Sukses

Jubir TPN: Program KTP Sakti Jelas Merepresentasikan Gerak Cepatnya Ganjar Pranowo

Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aris Setiawan Yodi memaparkan tentang KTP Sakti, salah satu program yang dicanangkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aris Setiawan Yodi memaparkan tentang KTP Sakti, salah satu program yang dicanangkan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Menurut Aris, KTP Sakti dinilai bakal bermanfaat bagi masyarakat, terutama penerima bantuan pemerintah.

"KTP Sakti ini jelas merepresentasikan dan mencerminkan gerak cepatnya Mas Ganjar, sat set. Biasanya kan ada mindset, dari dulu orang katakan birokrasi itu bertele-tele, kalau bisa lambat kenapa harus dipercepat. Nah ini sekarang kalau sudah pakai KTP semua bisa," kata Aris di Media Center TPN Ganjar-Mahud, di Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2023).

Aris mengatakan, melalui KTP Sakti maka bantuan pemerintah mulai dari PKH, KIP, Karti sembako bahkan Kartu Tani, Kartu Nelayan terangkum jadi satu di dalam KTP SAKTI.

"Jadi orang ga perlu lagi numpuk kartu banyak, tetapi cukup pakai E-KTP. Nah ini luar biasa, ini baru terobosan luar biasa, digitalisasi semua kuat di sana," ujar dia.

"Karena memang anak-anak muda ingin yang simple-simple saja. Jangan kita bawa banyak kartu. Katanya mau negara maju, negara digital, kok masih banyak kartu-kartu. Nah ini semua kartu-kartu yang ada di pemerintah akan dirangkum dalam satu E-KTP, KTP SAKTI ini," Aris menandaskan.

2 dari 3 halaman

Hasto Perkenalkan Program KTP Sakti

Sebelumnya,  Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto memperkenalkan program KTP Sakti dari calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hasto menjelaskan, KTP Sakti merupakan singkatan dari Satu Kartu Terpadu Indonesia, dan dapat digunakan oleh masyarakat kecil, mulai dari pendidikan hingga kesehatan.

"Ini dikatakan sebagai KTP Sakti saudara-saudara sekalian. Apa itu Sakti? Sakti itu singkatan dari Satu Kartu Terpadu Indonesia," kata Hasto, dalam kegiatan "Safari Politik dan Konsolidasi Struktural" bersama PDI-P Lebak, Banten, Minggu (10/12/2023).

"Jadi bagi rakyat miskin tidak perlu banyak kartu, cukup menunjukan KTP Sakti," lanjutnya.

KTP Sakti, lanjut Hasto, disampaikan pertama kali oleh Capres RI nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan warga tentang bagaimana mengatasi persoalan rakyat kecil.

3 dari 3 halaman

Percepatan Program-Program Jokowi

Warga tersebut menanyakan apakah akan tetap menggunakan berbagai kartu seperti pemerintahan era Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Maka ketika kita menghadapi harga kebutuhan pokok, rakyat, apa yang dijawab Pak Ganjar, beda dengan yang dijawab oleh Pak Prabowo," ujar Hasto.

"Apa yang dijawab oleh Pak Prabowo? Meminta, meminta kenaikan pinjaman luar negeri, utang luar negeri Rp 385 triliun untuk alutsista saudara saudara sekalian.”

Hal itulah yang menurut Hasto membedakan antara Ganjar dan Prabowo.

“Apa yang dilakukan oleh Pak Ganjar? Melanjutkan, memperbaiki, mempercepat capaian-capaian dari Presiden Jokowi untuk rakyat, jawabannya adalah KTP Sakti," sambung dia.