Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terkait tips dan trik menjadi kepala daerah yang bisa menghadirkan banyak proyek besar di wilayahnya.
Hal itu ditanyakan Cak Imin dalam forum debat cawapres yang digelar KPU di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023) malam.
Baca Juga
Gibran mengaku sudah mengetahui arah pertanyaan Cak Imin yang cenderung tendensius. Namun dia tetap menjelaskan bahwa pembangunan-pembangunan di Solo tidak semua menggunakan dana APBN dari pemerintah pusat, tapi juga kolaborasi dengan CSR hingga BUMN.
Advertisement
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kemudian meminta agar jangan hanya melihat pembangunan fisiknya saja, tetapi yang paling penting adalah impact atau dampak dari proyek tersebut kepada masyarakat.
"Tapi impact-nya apa, impact-nya ke masyarakat. Jadi yang kita lihat ini gus, tidak perlu tendensius seperti itu. Kita lihat impact-nya ke warga seperti apa, UMKM meningkat, kesejahteraan meningkat, lapangan kerja terbuka," ujar Gibran.
"Jadi tidak melihat oh ini dianakemaskan. Enggak. Pemerataan pembangunan itu sudah terjadi di mana-mana dan itu fakta loh, gus. Proyek di Solo sebelum saya menjabat itu lebih banyak. Fakta itu. Terimakasih," sambung Gibran disambut sorak hadirin.
Cak Imin Belum Puas
Namun Cak Imin belum puas dengan jawaban Gibran. Dia kembali menanyakan apa tips dan triknya agar bisa menghadirkan proyek-proyek besar di Solo.
"Sebab saya lihat itu ada 32 proyek pemerintahan pusat, juga berbagai program luar biasa, patut kita banggakan. Dibandingkan misalnya Kota Madiun hanya 11 persen, Cirebon 7 persen, Tasikmalaya," ucapnya.
"Kita hanya ingin tips triknya apa sehingga akses pendanaan pembangunan itu bisa bersifat adil dan merata, bukan hanya di satu kota tapi di seluruh. Ini yang jadi catatan saya adalah keadilan dalam melaksanakan APBN. Kalau kita jadi pemerintah pusat nanti tugas kita adalah membagi secara adil seluruh proyek nasional," sambung Cak Imin disambut sorak hadirin.
Advertisement
Gibran Akui Sering Dibantu Ganjar
Gibran pun kembali menjawab. Dia menegaskan bahwa sebelum ada proyek dari pusat masuk ke Solo, sebagai wali kota dirinya harus lebih dulu menyiapkan readiness kriteria, kalau enggak ada itu enggak mungkin proyek itu masuk.
Selain itu, kepala daerah juga harus menyiapkan hal-hal nonteknis, seperti relokasi hingga negosiasi dengan warga bantaran sungai dan rel kereta api.
"Lalu kita juga harus kolaborasi, tidak semua pakai APBN. Ada yang APBN plus APBD plus dibantu, saya sering dibantu Pak Ganjar gubernur saya. Ini kolaborasi. Jadi tidak semua APBN, ada CSR juga, BUMN juga."
"Dan sekali lagi, sebelum itu masuk, kami para wali kota menyiapkan readiness kriteria. Jadi saya kira itu fair gus," kata Gibran menandaskan.