Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, mengatakan semua paslon capres-cawapres memungkinkan untuk menang satu putaran di Pilpres 2024. Menurutnya, setiap paslon kini sudah menarasikan menang satu putaran di setiap kampanyenya.
"Di antaranya semua kandidat secara bersamaan punya ide yang sama, mau satu putaran dan mereka yang menang. Tidak apa, itu wajar. Kita juga ingin satu putaran. Bedanya kita tidak apa mereka satu putaran, mereka yang masalah kalau kita narasikan satu putaran, dibilangnya curang lah. Hatinya beda, kotor berarti," kata Hasan dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Menurutnya, dari hasil sejumlah lembaga survei mengenai tingkat elektabilitas masing-masing paslon, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menunjukkan rata-rata di angka 20 persen. Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 35-46 persen.
Advertisement
Dengan hal itu, Hasan menilai kandidat yang paling memungkinkan menang satu putaran adalah pasangan Prabowo-Gibran. Dia pun menyatakan, siapa yang akan berpeluang menang satu putaran akan terlihat jelas pada hasil survei di bulan Januari.
"Kalau kita bicara chance menurut saya 85-90 persen peluang satu putaran untuk Prabowo-Gibran. Apakah pasangan Anies bisa satu putaran? Bisa, tapi lebih kecil peluangnya karena angkanya masih kecil," ucapnya.
"Apakah Mas Ganjar bisa? Tentu bisa, tapi peluang lebih kecil karena angkanya masih kecil. Yang sama-sama besar peluangnya adalah Prabowo-Gibran satu putaran. Pasangan Anies dan Mas Ganjar bisa kalah satu putaran," ujarnya.
Â
Lebih Baik Pilpres Satu Putaran
Lebih jauh, Hasan menegaskan bahwa akan lebih baik jika pilpres bisa diselesaikan dengan satu putaran.
Alasannya adalah agar tidak terjadi pertengkaran dan buruk sangka yang berlarut-larut. Dia pun menyesalkan berbagai macam berita bohong atau hoaks yang terus menyerang Prabowo-Gibran.
"Yang saya sedih itu dulu teman-teman yang mengaku sebagai korban hoaks, sekarang jadi pelaku hoaks. Banyak pendukung Pak Jokowi yang dulu jadi korban hoaks, beralih sekarang mendukung ke Mas Ganjar jadi pelaku hoaks mereka. Hoaks pertama ketika Gibran tidak tahu data soal makan gratis bermanfaat untuk 400 juta. Padahal warga negara cuma 200 juta, karena video ini sudah dipotong," pungkasnya.
Advertisement
TKN Prabowo-Gibran: Dicaci Maki Tidak Usah Dilayani, Kita Hadapi dengan Jogetan
Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid mengimbau relawan dan massa pendukung agar tak terpancing dengan fitnah dan caci maki yang diterima Prabowo-Gibran jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Menurutnya, fitnah kepada seorang calon pemimpin menjadi hal yang biasa.
Dia meminta agar relawan tidak menanggapi semua fitnah yang datang dengan serius.
"Kurang 2 bulan Pemilunya pasti makin hari makin banyak fitnah kepada kandidat kita yaitu Pak Prabowo. Itu biasa. Sekali lagi kalau ada fitnah, jangan ditanggapi dulu diam, kita jogetin. Fitnah bagi pemimpin itu biasa," kata Nusron di acara Deklarasi Relawan Nderek Guru (Ndaru), Jakarta Selatan, Minggu (17/12/2023).
Dia merujuk pada ajaran Habib Luthfie bin Yahya yang mengutip ungkapan seorang ulama bernama Ibnu Hazm Al Andalusi mengenai kesiapan seorang pemimpin untuk menyedekahkan dirinya, termasuk dihina dan dicaci maki publik.
"Kalau anda ingin menjadi pejabat publik maka harus siap-siap menyedekahkan dirinya untuk dicaci maki oleh orang yang tidak suka sampai malam berubah menjadi hari, dan hari menjadi malam akan dicaci terus-menerus," terang Nusron.
Dirinya menyampaikan, hinaan juga menjadi tanda calon pemimpin akan menang. Terlebih, kata dia bersumber dari perkataan para ulama.
"Karena itu adalah kata para ulama kalau orang akan menjadi presiden akan menang maka InsyaAllah maka orang itu akan dicaci maki terus-menerus," kata Nusron.
Â
Reporter:Â Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com