Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md mengulas pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto saat kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.Â
Kala itu dalam kampanyenya, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030. Sementara pemerintah di masa itu telah menghitung terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Baca Juga
"Saya akan sampaikan cerita yang saya sampaikan di beberapa tempat, saya sampaikan pada tahun 2018 kampanye presiden tahun 2019, calon presiden waktu itu melawan Pak Jokowi, Pak Prabowo, berpidato kalau Indonesia seperti ini tahun 2030 Indonesia ini bubar," tutur Mahfud dalam Seminar Kebangsaan di Universitas Faletehan, Cilegon, Serang, Banten, Rabu (13/12/2023).
Advertisement
"Itu Pak Prabowo mengatakan pada waktu itu tahun 2018, beliau berpidato berapi-api, pokoknya Indonesia harus berubah, harus ada perubahan," sambungnya.
Menurut Mahfud, saat itu kampanye Prabowo menuai banyak reaksi dan tanggapan hebat. Nyatanya, capres 2024 nomor urut dua itu mengutip sebuah buku berjudul Ghost Fleet yang merupakan novel fiksi.
"Pak Prabowo itu orang pintar, kaya, berliterasi, sehingga dia diserang. Dari mana dia menghitung Indonesia akan bubar tahun 2030. Sudah itu Pak Prabowo mengutip sebuah buku. Ini ada bukunya kata Pak Prabowo judulnya Ghost Fleet,"Â ucap Mahfud.
Â
Prabowo Merujuk Novel, Bukan Buku Ilmiah
Dalam satu paragraf kecil, lanjut Mahfud, si penulis buku menuliskan bahwa pada tahun 2030 dunia akan masuk ke era digitalisasi yang sarat dengan kecerdasan buatan atau artificial intelijen (AI) dan komponen negara di dunia telah berubah.
"Dan Indonesia sudah tidak ada, maka keadaan perang antar negara akan terjadi. Ternyata itu adalah novel perang, bukan buku ilmiah. Itu ditulis oleh seorang wartawan ahli intelejen, menulis buku seperti itu, ramalan di tahun 2030, sehingga apa yang dikatakan adalah cuma novel khayalan," kata Mahfud.
Â
Advertisement
Indonesia Bisa Bubar Jika Hukum dan Keadilan Tak Ditegakkan
Meski begitu, Mahfud memiliki perspektif tersendiri, bahwa Indonesia bisa saja bubar sebelum tahun 2030 bila hukum dan keadilan tidak ditegakkan.
"Itu bisa, karena saya punya rumus. Pertama sejarah kehidupan manusia di dunia, itu kalau negara tidak adil, bubar, sewenang-wenang, bubar," ujarnya.
"Kalau disorientasi terjadi maka akan terjadi distrust, ketidakpercayaan, kalau dibiarkan terus akan terjadi disobedience, pembangkangan masyarakat, lihat saja masyarakat kalau hukumnya tidak adil, polisi dilawan, jaksanya dilawan, pemerintahnya dilawan. Kalau disobedience ini dibiarkan terus, rakyat dibiarkan menderita, maka terjadi disintegrasi," ucap Mahfud menandaskan.