Sukses

Anies Baswedan di Debat Capres 2024: Pak Prabowo Tidak tahan untuk Menjadi Oposisi

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan mengatakan, dalam proses demokrasi sudah pasti ada yang memerintah dan oposisi. Menurutnya, kedua posisi politik ini sama-sama terhormat.

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan mengatakan, dalam proses demokrasi sudah pasti ada yang memerintah dan oposisi. Menurutnya, kedua posisi politik ini sama-sama terhormat.

Hal ini menjawab soal pernyataan capres Prabowo Subianto yang juga notabenenya Ketua Umum Gerindra, membahas saat dirinya memilih Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Di mana saat itu, keduanya berada sebagai oposisi.

"Ketika kita menghadapi sebuah proses demokrasi, disitu ada pemerintah dan oposisi. Dua-duanya sama terhormat. Dan ketika proses pengambilan keputusan itu dilakukan, bila ada oposisi maka ada selalu ada pandangan, perspektif berbeda yang membuat masyarakat bisa menilai. Karena itu oposisi itu penting, dan sama-sama terhormat," kata Anies di arena debat Capres 2024, di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Dia lantas menyebut tak banyak pihak yang tahan menjadi oposisi. Anies pun langsung menyebut salah satu sosoknya Prabowo.

Diketahui, saat Pilpres 2019, Prabowo menjadi lawan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun, saat pengumuman kabinet, Prabowo menjadi bagian koalisi Jokowi itu.

"Sayangnya tidak semua tahan menjadi oposisi seperti yang disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi. Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan, bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha. Karena itu harus berada dialam kekuasaan," ungkap Anies.

Mantan Menteri Pendidikan ini pun mengingatkan, bahwa kekuasaan bukan hanya sekedar bisnis apalagi soal uang.

"Kekuaasan lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih dari soal uang. Kekuasaan soal kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat," pungkasnya.

2 dari 3 halaman

Prabowo: Mas Anies, Mas Anies, Kalau Jokowi Diktator, Anda Tidak Mungkin Jadi Gubernur

Capres nomor 2, Prabowo Subianto, menilai Anies Baswedan berlebihan saat berbicara soal demokrasi. Prabowo mengkritik sikap Anies yang seolah mengeluh tentang demokrasi di Tanah Air.  

"Mas Anies... Mas Anies.... Saya berpendapat, Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini itu dan ini. Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa. Saya yang mengusung bapak...," kata Prabowo dalam debat capres, Selasa (12/12/2023).

 Pernyataan Prabowo disambut tepuk tangan pendukungnya. Kemudian dia melanjutkan, "Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin bapak jadi gubernur," ujar Prabowo Subianto.

 

3 dari 3 halaman

Prabowo Singgung Saat Memilih Anies Jadi Gubernur DKI Jakarta

Dia kemudian menyinggung soal Jokowi yang disebut-sebut diktator.

Dia juga mengingatkan soal Anies yang datang ke rumahnya untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

"Kalau Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi gubernur. Saya waktu itu oposisi, Mas Anies. Anda ke rumah saya, kita oposisi, Anda terpilih," ujar Prabowo.

Prabowo kemudian menutup pertanyaannya dengan berjoget.