Liputan6.com, Jakarta Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo kembali menginap di rumah warga saat kampanye. Kali ini, Ganjar Pranowo menginap di salah satu rumah warga di Dukuh Peloksari, Desa Senting, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.
Meski hujan, ratusan warga desa yang terdiri dari berbagai kalangan masih antusias dan semringah menyambut Ganjar pada Jumat 29 Desember 2023 malam.
Baca Juga
Setibanya di Desa Senting, Ganjar langsung disambut teriakan dari warga yang senang atas kehadiran mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.
Advertisement
"Pak Ganjar Presiden Pak Ganjar Presiden, hidup Pak Ganjar," teriak salah satu warga saat melihat Ganjar.
Seluruh warga itu tak berhenti menunjukkan wujud kegembiraannya. Mereka seolah tak percaya ada seorang calon presiden yang tidak hanya singgah, tetapi juga tidur di rumah warga setempat.
"Pak Ganjar aku bocahmu pak, aku dukung njenengan (Anda) Pak Ganjar," sahut warga lainnya.
Ganjar yang mengenakan kemeja putih itu pun menyapa seluruh warga yang telah menunggunya.
Sambil memegang sendiri payung yang dibawanya, Ganjar selalu membalasnya dengan senyuman.
"Bapak ibu yang saya hormati, saya minta maaf kalau kedatangan saya ke sini mengganggu waktu istirahat. Saya doakan panjenengan (Anda) semua sehat selalu," kata Ganjar dalam sambutannya.
Sementara itu Sri Rahayu (37), istri dari Sabar (43) yang rumahnya diinapi Ganjar, mengaku tidak pernah menyangka rumahnya akan disinggahi dan diinapi seorang pemimpin.
Terharu
Sri pun mengaku menyiapkan rumahnya seadanya tanpa ada permintaan khusus dari Ganjar yang memang dikenal sebagai pemimpin yang sederhana.
"Awalnya ditelepon katanya Pak Ganjar mau nginep di sini rasanya senang sekali, tidak menyangka Pak Ganjar mau nginep di sini. Yang disediakan apa adanya. Katanya (Ganjar) tidak mau yang mewah-mewah, pokoknya apa adanya, sederhana, Pak Ganjar lebih suka yang seperti itu," ungkap Sri.
Sri juga terlihat terharu dengan kedatangan Ganjar di rumahnya yang sederhana. Dia berharap Ganjar bisa terpilih jadi Presiden RI 2024-2029 dan tetap mempertahankan ciri khasnya yang selalu dekat dengan rakyat.
"Setahu saya Pak Ganjar itu pemimpin yang baik dan merakyat. Peduli dengan orang-orang kecil seperti kami. Semoga Pak Ganjar bisa menjadi Presiden periode berikutnya," Sri menandasi.
Advertisement
Pernah Menginap di Rumah Guru Honorer
Sebelumnya, Ganjar menginap di rumah Candra Febriyanti, seorang guru honorer di Desa Kliwonan, Kecamatan Masaran, Sragen, Minggu (25/12/2023).
Kebiasaan bermalam di rumah warga memang sudah dilakukan Ganjar sejak menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode. Selain sikap merakyat, Ganjar ingin menyerap aspirasi warga secara langsung.
Seperti halnya Candra Febriyanti yang menceritakan nasibnya sebagai guru honorer di SDN Karangmalang, Kecamatan Masaran.
Febri sudah lima tahun mengabdi menjadi guru agama dan hanya bergaji Rp 300 ribu per bulan. Angka yang masih jauh dari harapannya sebagai pendidik.
"Saya itu guru honorer di SD, dan sempat ikut seleksi PPPK tapi tidak lolos. Gajinya tidak cukup buat beli bensin," kata Febri kepada Ganjar.
Menurutnya, seleksi PPPK tidak memprioritaskan guru yang telah lama mengabdikan diri untuk mengajar.
"Yang sudah lama mengabdi kalah sama yang baru. Kami ingin ada prioritas kepada yang sudah lama mengabdi," paparnya.
Jadi Pembeda
Guru Besar Komunikasi Universitas Airlangga, Henri Subiakto, menilai apa yang dilakukan Ganjar Pranowo, menunjukan bahwa Ganjar seorang pemimpin yang tidak berjarak dengan masyarakat kecil. Hal itu, berbeda dengan dua pasangan capres yang lain.
“Saya melihat bahwa apa yang dilakukan Pak Ganjar untuk masuk ke rumah-rumah warga yaitu menunjukkan bahwa beliau satu orang yang tidak berjarak dengan masyarakat kecil, masyarakat biasa. Karena memang asal-muasal Pak Ganjar sendiri adalah masyarakat biasa. Karena agak beda dengan capres yang lain maupun cawapres yang lainnya,” kata pakar bidang komunikasi politik ini, Jumat (17/11/2023).
Ia menuturkan, Ganjar Pranowo berasal dari kalangan masyarakat biasa. Ayah Ganjar yang bernama Parmudji Pramudi Wiryo hanyalah seorang polisi purnawirawan dengan pangkat Letnan Satu (Lettu). Sehingga, menurutnya wajar apabila Ganjar dekat dan mudah berbaur dengan masyarakat.
“Dia memang berasal dari masyarakat biasa, maka logis kalau dia juga dekat dengan masyarakat biasa. Dekat dan mencoba untuk memahami denyut keinginan, aspirasi maupun juga ingin mengetahui apa yang dirasakan oleh masyarakat biasa,” katanya.
Advertisement
Jadi Kelebihan
Kebiasaan Ganjar yang bisa dan selalu dekat dengan rakyat, menurutnya itu sebuah kelebihan seorang pemimpin. Dia mengatakan, apa yang dilakukan Ganjar hampir sama seperti yang dilakukan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Umar bin Khattab.
“Itu justru kelebihan ya kelebihan seorang pemimpin seperti itu. Kalau Umar bin Khattab kan juga ketika ingin mengetahui apa yang terjadi di masyarakatnya, juga datang ke rumah-rumah penduduk, rumah-rumah masyarakat. Itu telah dilakukan yang bagus dari sisi itu,” ucap Henri.
Dia juga menilai, apa yang dilakukan Ganjar menunjukan bahwa Ganjar bukanlah seorang yang tinggi hati, meski Ganjar pernah menjabat anggota DPR-RI dan Gubernur Jawa Tengah, masing-masing selama dua periode, dan kini menjadi calon presiden.
“Ini menunjukkan bahwa beliau bukan orang yang tinggi hati atau tinggi mengambil status, walaupun sekarang calon presiden atau juga pernah jadi gubernur, itu kan tinggi sebenarnya. Tapi dia masih bisa melayani, saya yakin Pak Ganjar juga capek ketemu sama banyak orang itu. Ke rumah-rumah itu pasti capek, tapi dia masih bisa melayani dengan tersenyum, dengan keramahan, itu adalah mekanisme psikologi yang tidak mudah,” jelas Henri.