Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Presiden Mahfud MD menegaskan bahwa korupsi adalah biang dari mandegnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bukan hanya itu, korupsi juga dinilai tidak membawa pada pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Mahfud, Indonesia kaya raya baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Alam Indonesia yang luas sesungguhnya dapat membawa kesejahteraan pada rakyatnya.
Baca Juga
"Masalahnya apa? Masalahnya banyak korupsi dan inefisiensi di sektor pertumbuhan ekonomi, konsumsi, belanja pemerintah, ekspor impor, dan investasi," kata Mahfud di panggung Debat Cawapres, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Advertisement
Korupsi itu, kata Mahfud, itu nyata dan terjadi di seluruh sektor badan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tidak hanya di darat, korupsi terjadi di kelautan dan udara.
"Akibatnya rakyat miskin," kata Mahfud.
Mahfud optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai kejayaan seperti di tahuun 1989 hingga 1991. Pada era tersebut pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen dan tidak pernah lagi capain tersebut diraih.
"Hanya karena kebodohan kita tidak bisa menaikan pertumbuhan ekonomi," kata Mahfud.
Mahfud berharap kejayaan ekonomi Indonesia dapat kembali diraih dengan memangkas praktik-praktik korupsi.
"Maka kuncinya adalah bagaimana pemberantasan korupsi," tegas Mahfud.
"Kita harus melawan korupsi. Hai koruptor kutabrak kau, hai wir mundur kau..." ujar Mahfud.