Sukses

Anies Baswedan Kunjungi Aceh di Hari ke-20 Kampanye Pilpres 2024

Capres nomor urut satu Anies Baswedan akan mengawali kampanye di Aceh dengan hadir pada Haul Akbar dan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mengunjungi Aceh di hari ke-20 kampanye pada Minggu (17/12/2023).

Berdasarkan jadwal resmi yang diterima Liputan6.com dari Kedeputian Media dan Komunikasi Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Anies akan mengawali kampanye di Aceh dengan hadir pada Haul Akbar dan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Pukul 11.00 WIB menghadiri Haul Akbar dan Maulid Habib Muhammad, lokasi Masjid Ba'alawi, Pucok Alue Dua, Simpang Ulim, Aceh Timur," demikian informasi, dikutip Minggu (17/12/2023).

Kemudian, pada siang harinya Anies dijadwalkan nongkrong bareng pemuda dan pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Langsa, Aceh. Giat itu rencananya berlangsung pada pukul 14.30 WIB.

Lalu, pada sore hari mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan bertolak ke Aceh Tanah Terban, Karang Baru. Di sana, dia akan bertemu para petani kelapa sawit Aceh Tamiang

"Pukul 16.30 WIB, agenda bersama petani kelapa sawit Aceh Tamiang."

Sementara itu, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak memiliki jadwal kampanye Pilpres 2024 pada hari ini. Sebab, tengah menjalani ibadah umroh di Tanah Suci.

Cak Imin bertolak ke Arab Saudi tepat sehari usai debat perdana capres digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Selasa, 12 Desember 2023. Dia berangkat ke Tanah Suci pada Rabu, 13 Desember 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PKS: Bukan ke Prabowo, Saat Jadi Gubernur DKI Anies Utang Jasa Ke Warga Jakarta

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid, mengatakan Anies Baswedan tidak berutang kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Kholid menegaskan, Anies justru berutang jasa kepada warga DKI Jakarta yang telah menggunakan hak pilihnya dan menaruh kepercayaan kepada Anies untuk memimpin ibu kota.

"Memang benar Mas Anies berutang jasa politik, tetapi bukan kepada Pak Prabowo tetapi kepada warga Jakarta yang dengan tulus memilihnya," kata Kholid dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (17/12/2023).

Kholid mengingatkan Prabowo bahwa pencalonan Anies di pilkada DKI Jakarta 2017 silam bukan semata-mata karena peran Prabowo dan Partai Gerindra saja, melainkan ada peran PKS yg sangat besar.

"Pencalonan Mas Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta itu oleh dua partai: PKS dan Gerindra. Dan bagi PKS, ketika Mas Anies terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta maka beliau adalah milik seluruh warga Jakarta, bukan milik PKS atau Gerindra," jelas Kholid.

Kholid meminta Partai Gerindra atau Prabowo sebagai ketua umum partai Gerindra mengingat kembali peristiwa pencalonan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta saat itu. Gerindra, kata dia kala itu mengusung Sandiaga Uno untuk menjadi wakil gubernur mendampingi Anies.

"Kita harus ingat ya, saat itu Gerindra yang mengusung Bang Sandiaga Uno yang merupakan kader dari Gerindra sedangkan PKS mengusung Mardani Ali Sera sebagai pendamping Bang Sandi. Karena situasi politik yang sangat dinamis, PKS berbesar hati menyerahkan hak pengusungan Mardani tersebut ke Mas Anies," kata Kholid.

"Takdirnya, terpilihlah pasangan Anies-Sandi. Alhamdulillah Mas Anies jadi Gubernur DKI." Kata Kholid, yang juga Calon Anggota DPR RI dapil Depok-Bekasi tersebut," sambung dia.

 

3 dari 3 halaman

Prabowo Dinilai Emosional dalam Debat Capres

Lebih lanjut, Kholid menyayangkan sikap Prabowo yang terkesan personal karena menyerang pribadi Anies. Selain itu, dia menilai Prabowo tampak emosional dalam debat perdana capres tersebut.

"Tampaknya Pak Prabowo belum move on. Bukannya adu gagasan untuk ke depan, justru menyerang personal dengan mengungkit-ungkit masa lalu.Ini tidak baik dan tidak dewasa." ucap Kholid.

Sebelumnya, Prabowo merespons pandangan Anies Baswedan soal demokrasi Indonesia yang dinilainya sudah tidak dipercayai oleh rakyat dalam pada debat perdana capres di KPU pada Selasa, 12 Desember 2024.

Prabowo menyatakan, Anies berlebihan dalam mengeluhkan kondisi demokrasi Indonesia. Dia pun menceritakan bagaimana Anies bisa terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta, meski saat itu Prabowo masih berstatus sebagai oposisi.

"Mas Anies ini agak berlebihan mengeluhkan demokrasi. Bapak dipilih jadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung bapak," ujar Prabowo pada acara debat perdana capres di KPU, Selasa (12/12/2023).

Prabowo menegaskan, Anies tidak mungkin bisa jadi gubernur DKI Jakarta kalau demokrasi tidak berjalan.

"Kalau pak Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi gubernur," tegas Prabowo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.