Sukses

Prabowo Diingatkan Lagi soal Etik, Bisa Timbul Arus Balik

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyoroti gaya politik calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang disebutnya telah terungkap wataknya usai debat capres perdana beberapa pekan lalu.

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto kembali menyoroti gaya politik calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang disebutnya telah terungkap wataknya usai debat capres perdana beberapa pekan lalu.

"Dengan debat kemaren terbukti bahwa pak Prabowo menampilkan jati dirinya yang selama ini mencoba ditutup-tutupi dengan marah, emosional bahkan kemudian mengatakan aspek etika yang seharusnya itu melandasi kekuasaan oleh pak Prabowo dikatakan etika ndasmu," ucap dia, di Kampung Jawi, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023).

Hasto mengatakan, dengan adanya pernyataan Prabowo soal ndasmu etik justru bagi masyarakat Jateng telah mengungkap jika sosok Menteri Pertahanan itu bukan karakter pemimpin yang baik.

“Ketika Pak Prabowo berbicara etika Ndasmu ini menjadi suatu gerakan harus balik bahwa rakyat ternyata sadar bapak Prabowo bukan Pak Jokowi," turur dia.

Sementara, Direktur eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti menyayangkan Prabowo berbicara hal seperti itu, sosok yang disebut-sebut punya peluang menang pilpres 2024.

"Tentu sangat disayangkan sikap atau perilaku seperti ini muncul dari seorang calon presiden yang disebut-sebut lembaga survei sebagai calon pemenang bahkan dalam satu putaran," kata Ray.

Namun, dia menyoroti bahwa sebagian politikus melihat demokrasi sebagai seperangkat aturan, bukan norma. Kubu ini yang disebut kemudian penganut paham demokrasi minimalis.

"Penganut paham demokrasi minimalis itu hanya kenal boleh atau tidak. Bukan baik atau buruk. Maka, jika hukum menyatakan boleh, mereka akan melakukannya,” kata Ray.

2 dari 3 halaman

Banteng Menjaga Asa di Jateng

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menyatakan jika wilayah Jawa Tengah (Jateng) merupakan wilayah Banteng.

Sehingga tidak bisa dikalahkan dengan adanya praktik politik uang, hingga operasi bantuan sosial dalam Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan kala mendampingi istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Peanowo, Siti Atikoh Supriyanti, melakukan safari politik Jawa Tengah - Jawa Timur, di Kampung Jawi, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023).

Hasto mengatakan, bahwa jajaran calon anggota legislatif partainya sudah turun di tengah masyarakat. Sehingga hal itu sudah memperkokoh kekuatan menjaga basis suara.

"Ya ini kan basis PDI Perjuangan. Ini karena emosional bonding. Karena kerja kerakyatan. Seluruh anggota calon legislatif mereka turun selama lima tahun mereka sudah ada di tengah rakyat. Sehingga hubungannya sangat kuat. Tidak bisa dikalahkan dengan money politic, operasi bansos, dan sebagainya," kata Hasto.

Di sisi lain, DIA mengaku pihaknya sudah bertemu dengan jajaran Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud di wilayah Jateng. Mereka mengaku memang telah mendapatkan perlakuan intimidasi.

Menurutnya, hal itu terjadi diduga karena adanya agenda memaksakan kemenangan satu putaran dari kompetitor Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.

"Kami memang bertemu dengan jajaran TPD Ganjar-mahfun, PDIP, Perindo, Janura, PPP memang banyak intiidasi. Bahkan tiba-tiba ada Pj Kepala Daerah yang sebenarnya berprestasi tiba-tiba diganti. Sehingga memang banyak penyalahgunaan kekuasaan karena ada agenda untuk menang 1 putaran dengan segala cara," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Prabowo: Itu di Antara Keluarga, Tak Usah Dibesar-besarkan

Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menilai, tidak ada yang salah terkait pernyataannya yang menyebut 'ndasmu etik' menjadi perbincangan publik di media sosial. Menurut dia, ucapan 'ndasmu etik' itu biasa dikatakan dalam lingkungan keluarga.

Ucapan "ndasmu etik' disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIEXPO Kemayoran Jakarta pada Jumat, 15 Desember 2023.

"Itu kan di dalam, di antara keluarga ya kan," kata Prabowo kepada wartawan di GOR Soekarno Hatta, Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12/2023).

Dia mengatakan, ucapan itu biasa disampaikan oleh orang Banyumas, Jawa Tengah. Menteri Pertahanan itu memaklumi masyarakat Indonesia yang kerap membesar-besarkan masalah.

"Tapi biasa orang Indonesia mencari-cari, mau dibesar-besarkan. Itu di antara keluarga kita bicara. Dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara begitu," jelasnya.

Prabowo pun meminta agar ucapan 'ndasmu etik' tak dibesar-besarkan.

"Enggak usah dibesar-besarkan," ucap Prabowo.