Sukses

Hotman Paris Tanggapi Program 'Hotline Paris' Anies Baswedan: Salah Ngomong atau Apa?

Pengacara kondang Hotman Paris menanggapi program yang akan digalakkan calon presiden nomor urut satu Anies Rasyid Baswedan jika menang dalam pilpres 2024. Anies menyebut akan menelurkan program "Hotline Paris".

Liputan6.com, Jakarta Pengacara kondang Hotman Paris menanggapi program yang akan digalakkan calon presiden nomor urut satu Anies Rasyid Baswedan jika menang dalam pilpres 2024. Anies menyebut akan menelurkan program "Hotline Paris".

Dalam unggahan di akun instagram pribadinya, Hotman Paris yang merasa Hotline Paris serupa dengan namanya ini mengunggah potret Anies Baswedan dalam debat capres tengah menyampaikan program tersebut.

Hotman kemudian menyinggung Anies dalam unggahannya itu.

"Salah ngomong atau apa? Kok nama paris tanpa izin paris? Ada paris lain?? Ha ha cansa aja! Bukan nama hotman paris," ujar Hotman Paris dikutip Liputan6.com dari akun hotmanparisofficial, Selasa malam (12/12/2023).

Sebelumnya, calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, tampil dalam debat pertama pilpres 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta, Selasa malam (12/12/2023).

Dalam pemaparannya, Anies mengaku menyiapkan program 'Hotline Paris'. Saat debat capres, Anies ditanya mengenai kebijakan untuk melindungi warga negara dan memperkuat toleransi dalam masyarakat Indonesia yang majemuk.

Anies Baswedan mengatakan, setiap pelanggaran hukum tidak boleh dibiarkan. Karena apabila dibiarkan, maka akan menular dan dianggap sesuatu yang benar. Setiap kali ada pelanggaran, maka hukum harus ditegakkan.

"Ketika bicara kerukunan, maka kita harus berkomunikasi dengan semua. Negara tidak boleh memusuhi salah satu unsur yang ada di masyarakat. Negara adalah penyelenggara yang harus menjangkau semua. Kita mungkin tidak setuju dengan pikiran seseorang. Tapi negara harus memberikan hak dia untuk berbicara, termasuk mengkritik," kata Anies.

"Sehingga ada ruang kebebasan kepada rakyat untuk menyampaikan pendapat. Jadi kita harus sadar, negara bukan mengatur pikiran, negara bukan mengatur perasaan, negara mengatur tindakan dan bila melanggar maka dilakukan penegakan hukum."

"Kami siapkan program online pengacara gratis. Istilah yang kami gunakan 'Hotline Paris'. Dengan cara begitu maka rakyat bisa minta tolong ke negara untuk didampingi pengacara dari negara," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Anies: Banyak Aturan Ditekuk untuk Kepentingan Penguasa

Dalam debat capres, Anies menyingung, banyak aturan ditekuk sesuai dengan kepentingan pemegang kekuasaan.

Anies mengatakan, negara hukum haruslah menempatkan hukum sebagai rujukan utama untuk memastikan hadir rasa keadilan warganya.

"Memberikan kebermanfaatan dan memberikan kepastian kepada semua. Ini harus dipegang teguh oleh pemegang kekuasaan baik yang di puncak dan seluruh jajaran," kata Anies Baswedan.

"Tapi apa yang terjadi? Banyak aturan ditekuk sesuai dengan kepentingan pemegang kekuasaan. Apa ini akan diteruskan? Tidak, ini harus diubah. Ini harus dikembalikan," Anies menegaskan.

Â