Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan, Indonesia membutuhkan anak muda dalam gelandang politik.
Hal tersebut disampaikan Ganjar Pranowo di sela-sela membuka acara turnamen olahraga Piala Ganjar-Mahfud di pertandingan e-sport Mobile Legend dan turnamen bola basket di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).
Baca Juga
"Terima kasih sekali lagi bagi tim Ganjar-Mahfud Md ini punya kekuatan spesial. Kekuatan spesial dari Tim Ganjar Mahfud, adalah Tim Pemenangan Muda," kata Ganjar dalam sambutan pembukaannya, Sabtu (16/12/2023).
Advertisement
Ganjar menyebut, TPM dibentuk oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) sebagai wadah anak muda agar bisa berkumpul mengekspresikan dirinya dan berkreasi.
"Maka kalau hari ini dibuat e-sport Mobile Legend, hari ini akan ada kompetisi mobile legend sekaligus basket 3 on 3. Mudah mudahan ini adalah bagian dari spirit awal, karena bung, sebenarnya anak muda punya bakat yang lain, banyak sekali," tutur Ganjar.
Ganjar mendorong anak muda untuk melek akan pengetahuan, Ganjar menyebut bahwa politik butuh peran serta anak muda.
"Inilah yang coba kita dorong agar anak-anak muda melek, dalam seluruh pengetahuannya, dia bisa mengekspresikan seluruh dayanya dan dia mengerti bahwa dalam politik dibutuhkan peran serta anak muda," tandas Ganjar.
Sebelumnya, sebuah rumah tua berusia 103 tahun, yang terletak di Dusun Kalijaya I Desa Rengasdengklok Utara Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, nampak ramai warga yang berkerumun, pada Jumat 15 Desember 2023. Rupanya, warga hendak menyambut kedatangan Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo.
Â
Momen Ganjar Kunjungi Rumah Rengasdengklok, Tempat Bung Karno Pernah Diculik
Rumah yang menjadi saksi sejarah peristiwa para tokoh pemuda dan Sukarni Kartodiwirjo menculik Soekarno pada masa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 15 Agustus 1945 itu, kini dihuni Janto Djoewari.
"Selamat datang di Rengasdengklok, pak Ganjar. Dulu bung Karno diculik pemuda dan dibawa ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan. Hari ini, kami menculik bapak ke Rengasdengklok untuk mendeklarasikan bapak sebagai presiden 2024," teriak para warga.
Ganjar lantas menyalami warga dan pemilik yakni Janto. Ia bersama istrinya Siti Atikoh nampak terpukau berkeliling melihat sejumlah koleksi seperti foto-foto Bung Karno, Bung Hatta, kamar tidur serta kursi tempat Bung Karno dan Bung Hatta membahas proklamasi.
"Saya lagi di sekitar Karawang dan di sini ada tempat bersejarah, Rengasdengklok. Sejarah bagaimana anak muda menculik Bung Karno dan Bung Hatta dan meminta untuk segera merdeka. Sebuah sikap patriotisme yang mesti kita tiru," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, dari peristiwa Rengasdengklok ia mendapatkan pelajaran bahwa anak muda Indonesia memiliki semangat perjuangan dan kemandirian tinggi. Indonesia selalu berjuang untuk merdeka tanpa menunggu pemberian dari Jepang.
"Itu nilai yang kita dapatkan dari tempat ini, bahwa anak muda jangan hanya berharap untuk diberi. Anak muda bisa merebut dan melakukan sendiri dan kami tidak bisa didikte. Ini keren sekali," tegasnya.
Â
Advertisement
Pemimpin yang Tidak Melupakan Sejarah
Apalagi, hal luar biasa lainnya menurutnya adalah rumah tersebut adalah milik Djiauw Kie Siong, seorang Indoensia keturunan Tionghoa.
"Negara ini diperjuangkan dan dibangun secara bersama-sama. Semua orang harus tahu, sehingga tidak ada klaim dari beberapa kelompok untuk itu. Ini sejarah yang mesti dilihat oleh seluruh anak bangsa," pungkasnya.
Sementara itu, cucu Djiauw Kie Siong, Janto Djoewari mengaku senang dengan kunjungan Ganjar. Menurutnya hal itu membuktikan bahwa Ganjar adalah sosok pemimpin yang tidak melupakan sejarah.
"Senang sekali pak Ganjar datang, berarti beliau memperhatikan dan peduli pada sejarah. Seperti Bung Karno bilang, Jasmerah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah," ucapnya.
"Saya melihat pak Ganjar bagus, ia tegak lurus sesuai undang-undang dan selalu mengayomi rakyat. Mudah-mudahan pak Ganjar konsisten," tandasnya.