Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyatakan siap menerima undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk berdialog memaparkan visi misinya soal pemberantasan korupsi.
Menurut Ganjar, dialog soal pemberantasan korupsi telah tertuang dalam visi dan misinya. Bahkan, ia mengeklaim rekam jejak selama menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah dua periode bisa menjadi salah satu bukti.
Baca Juga
"Oh ya (siap). Kalau kita jelas. Sepuluh tahun, Mas, saya jadi gubernur, mboten korupsi (tidak korupsi), mboten ngapusi (tidak membohongi). Itu komitmen saya yang paling jelas," kata Ganjar Pranowo saat ditemui di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023).
Advertisement
Bahkan, Ganjar mengulas kembali catatan yang pernah mengajak KPK untuk memberantas korupsi dari sisi pencegahan. Lewat pendidikan anti-korupsi sejak dini untuk para siswa yang dibangun di Jawa Tengah kala itu.
"Saya ajak KPK. Saya juga bukan hanya membuat sekolah anti-korupsi di seluruh SMA, SMK, termasuk pendidikan di bawah kabupaten kota, 35 kabupaten kota, bupatinya, wali kotanya semua tanda tangan. Karena pencegahan itu penting, tidak hanya penindakan," ujar Ganjar.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mengundang secara khusus calon presiden dan calon wakil presiden peserta pemilu 2024.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan pihaknya ingin mendengar langsung komitmen para capres-cawapres berkaitan dengan pemberantasan korupsi di Tanah Air.
"Jadi KPK nanti untuk mengawal dan kemudian memastikan komitmen para capres pada agenda-agenda pemberantasan korupsi. KPK akan mengadakan momen sendiri, bukan debat, tapi kita akan bikin momen, bagaimana visi misi dia dalam perspektif untuk memberantas korupsi," ujar Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (14/12/2023).
Rencananya, KPK akan mengundang para capres dan cawapres pada awal tahun 2024. Menurut Ghufron, nantinya KPK ingin mendengarkan secara langsung agenda pemberantasan korupsi dari para calon.
"Kita akan mengundang di sekitar awal ataupun pertengahan Januari (2024). Kita akan mengundang. Kita akan bikin forum sendiri, khusus untuk isu antikorupsi," kata Ghufron.
Ganjar: Sikat Korupsi Tidak dengan Kata-kata tapi dengan Keseriusan
Dalam debat pertama capres 2024, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan pemberantasan korupsi menjadi pondasi dalam menjalankan good governance. Sepanjang perjalanan kampanye berkeliling Indonesia, Ganjar Pranowo masih melihat ketimpangan di sana-sini.
"Kita sikat korupsi tidak dengan kata-kata, dengan keseriusan," kata Ganjar Pranowo dalam sesi debat capres di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Ganjar membuka pembacaan visi misi dengan temuan selama perjalanan di timur Indonesia, yaitu Papua, NTT, dan NTB. Di ketiga provinsi tersebut Ganjar menemukan kurangnya akses kesehatan bagi masyarakat di sana.
"Sesuatu hak kesehatan yang tidak mereka dapat," kata Ganjar.
Tidak hanya akses kesehatan, tapi juga akses mendapat pekerjaan dan fasilitas pendidikan yang tidak setara seperti di Pulau Jawa.
"Kenapa kami kesulitan internet, padahal kami butuh belajar, tidak sama dengan di Jawa. Catatan ini yang mendorong kami internet gratis untuk para siswa yang bersekolah agar mereka punya kesamaan dengan kita yang di Jawa," kata capres yang diusung PDIP, PPP, Perindo dan Hanura.
Bila Ganjar memulai temuan dari timur Indonesia, maka pasanganya, Mahfud Md, mendengar aspirasi dari barat Indonesia. Ganjar dan Mahfud berjanji akan memberikan insentif bagi para guru agama di Aceh.
"Agar bisa mengajarkan budi pekerti yang rukun," kata Ganjar.
Advertisement
Ketua KPK Nawawi Pomolango Nyesel Nonton Debat Capres
Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengaku menyesal datang langsung menyaksikan debat calon presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa malam (12/12/2023).
"Semalam saya ikut juga karena diundang menyaksikan debat kusir, eh maaf debat capres," ujar Nawawi dalam diskusi Hari Anti Korupsi Sedunia di Istora Senayan, Rabu (13/12/2023).
Tema debat perdana capres diketahui soal pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Menurut Nawawi, tak ada yang bisa ditawarkan oleh para capres dalam debat pertama pada malam itu. Terutama terkait upaya dan konsep para capres dalam pemberantasan korupsi.
"Capek-capek dari sini saya bela-belain ke sana saya ingin mendengar ada konsep pemberantasan korupsi enggak yang bisa ditawarkan oleh beliau. Bahasanya, ya hanya berantas korupsi gitu, menguatkan KPK. Tapi seperti apa? Enggak ada juga," kata Nawawi.
"Saya jadi nyesel kenapa harus bermacet-macet semalam," Nawawi menambahkan.
Nawawi berharap mendapatkan gagasan yang konkret dari para capres, namun tak dia temukan. Meski demikian, Nawawi menyebut masih memiliki harapan dalam pemberantasan korupsi karena insan KPK masih memegang teguh integritas.
"Kalau sisa optimisme yang tersisa yang saya katakan tadi, integritas insan-insan KPK saya yakini itu masih ada," kata Nawawi.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com