Sukses

Ganjar Percayakan ke KPU soal Aksi Provokasi Gibran di Debat Capres

Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal memberi teguran kepada calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka.

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal memberi teguran kepada calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka.

Teguran itu terkait aksi provokasi Gibran saat debat pertama calon presiden di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa malam (12/12/2023).

Saat dimintai tanggapan terkait sikap KPU terhadap aksi Gibran, calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo enggan berkomentar banyak.

"Bukan setuju atau tidak. Biarkan kewenangan diberikan kepada mereka yang menilai," ujar Ganjar Pranowo di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

Jika ikut mengomentari hal tersebut, Ganjar khawatir akan ada unsur conflict of interest atau konflik kepentingan. "Kalau saya nanti ada conflict of interest," kata Ganjar.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim As'yari mengatakan pihaknya menegur calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, karena menunjukkan gerakan isyarat atau gestur bersorak saat debat pertama calon presiden (capres) pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

"Ini (perilaku Gibran) yang tidak boleh dan kami tegur," ujar Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Selain memberi teguran kepada Gibran sebagai peserta pilpres 2024, KPU juga menjadikan hal itu sebagai evaluasi untuk pelaksanaan debat berikutnya.

"Saat evaluasi dan rapat persiapan debat selanjutnya, kami sampaikan," ujar Hasyim.

 

2 dari 4 halaman

Aksi Provokasi Gibran Minta Pendukung Bersorak saat Debat Capres Jadi Bahan Evaluasi KPU

Komisioner KPU RI, August Mellazs, menyatakan aksi cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang berdiri dan mengayun-ayunkan tangan seolah meminta massa pendukung untuk bersorak riuh saat debat capres menjadi bahan evaluasi.

"Ya itu (dibahas) salah satunya," kata August usai rapat evaluasi debat capres di Kantor KPU RI Jakarta, Kamis (14/12/2023).

Namun August memastikan, catatan pembahasan tidak soal aksi Gibran. Dia memastikan, ada hal-hal lain yang disampaikan antartim pasangan calon yang dicatat oleh KPU.

"Posisinya dalam rapat evaluasi tadi disampaikan, 'Oh catatannya ini'. Kepada tim pasangan calon yang lain juga sama karena itu tugas mereka memastikan mendapatkan informasi utuh tentang tata tertib segala macam," kata August

Soal tata tertib, August memastikan hal itu sudah tercatat pada petunjuk teknis KPU 1621 dan sudah disampaikan saat rapat koordinasi persiapan debat dengan tim pasangan calon.

"Jadi semua ada (aturannya), misal atribut yang diperbolehkan yang melekat, bagaimana mengoptimalkan agar kepatuhan muncul. Tentu (tugas) masing-masing tim yang dibantu KPU bagaimana mengelola tentang crowd atau keriuhan," jelas August.

Meski demikian, August memastikan belum ada peringatan lebih tegas jika ke depannya ada aksi serupa terulang pada saat debat pilpres 2024.

"Sanksi lebih tegas kita memang belum sampai bicara ke sana," ujar August.

3 dari 4 halaman

Aksi Gibran di Debat Capres, TKN Prabowo-Gibran Janji Tidak akan Ulangi

Tim Kampanye Nasional (TKN) mengakui aksi Gibran Rakabuming Raka saat debat perdana calon presiden mengundang keriuhan massa yang tidak seharusnya. TKN Prabowo-Gibran berjanji aksi seperti itu tidak akan terulang di momen serupa berikutnya.

"Ya nanti kita tidak akan lakukan lagi," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani di TKN Fanta Headquarters, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2023).

Muzani menilai, sikap Gibran hanya spontanitas. Menurut Muzani, aksi seperti melompat-lompat, tepuk tangan, teriak, adalah hal wajar.

"Ya namanya ekspresi itu sesuatu yang wajar," ujar Muzani.

4 dari 4 halaman

Aksi Provokasi di Debat Capres Jadi Polemik, Gibran Minta Maaf

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, meminta maaf atas aksi provokasi yang dilakukannya saat debat perdana capres di pemilu 2024, Selasa malam (12/12/2023) lalu. Aksi tersebut mendapatkan teguran dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Semua teguran dan evaluasi, kami terima ya," ujar Gibran Rakabuming Raka yang juga Wali Kota Solo saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (14/12/2023).

"Saya mohon maaf sebelumnya. Terima kasih ya," kata dia.

Aksi provokasi Gibran dilakukan saat debat capres berlangsung. Saat itu Gibran bangkit dari kursinya saat capres Prabowo menjawab pertanyaan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, soal putusan MK terkait batas usia capres-cawapres.

Seakan puas dengan jawaban Prabowo, putra sulung Presiden Jokowi itu tampak berdiri sambil mengayun-ayunkan tangannya untuk mengajak pendukungnya bersorak-sorak. Atas aksinya dalam debat capres-cawapres itu, Gibran pun meminta maaf.