Sukses

Ditanya Solusi Infrastruktur Sosial tanpa Bebankan APBN, Ini Jawaban Gibran

Inftratrutur pembangunan fisik dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menghanbiskan Rp 2.385 triliun, jumlah ini masih jauh bahkan memprihatinkan dengan anggaran pembangunan infrastruktur sosial seperti sanitasi, air bersih, dan sebagainya.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyinggung soal pengentasan persoalan infrastruktur sosial yang saat ini masih menjadi persoalan. Sebab, anggaran negara untuk persoalan ini masih memprihatinkan ketimbang pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan raya dan sebagainya.

Inftratrutur pembangunan fisik dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menghanbiskan Rp 2.385 triliun, jumlah ini masih jauh bahkan memprihatinkan dengan anggaran pembangunan infrastruktur sosial seperti sanitasi, air bersih, dan sebagainya.

Lantas bagaimana, strategi Paslon 2 dalam mengentaskan persoalan tersebut tanpa membebani APBN?

Menurut Gibran, persoalan infrastruktur sosial pararel dengan persoalan stunting yang saat ini menjadi fokus pemerintah.

 

"Ini perlu kolaborasi banyak pihak misalnya di Solo kita bangun IPAL komunal di perumahan padat penduduk, air bersih kita kerjasama dengan kabupaten sekitar, Wonogori dan Klaten dalam pemenuhan air," kata Gibran.

Selain itu, kata Gibran, pihaknya akan meneruskan program pengairan nasional seperti pembangunan bendungan dan embung.

Selain itu, terkait pengentasan stunting, tidak cukup dengan hanya memberikan gizi tambahan untuk ibu hamil. Namun langkah itu harus paralel dengan intervensi rumah tinggal.

"Stunting, sanitasi, drainase, air bersih, kawasan kumuh harus dikerjakan paralel," kata Gibran.