untuk fokus memenangkan partai dan mendukung pasangan Prabowo-Gibran tanpa merendahkan calon presiden dan calon wakil presiden dari partai lain.
“Kita punya capres tapi kita tidak boleh mengatai capres-capres dari partai lain. Kita hormati pilihan yang lain. Tapi kita harus memenangkan capres dari kita," ujarnya.
Kita hormati, kita hargai teman-teman dari partai lain, jangan menjelek-jelekkan, tapi kita harus tetap memenangkan partai kita,” sambungnya.
Advertisement
Pemilu Harus Damai dan Gembira
Zulhas menekankan bahwa pemilu harus berlangsung dengan damai dan penuh kegembiraan.
“Kita ingin Indonesia yang maju, yang dapat melanjutkan pembangunan yang telah digagas untuk kebaikan bersama,” ucapn Zulhas.
Menteri Perdagangan ini meyakini bahwa hal tersebut hanya bisa terwujud jika Indonesia bersatu dalam kerangka persatuan, menciptakan sebuah negara yang maju, berdaulat, adil, dan makmur.
“Kalau kita berdaulat kita punya waktu yang cukup untuk menjadikan Indonesia maju. Itu lah tugas kita. Sehingga apa yang dicita-citakan oleh republik ini adil bagi seluruh rakyat Indonesia itu bisa tercapai,” sambungnya.