Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi Jakarta Kini atau JAKI diduga diretas setelah disinggung Capres nomor urut satu Anies Baswedan ketika debat perdana calon presiden (capres). Sesuai debat, Anies menanggapi peretasan tersebut.
"Masa, serius?," katanya ditemui usai debat di KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Baca Juga
Anies mengatakan, peristiwa itu menjadi contoh bahwa harus ada perubahan. Karena masalah kebebasan berpendapat yang terancam.
Advertisement
Mantan gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, ketika ada orang yang berbicara, malah langsung berhadapan dengan rasa takut.
"Menurut saya Ini salah satu adalah ciri bahwa kita harus berubah jangan sampai ketika ada ungkapan politik kebebasan berbicara lalu harus berhadapan dengan rasa takut," ujar Anies.
Ia pun meminta pemerintah untuk mengusut peretasan aplikasi JAKI tersebut. Tidak boleh dibiarkan terjadi.
"Tidak boleh terjadi dan pemerintah harus mengusut," tegas Anies.
Â
Anies Banggakan Aplikasi JAKI saat Debat Pilpres
Capres nomor urut satu Anies Baswedan membanggakan aplikasi JAKI saat ditanya soal pelayanan publik di debat perdana capres yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12).
Namun, usai disebut oleh Anies, aplikasi itu diretas. Di bagian notifikasi, terdapat pesan dari sang peretas yang menyebut bahwa JAKI masih belum bisa diunggulkan dari segi keamanan data.
Adapun pesan tersebut muncul sekitar pukul 21.00 Wib. Kemudian, di pukul 22.03 Wib notifkasi tersebut tak dapat dibuka meskipun masih muncul di aplikasi. Selanjutnya pada 22.20 Wib, notifikasi itu sudah tak dapat ditemukan.
Advertisement
Isi Pesan yang Diduga dari Peretas
"HALO WARGA JAKARTA SELAMAT MALAM!!! ..BARUSAN JAKI DI MENTION DI DEBAT PILPRES NIH, WAH SORRY TO SAY, BUT APLIKASI INI TAMPAKNYA TIDAK TERLALU DIURUS KENYATAANNYA. DARI SEGI TEKNOLOGI, KEAMANAN IT-NYA YANG ASAL-ASALAN DIURUS, DAN SUB-SUB FUNGSI APLIKASI YANG SEPERTI DIBUAT KURANG MAKSIMAL DAN TERLIHAT HANYA SEPERTI TEMPLATE AGAR TERLIHAT MENDONGKRAK KREDIBILITAS DI SEKTOR INFRASTRUKTUR IT DAN DIGITALISASI MERATA DI JAKARTA, MUNGKIN BANYAK PIHAK YANG AKAN TIDAK SUKA DENGAN AKSI SAYA SAAT INI, BUT TO BE HONEST, HAMPIR SELURUH JAKARTA MENGGUNAKAN APLIKASI INI DENGAN SEMUA IZIN YANG DI ALLOW DI PERANGKATNYA DAN I ADMIT IT," demikian kalimat dari peretas.
APLIKASI INI KEREN. TAPI BELUM CUKUP LAYAK UNTUK DISEBUT TEROBOSAN TEKNOLOGI JIKA ADA CACAT DI SISI KEAMANAN DATANYA YANG MENGANCAM PRIVASI SELURUH PENGGUNANYA. BAYANGKAN ADA BERAPA DATA YANG BERLALU LALANG SETIAP HARINYA DAN APABILA SELURUH DATA PERSONAL WARGA JAKARTA INI TERANCAM OLEH ULAH ORANG YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB, DISINI SAYA HANYA MENGINGATKAN DAN MENCOBA MEMBERI AWARENESS LEBIH JAUH TENTANG BAGAIMANA SEHARUSNYA "ANDA",". sambungnya.
Â
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com