Sukses

Blusukan ke Pasar di Semarang, Atikoh Ganjar Serap Aspirasi soal Stabilitas Harga

Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti blusukan ke Pasar Boom Lama, Kuningan, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (30/12/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti blusukan ke Pasar Boom Lama, Kuningan, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (30/12/2023).

Agenda ini merupakan bagian dari safari politik Atikoh selama kampanye Pilpres. Atikoh yang datang mengenakan kaus putih bergambar Ganjar-Mahfud itu langsung memborong rempeyek di area depan pintu Pasar Boom Lama.

Setelah itu, ia memasuki area dalam Pasar Boom Lama dan melihat pedagang kue dan memborong kue klenyem yang dijual. Dia membagikan panganan yang dimasukkan ke dalam beberapa plastik bagi warga di area pasar.

Selain kue, Atikoh di pasar juga berbelanja cabai, bawang merah, dan kangkung. Setelanya ia membagikan barang pembeliannya kepada warga di pasar.

Atikoh menyebut selama di Pasar Boom Lama mendengarkan aspirasi dari pedagang tentang perlunya pemerintah menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

"Pedagang berharap harga bisa stabil jadi mereka enggak bingung ketika menetapkan harga. Kalau naik turun mereka juga bingung. Kalau yang paling fair untuk semua pihak, pembeli dan penjual adalah harga yang stabil. Itu dimana-mana juga sama," kata dia.

Salah satu hasil blusukannya, Atikoh menyebut beberapa harga pangan sudah mulai turun namun tak sedikit yang masih tinggi.

"Kalau harga cabai sudah mulai turun sedikit, walau masih mahal 75 ribu, tetapi dibandingkan dengan beberapa tempat di Jawa Barat dan Jawa Timur, hari ini sudah mulai agak turun," kata dia.

2 dari 2 halaman

Yel-Yel

Sementara itu, sukarelawan Sahabat Ganjar Kota Semarang Yudianto alias Yudi Gojlak, ikut meramaikan pasar dengan menyanyikan yel-yel selama Atikoh berbelanja di pasar.

"Ayo kita berjuang, memenangkan Ganjar-Mahfud," kata Yudi menyanyikan yel-yel di Pasar Boom Lama, Kota Semarang, Sabtu.

Dia mengaku tidak dibayar untuk menyanyikan yel-yel agar warga mau memilih paslon nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.

"Saya nggak dibayar. Saya mau sendiri. Saya militannya PDIP sejak 1997," katanya.

Â