Sukses

Dialog dengan Petani, Ganjar Terima Keluhan soal Ketersediaan Pupuk dan Tunggakan KUR

Program pemutihan hutang petani dikenalkan Ganjar kepada petani di Selepan wilalung, Jalan Gedangalas, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Selasa (2/1/2024).

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo punya program yang dinilai mampu untuk meringankan beban petani di Indonesia. Program pemutihan hutang petani dikenalkan Ganjar kepada petani di Selepan wilalung, Jalan Gedangalas, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Selasa (2/1/2024).

Kedatangannya disambut hangat para petani. Mereka berebutan untuk berjabat tangan dengan Ganjar. Didampingi petani, Ganjar kemudian mengamati proses penggilingan gabah.

Setelah itu, Ganjar mendengarkan keluh-kesah. Beberapa petani diminta bersuara, terutama yang punya hutang Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Saat berbicang, rupanya banyak petani yang terlilit hutang, nominalnya bervariatif. Ada yang mengaku punya hutang Rp60 juta, Rp50 juta hingga yang terkecil Rp1 juta. Kepada Ganjar, mereka mencicil atau melunasi hutang bila mendapatkan hasil panen, namun jika gagal harus gigit jari.

Di sela-sela itu, ada juga petani yang mengadu susahnya membayar iuran sekolah. Bahkan, petani sampai mengadaikan BPKB demi mendapatkan pinjaman.

Ganjar kemudian menyarankan si ibu membuat surat keterangan tidak mampu supaya bisa mendapat bantuan beasiswa.

 

2 dari 3 halaman

Ganjar Menjawab Terkait Keluhan Petani, soal Tunggakan KUR hingga Pupuk Bersubsidi

Di sisi lain, ada petani yang mengeluh soal ketersediaan pupuk bersubsidi. Sehingga, banyak petani yang terpaksa membeli pupuk non subsidi.

Ganjar menjawab keluhan petani. Ia mengaku sudah memikirkan cara utuk melunasi tunggakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) petani. Menurut hitungan sementara, angkanya mencapai Rp600 miliar.

"Kita lagi mengkaji itu baik-baik ketika petani merasa kesulitan, kita hapuskan itu kurang kebih Rp600 miliar," ujar dia.

Sementara itu, terkait kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi. Ganjar mengatakan, kejadian hampir sama terjadi di seluruh Indonesia. Karena selama ini keebetulan dibagi rata dan dikurangi jumlahnya.

"Maka kemarin saya bicara, tim Ganjar-Mahfud bicara Kalau produksi pertanian mau bagus, tidak impor lagi. Pemerintah ada kewajiban memenuhi kebutuhan petani," ujar dia.

"Maka besok semua kartu dihapus dijadikan satu menjadi KTP. Saya pesen kepada jenengan insya Allah saya akan tambah subsidi pupuk agar petani kebutuhannya tercukupi," dia menandaskan.

 

3 dari 3 halaman

Evaluasi Kampanye Masuki Hari ke-35, Ganjar: Makin Mantap

Di sisi lain, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan, evaluasi selama masa kampanye Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Hal itu disampaikan Ganjar saat berkunjung ke Semarang, Jawa Tengah pada Senin (1/1/2024).

Setelah memasuki hari ke-35 masa kampanye, Ganjar mengakui di sela-sela kunjungan ke daerah, dirinya kerap menerima keluhan dari warga yang tak pernah mendapat bantuan pemerintah. Padahal, masuk kategori masyarakat yang kurang mampu.

"Banyak masyarakat yang protes soal itu, makanya mesti ada solusinya," ujar Ganjar.

Ganjar mengatakan, ia bersama pasangan Mahfud Md telah memikirkan bagaimana penerima bantuan sosial atau bansos cukup memakai KTP. Dengan KTP lanjut dia, masing-masing nantinya akan tahu mana yang masuk kategori tidak mampu. Ganjar menyinggung soal data yang presisi.

"Data presisi itu kalau kita berbasis pada naik maka semua akan ketahuan. Dari sana maka sebenarnya kita sudah punya klunya ada NIK ada profil penduduk. Tapi kenapa kita sulit. Maka cerita satu data Indonesia yang tidak akan tuntas tuntas nanti saya tuntaskan," ujar dia.

Ganjar mengatakan, merapihkan data merupakan hal yang paling utama kemudian menggunakan peralatan yang jauh lebih mudah. Ganjar lalu memperkenalkan kembali program KTP Sakti yang diusung oleh pasangan Ganjar-Mahfud.

"Kami tawarkan dengan KTP dan itu cukup untuk bisa membereskan semuanya," ucap dia.

Video Terkini