Sukses

Janji Siti Atikoh Ganjar di Hadapan Pekerja Pabrik Bulu Mata

Atikoh Ganjar mengunjungi pabrik bulu mata yang berlokasi di Desa Winong Lor, Kabupaten Purworejo. Di pabrik yang telah berdiri sejak 2012 itu, ia menyempatkan untuk berdialog dan mendengarkan aspirasi para pekerja.

Liputan6.com, Jakarta Istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, melanjutkan safari politiknya ke Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (28/12/2023).

Atikoh Ganjar mengunjungi pabrik bulu mata yang berlokasi di Desa Winong Lor, Kabupaten Purworejo. Di pabrik yang telah berdiri sejak 2012 itu, ia menyempatkan untuk berdialog dan mendengarkan aspirasi para pekerja.

Salah satu pekerja bernama Maratus Solikhah bertanya kepada Atikoh tentang apa hal pertama yang akan dilakukannya apabila menjadi ibu negara mendampingi Ganjar Pranowo.

Menjawab pertanyaan tersebut, Atikoh berkomitmen akan memperhatikan kelompok rentan, marjinal, dan masyarakat adat jika Ganjar Pranowo diberikan mandat oleh rakyat menjadi presiden RI.

"Insyaallah kalau diberi amanah oleh masyarakat Indonesia dan saya mendampingi Mas Ganjar untuk menjadi ibu negara, itu tentu program yang saya concern seperti sekarang ini. Concern saya adalah kepada kelompok rentan dan warga marginal," kata Atikoh.

"Kelompok rentan itu apa? Yang pertama anak-anak. Yang kedua perempuan. Yang ketiga warga yang usianya lanjut, nenek kita, kakek kita. Kemudian kelompok difabel, kemudian kelompok minoritas, tentu saja masyarakat adat," jelas Atikoh.

Atikoh berjanji akan memperjuangkan kelompok masyarakat rentan tersebut agar bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Ia memastikan pemberdayaan terhadap kelompok rentan bakal dimaksimalkan supaya mereka bisa maju bersama-sama menata kehidupan yang lebih baik.

"Saya akan berdiri bersama mereka, berjuang bersama mereka, agar kita bisa sama-sama saling memberdayakan, agar kita bisa maju bareng-bareng," ujar Atikoh.

Janji-janji tersebut, lanjut Atikoh, akan diimplementasikan melalui program pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar-Mahfud Md. Adapun program yang pro terhadap kelompok rentan seperti perempuan yakni pemberian akses pendidikan yang layak.

"Programnya itu pasti banyak sekali terkait dengan perempuan, salah satunya adalah bagaimana perempuan bisa mengakses pendidikan," tutur Atikoh.

Atikoh menuturkan Ganjar memiliki kedekatan dengan kelompok masyarakat rentan lantaran berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi biasa saja.

Kendati berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, kata Atikoh, Ganjar meyakini bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah kehidupan ke arah yang lebih baik.

"Warga Purworejo pasti tahu ya background keluarganya Mas Ganjar, sangat-sangat biasa. Mas Ganjar adalah kita. Sama. Berasal dari kelompok masyarakat seperti bapak ibu semua. Bukan dari kelompok yang lahir dengan silver spoon, lahir dengan sendok perak, bukan. Tapi masyarakat biasa," ucap Siti Atikoh Supriyanti.

"Bagaimana kita bisa memberdayakan keluarga, memberdayakan diri sendiri. Kuncinya adalah pendidikan," imbuhnya.

2 dari 3 halaman

Siti Atikoh Jawab Pertanyaan Warga soal Bansos yang Tidak Tepat Sasaran

Selain itu, salah satu pekerja pabrik bernama Eti Marwati bertanya kepada Atikoh soal bagaimana penanganan bantuan sosial (bansos) yang penyalurannya kerap salah sasaran.

"Jikalau nanti Bapak Ganjar Pranowo dan Mahfud Md menang di pilpres 2024, kebijaksanaan apa yang akan dilakukan. Bantuan sosial memang sudah sampai ke masyarakat, tapi terkadang tidak tepat sasaran ibu," tanya Eti kepada Atikoh disambut tepuk tangan ratusan pekerja pabrik.

Menjawab hal tersebut, Atikoh menjelaskan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud memiliki program Satu Kartu Terpadu Indonesia alias KTP Sakti.

"Berangkat dari itu karena banyak sekali bansos-bansos yang tidak tepat sasaran, maka programnya Pak Ganjar-Mahfud itu nanti akan ada KTP Sakti," ujar Atikoh Ganjar.

"KTP Sakti itu satu, one identity. Satu identitas untuk semua masalah. Misalnya, bansos cukup itu. Kalau sekarang kan bansos ada sendiri, kemudian PKH kartunya sendiri, yang ini berbeda-beda padahal kan titik temunya sama," sambung Atikoh.

 

 

3 dari 3 halaman

TPN: Program KTP Sakti Ganjar-Mahfud Md Bakal Perbaiki Kehidupan Rakyat

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, mengatakan KTP Sakti yang menjadi program andalan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md bakal membawa perbaikan kehidupan rakyat.

Sebab, kata Hasto, semua data dari program kerakyatan pemerintahan saat ini akan terintegrasi dalam KTP Sakti, sehingga penyaluran bantuan akan tepat sasaran.

"Pak Ganjar dan Prof Mahfud sudah mengenalkan KTP Sakti, Satu Kartu Terpadu Indonesia. Itu adalah komitmen kerakyatan terpenting, karena selama ini kita melihat bagaimana penyaluran BLT, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, sering tidak tepat sasaran. Betul?" ujar Hasto dalam sembutannya usai meresmikan Gedung Kantor Sekretariat Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo-Mahfud Md Jawa Barat, di Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/12/2023), yang dijawab 'betul' oleh para peserta acara.

"Untuk itu, sampaikan kepada rakyat, dengan pengalaman luas, Pak Ganjar akan melakukan digitalisasi satu data dengan seluruh kartu keberpihakan agar data rakyat miskin diintegrasikan melalui KTP Sakti. Sampaikan itu ke rakyat. Pak Ganjar dan Prof Mahfud justru akan meningkatkan perbaikan nasib rakyat," sambung Hasto.

Hasto juga mengatakan, Ganjar-Mahfud menjadi paslon yang akan menuntaskan kemiskinan dan menegakkan hukum secara berkeadilan apabila menjadi pemimpin Indonesia.

"Mereka berdua sosok pemimpin yang berpengalaman, sosok pemimpin yang mampu menuntaskan kemiskinan tercepat di antara daerah lain yang kemudian akan membawa pengalaman ini di tingkat nasional. Sosok pemimpin yang bagi Prof Mahfud MD akan membawa pedang keadilan bagi rakyat," ucap Hasto.

"Kita tahu rakyat mendambakan pemimpin yang mampu menegakkan hukum yang mampu membawa hukum sebagai pedang keadilan agar kesejahteraan rakyat ditingkatkan," sambung Hasto.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com