Sukses

Program Baznas Banyak Manfaat, Ganjar Siap Dibawa ke Tingkat Nasional

Dari hasil zakat, disalurkan untuk mempercepat penyelesaian permasalahan, seperti kemiskinan, stunting dan rumah tidak layak huni (RTLH) hingga memberikan insentif untuk guru agama dan guru ngaji di Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo berkomitmen mengulang keberhasilan pengelolaan zakat bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) saat menjabat Gubernur Jawa Tengah ke tingkat nasional.

Sebab, kesuksesan kolaborasi Pemprov Jawa Tengah dengan Baznas Jawa Tengah dalam mengelola zakat mampu mengantarkan Ganjar meraih penghargaan dari Baznas sebagai Gubernur Pendukung Utama Pengelolaan Zakat di Indonesia.

"Sebenarnya praktik-praktik baik ini tinggal kita angkat ke nasional,” kata Ganjar saat menyambangi saat bersilaturahmi dengan PCNU Kabupaten Karanganyar di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, seperti dikutip dari siaran pers diterima, Selasa (26/12/2023).

Ganjar menambahkan, bersama Baznas, jumlah penerimaan zakat dari tahun ke tahun meningkat. Hal itu terlihat pada tahun 2021 senilai Rp57,2 miliar dan kemudian tahun 2022 meningkat menjadi Rp82,5 miliar. 

Hasil dari zakat tersebut, lanjut Ganjar, disalurkan untuk mempercepat penyelesaian permasalahan, seperti kemiskinan, stunting dan rumah tidak layak huni (RTLH) hingga memberikan insentif untuk guru agama dan guru ngaji di Jawa Tengah.

"Apakah sekolah untuk orang miskin, model pengelolaan Baznas dengan model payroll terus kemudian perhatian pada guru agama, guru ngaji menurut saya ini cara yang bisa kita naikkan ke nasional," yakin Ganjar.

Pada kesempatan itu, turut hadir tokoh ulama pengurus PCNU Kabupaten Karanganyar seperti Ketua PCNU Kabupaten Karanganyar KH Nuril Huda dan Rais Syuriah PCNU Kabupaten Karanganyar KH Abdul Aziz.

 

2 dari 3 halaman

Upayakan Tingkatkan Kesejahteraan Guru

Kepada mereka, Capres dengan tagline Sat Set dan Tas Tes itu berjanji lebih mengupayakan penyaluran zakat untuk meningkatkan kesejahteraan para guru keagamaan dan guru ngaji di seluruh Indonesia dan merealisasikannya lewat 21 program unggulan yang dibawanya bersama Mahfud MD.

"Itulah yang kemudian kita jadikan program-program. Ternyata juga kalau kita lihat metode caranya tidak terlalu sulit. Kalau itu kita gerakkan, maka potensi ini akan menjadi sangat tinggi. Tadi kita bicara pada kiai juga dukungan mereka luar biasa," Ganjar menandasi.

Sebagai informasi sepanjang 2022, Ganjar mengalokasikan anggaran sebesar Rp247,6 miliar untuk insentif 206.302 guru ngaji dan madrasah diniyah (madin).

 

3 dari 3 halaman

Setiap Guru Dapat Intensif Rp 1,2 Juta

Tercatat, setiap guru mendapatkan insentif sebesar Rp1,2 juta per tahun. Diketahui, insentif merupakan komitmen untuk menyejahterakan pengajar keagamaan.

Jumlah guru ngaji dan madin yang menerima insentif terus bertambah setiap tahunnya. Sejak pertama kali program tersebut digulirkan Ganjar pada 2019, penerima insentif berjumlah 171.131. Kemudian pada tahun berikutnya 2020 bertambah jadi 204.125. Lalu bertambah menjadi 205.655 penerima di 2021.