Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati atau Sara menyatakan, pasangan nomor dua tegas mendukung upaya untuk meningkatkan kesetaraan gender dan melakukan perlindungan hak perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.
Komitmen ini merupakan bagian integral dari program kerja Asta Cita Prabowo-Gibran yang bertujuan membangun masyarakat yang adil dan inklusif.
Sara menyatakan, negara memiliki peran penting dalam memperkuat kesetaraan gender dan melindungi hak perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.
Advertisement
"Negara berperan untuk memperkuat kesetaraan gender serta perlindungan hak perempuan, anak, dan penyandang disabilitas," ucap Jurubicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati, melalui keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Saraswati menegaskan perlunya pemerintah menghapus diskriminasi gender dengan menerapkan kebijakan yang proaktif, terutama dalam konteks pendidikan, peluang kerja, dan partisipasi politik.
Lebih lanjut, Saraswati menyatakan bahwa pemerintah perlu meningkatkan upaya perlindungan anak-anak, termasuk pemberian asupan gizi yang memadai untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Selain itu, dia menambahkan bahwa semua individu harus memiliki kesempatan yang setara untuk tumbuh dan meraih prestasi. Prabowo-Gibran berkomitmen untuk memperkuat sumber daya manusia dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan serta mempromosikan inklusi bagi perempuan dan penyandang disabilitas.
"Komitmen ini tercantum dalam Asa Cita keempat. Salah satu yang kami dorong adalah percepatan keluarnya peraturan pemerintah (PP) yang masih kurang lengkap terkait petunjuk pelaksana (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas," ungkap Sara.
Prabowo-Gibran Akan Berikan Peluang Sama Kelompok Disabilitas
Sara juga menjelaskan bahwa Prabowo-Gibran mendukung perluasan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, sehingga memberikan peluang yang sama bagi kelompok disabilitas.
"Kami juga mendorong pembangunan infrastruktur yang bersahabat bagi penyandang disabilitas, terutama dalam fasilitas umum, perluasan program pendidikan formal dan nonformal yang bersifat inklusif, praktis, dan berbasis kemanusiaan, agar potensi para penyandang disabilitas dapat dikembangkan," jelasnya.
Sara juga menekankan pentingnya memperluas akses bagi penyandang disabilitas dalam layanan pendidikan, peluang kerja, layanan kesehatan, transportasi, akses informasi dan komunikasi, serta partisipasi dalam kehidupan politik.
"Kami akan mendorong perusahaan swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) untuk memberikan kuota pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Selain itu, perlu dilakukan program perlindungan kelompok difabel dari berbagai bentuk stereotip, seperti pelecehan dan kekerasan," tambahnya.
Advertisement